22 Review Menarik Astana Giribangun, Wisata Religi dan Wisata Sejarah di Jawa Tengah

Potret Megah Astana Giribangun: Sejarah, Lokasi, Tiket Masuk
Potret Megah Astana Giribangun: Sejarah, Lokasi, Tiket Masuk

Astana Giribangun, yang terletak di Jl. Astana Giribangun, Dengkeng, Girilayu, Kec. Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57781, adalah sebuah kompleks makam yang dipersembahkan secara khusus untuk keluarga Presiden Republik Indonesia ke-2, Soeharto. Dalam suasana yang memikat di lereng Gunung Lawu, kompleks makam ini berdiri dengan gagahnya pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut di Desa Girilayu, Kabupaten Karanganyar, sekitar 35 km di sebelah timur kota Surakarta.

Astana Giribangun solo
@imanul_hakim

Astana Giribangun menonjolkan keanggunan arsitektur dan keunikan budaya Jawa. Bangunan mausoleum ini ditempatkan di bawah Astana Mangadeg, kompleks pemakaman penting bagi penguasa Mangkunegaran, yang merupakan salah satu pecahan dari Kesultanan Mataram. Dengan penuh penghormatan terhadap sejarah dan keturunan Mangkunegoro III, Astana Giribangun dipilih dengan bijaksana sebagai lokasi yang tepat untuk menghormati Ibu Tien Soeharto. Tiga tingkatan cungkup yang menakjubkan memperindah kompleks makam ini. Cungkup Argo Sari menjadi pusat perhatian dengan posisi yang tertinggi dan terletak di tengah-tengah kompleks. Di bawahnya terdapat cungkup Argo Kembang yang mempesona, dan di tingkat terbawah terdapat cungkup Argo Tuwuh yang mengagumkan.

Astana Giribangun menyuguhkan pemandangan yang menawan. Pintu utama terletak di sisi utara, sementara sisi selatan dikelilingi oleh jurang yang menampilkan keindahan Kali Samin yang berkelok-kelok. Selain itu, terdapat pintu yang menghubungkan langsung ke Astana Mangadeg di bagian timur kompleks makam. Selain sebagai tempat pemakaman, kompleks Astana Giribangun juga dilengkapi dengan sembilan bangunan pendukung yang mengesankan. Di antaranya terdapat masjid yang memancarkan keanggunan arsitektur, rumah peristirahatan untuk keluarga Soeharto ketika berziarah, kamar mandi mewah untuk peziarah utama, tandon air, gapura utama yang mempesona, dua tempat istirahat yang nyaman bagi wisatawan, rumah jaga yang menjaga ketenangan, serta tempat parkir khusus untuk mobil keluarga.

Kawasan parkir yang luas terletak di bagian bawah kompleks. Dahulu, area ini dipenuhi dengan puluhan kios pedagang yang menjual suvenir dan makanan untuk memenuhi kebutuhan peziarah dan wisatawan. Namun, demi menjaga keamanan dan ketenangan, tempat tersebut tidak lagi digunakan sebagai area berjualan. Astana Giribangun juga menampilkan variasi makam yang menakjubkan. Bagian utama, Cungkup Argosari, merupakan ruang dalam dengan luas 81 meter persegi yang memancarkan keanggunan dengan cungkup berbentuk rumah joglo gaya Surakarta yang memiliki atap sirap. Di dalam ruangan ini, hanya terdapat lima makam yang disediakan. Makam Ibu Tien Soeharto terletak di paling timur, sedangkan di sebelah baratnya terdapat makam Soeharto.

Selain itu, kompleks Astana Giribangun juga memiliki ruang emperan cungkup seluas 243 meter persegi di bagian Argosari, yang direncanakan untuk menampung 12 makam tambahan. Di beranda cungkup seluas 405 meter persegi, terdapat area yang dapat menampung 48 makam. Tempat ini diperuntukkan bagi penasihat, pengurus harian, anggota pengurus Yayasan Mangadeg, dan juga termasuk di antaranya pengusaha Sukamdani Sahid Gitosardjono beserta istri. Di luar lokasi utama, terdapat Cungkup Argokembang dengan luas 567 meter persegi. Tempat ini menyediakan ruang untuk 116 makam. Hanya pengurus pleno, seksi Yayasan Mangadeg, atau keluarga besar Mangkunegaran yang dianggap berjasa dan telah mengajukan permohonan yang berhak dimakamkan di tempat ini.

Terakhir, terdapat Cungkup Argotuwuh yang melingkupi area terluar dengan luas 729 meter persegi. Tempat ini dapat menampung 156 makam. Seperti Cungkup Argo Kembang, tempat ini juga diperuntukkan bagi pengurus Yayasan Mangadeg dan keluarga besar Mangkunegaran yang telah mengajukan permohonan. Merupakan sebuah kompleks makam yang tak hanya mengesankan dari segi arsitektur dan keindahan, tetapi juga memiliki makna sejarah yang kuat. Tempat ini merupakan perwujudan penghormatan terhadap keluarga Presiden Soeharto dan juga sejarah kekuasaan Mangkunegaran. Dengan pemandangan alam yang menakjubkan, Astana Giribangun menjadi tempat peristirahatan terakhir yang mempesona bagi mantan Presiden dan keluarganya.

Sejarah

Astana Giribangun didirikan pada tahun 1974 oleh Yayasan Mangadeg Surakarta dan diresmikan untuk digunakan pada tahun 1976. Peresmian tersebut melibatkan pemindahan sisa-sisa jenazah Soemaharjomo, ayah dari Ibu Tien Soeharto, dan Siti Hartini Oudang, kakak tertua Ibu Tien. Kedua jenazah sebelumnya telah dimakamkan di Makam Utoroloyo, salah satu makam keluarga besar yang merupakan keturunan Mangkunegaran di Kota Solo.

Dengan pembangunan Astana Giribangun, keluarga Soeharto dapat dimakamkan secara layak dan dihormati dalam kompleks makam yang baru. Pemindahan jenazah ini menjadi momen penting dalam sejarah Astana Giribangun dan menandai awal dari penggunaan kompleks makam ini sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga Presiden Soeharto. Sejak peresmiannya, Astana Giribangun telah menjadi tujuan ziarah yang penting bagi para pengagum dan pengunjung yang ingin mengenang Presiden Soeharto. Keindahan alam sekitar dan arsitektur yang megah menghadirkan suasana yang tenang dan penuh makna di tempat ini.

Astana Giribangun juga menjadi tempat yang dihormati karena hubungannya dengan sejarah Mangkunegaran. Pemilihan lokasi di bawah Astana Mangadeg sebagai tanda penghormatan kepada keluarga Mangkunegaran dan sebagai wujud pengakuan terhadap keturunan Mangkunegoro III, dari mana Ibu Tien Soeharto berasal. Kompleks makam ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai, seperti masjid, rumah peristirahatan, kamar mandi, tandon air, dan tempat parkir. Semua fasilitas ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi para peziarah dan pengunjung yang datang ke Astana Giribangun.

Astana Giribangun tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir yang indah, tetapi juga menjadi penanda sejarah dan simbol penghormatan terhadap Presiden Soeharto dan keluarganya. Keberadaannya sebagai makam keluarga Presiden kedua Republik Indonesia ini memberikan kesempatan bagi generasi sekarang dan masa depan untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa dan kontribusi yang telah diberikan oleh Presiden Soeharto dalam sejarah bangsa.

Mitos Legenda Misteri

Astana Giribangun dianggap memiliki mitos, legenda, dan misteri yang mengelilinginya. Salah satu mitos yang terkenal adalah adanya kekuatan mistis yang melindungi makam tersebut. Konon, sebelum penggalian makam Soeharto, terjadi beberapa fenomena aneh. Suasana pemakaman Soeharto pada saat itu sangat hening, tanpa ada awan di langit, sementara angin berhembus pelan. Hal ini dianggap sebagai pertanda kehadiran kekuatan gaib.

Selain itu, ada cerita tentang ancaman yang ditujukan pada Astana Giribangun pada saat gerakan reformasi tahun 1998. Ketika itu, kekuasaan Soeharto mulai digoyang dan rezim Orde Baru runtuh. Meskipun banyak ancaman dan kecaman terhadap Soeharto dan keluarganya, termasuk ancaman untuk merusak Astana Giribangun, tak sekalipun serangan itu terjadi. Orang-orang yang berniat merusak makam tersebut tidak pernah melakukannya, dan bangunan makam tetap terjaga.

Ada pula kejadian mistis saat upacara pemakaman Soeharto. Saat melakukan upacara Bedah Bumi dengan menancapkan linggis ke tanah sebanyak tiga kali, pada penancapan ketiga terdengar suara ledakan yang keras dan menggelegar di atas kepala para hadirin. Suara tersebut tak dapat dijelaskan asal-usulnya, dan dianggap sebagai pertanda bumi menerima kedatangan jenazah Soeharto.

Bukan hanya para pengurus dan pekerja di Astana Giribangun yang mengalami kejadian mistis, tetapi juga para peziarah dan warga sekitar. Mereka sering melaporkan pengalaman aneh yang mereka alami ketika mengunjungi makam tersebut, baik pada siang hari maupun malam hari. Oleh karena itu, sebelum berkunjung ke Astana Giribangun, disarankan untuk membersihkan pikiran dan berdoa kepada Allah SWT, bukan meminta kepada arwah Soeharto atau yang telah meninggal dunia.

Mitos, legenda, dan misteri yang mengelilingi Astana Giribangun menambah daya tarik dan keunikan tempat tersebut bagi banyak orang. Meskipun beberapa cerita mistis mungkin sulit untuk dibuktikan secara ilmiah, mereka tetap menjadi bagian dari warisan budaya dan kepercayaan masyarakat sekitar.

Larangan Dan Aturan

Untuk menjaga ketertiban dan kesakralan area, terdapat beberapa larangan dan aturan yang perlu diperhatikan oleh pengunjung. Beberapa larangan dan aturan umum yang berlaku di Astana Giribangun antara lain:

  1. Larangan merokok: Dilarang merokok di area, karena tempat ini dianggap sebagai tempat suci dan bersejarah yang harus dihormati.
  2. Larangan membawa makanan dan minuman: Dalam rangka menjaga kebersihan dan kerapihan area pemakaman, pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman ke dalam kompleksn.
  3. Larangan menggunakan pakaian yang tidak sopan: Pengunjung diharapkan mengenakan pakaian yang sopan dan tidak mengganggu suasana ketenangan di tempat ini. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu terbuka atau transparan.
  4. Aturan menjaga ketenangan: Astana Giribangun adalah tempat ziarah dan pemakaman yang harus dihormati. Mohon menjaga ketenangan dan menghindari berbicara dengan keras atau melakukan kegiatan yang mengganggu pengunjung lainnya.
  5. Aturan mengenai penggunaan kamera: Penggunaan kamera di area diatur dengan ketentuan. Beberapa area mungkin memiliki larangan penggunaan kamera, terutama di dekat pusara Soeharto. Jika ingin berfoto di dekat pusara, sebaiknya menggunakan jasa foto yang disediakan oleh pihak yayasan.
  6. Aturan mengenai penjualan dan peredaran barang: Dilarang melakukan penjualan atau peredaran barang di dalam kompleks tanpa izin dari pihak pengelola.

Penting bagi pengunjung untuk mengikuti larangan dan aturan yang berlaku sebagai bentuk penghormatan dan menghargai tempat yang dikunjungi. Hal ini juga akan membantu menjaga kebersihan, ketertiban, dan ketenangan di Astana Giribangun.

Arsitektur

Arsitektur Astana Giribangun memiliki karakteristik yang khas dari arsitektur tradisional Jawa. Bangunan ini memiliki atap limasan yang curam dengan ujung-ujungnya yang melengkung ke atas (sirap) dan dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran-ukiran kayu yang halus.

Arsitektur ini terdiri dari dua tingkat dengan tiga pintu masuk di bagian depan. Pintu utama terletak di tengah dan dihiasi dengan hiasan pintu kayu (gebyok) yang indah. Pada bagian atas pintu utama, terdapat sebuah atap mini yang disebut atap tengahan (atap joglo) yang juga terdapat di bangunan Jawa lainnya.

Di dalam terdapat beberapa ruangan yang berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Ruangan-ruangan tersebut dihiasi dengan hiasan ukiran kayu yang indah dan menggambarkan kekayaan kerajaan Surakarta. Beberapa ruangan memiliki ukiran kaca patri yang cantik dan menambahkan nuansa elegan pada ruangan tersebut.

Arsitektur Astana Giribangun juga menampilkan keahlian seni ukir kayu tradisional Jawa yang sangat halus dan rumit. Ukiran-ukiran kayu tersebut terlihat pada pintu-pintu, jendela-jendela, balkon-balkon, dan hiasan-hiasan lainnya di sekitar rumah. Selain itu, rumah ini juga memiliki taman yang luas dengan tanaman-tanaman yang hijau dan beberapa kolam kecil yang menambah keindahan dan ketenangan di sekitar rumah.

Secara keseluruhan, arsitektur Astana Giribangun adalah contoh yang indah dari arsitektur tradisional Jawa yang kaya akan sejarah dan kebudayaan. Bangunan ini memberikan pengunjung pengalaman yang unik dan menarik dalam memahami seni arsitektur dan kekayaan budaya Indonesia.

Fasilitas

Astana Giribangun menyediakan berbagai fasilitas lengkap untuk memenuhi kebutuhan para peziarah dan keluarga Cendana. Beberapa fasilitas umum yang tersedia di kompleks pemakaman ini antara lain:

  1. Area Parkir: Terdapat area parkir yang tertata dengan rapi untuk kendaraan para peziarah. Petugas juga tersedia untuk mengatur dan menjaga keamanan area parkir.
  2. Kamar Mandi dan Toilet: Fasilitas kamar mandi dan toilet tersedia bagi pengunjung yang membutuhkannya.
  3. Masjid: Terdapat masjid khusus bagi para peziarah yang ingin menunaikan sholat.
  4. Ruang Tunggu: Terdapat dua ruang tunggu yang dapat digunakan untuk istirahat bagi para peziarah.
  5. Rumah Jaga: Terdapat rumah jaga yang berfungsi sebagai pusat pengelolaan dan pemeliharaan kompleks pemakaman.
  6. Cungkup Argo Sari: Merupakan bangunan makam yang terletak di tengah-tengah dan merupakan yang tertinggi di antara tiga tingkatan cungkup di kompleks makam.
  7. Cungkup Argo Kembang: Terletak di bawah Cungkup Argo Sari.
  8. Cungkup Argo Tuwuh: Merupakan yang terendah di antara tiga tingkatan cungkup.
  9. Pintu Utama: Terletak di sisi utara kompleks makam, menjadi pintu masuk utama untuk pengunjung.
  10. Pintu Timur: Terletak di bagian timur kompleks makam dan memberikan akses langsung ke Astana Mangadeg.
  11. Masjid: Sebuah fasilitas masjid yang disediakan untuk para peziarah yang ingin menunaikan shalat.
  12. Rumah Istirahat: Tempat peristirahatan khusus bagi keluarga Soeharto saat mereka melakukan ziarah.
  13. Kamar Mandi: Fasilitas kamar mandi yang disediakan bagi peziarah utama.
  14. Tandon Air: Tempat penyimpanan air yang digunakan untuk keperluan kompleks makam.
  15. Gapura Utama: Sebuah gerbang utama yang menjadi penanda masuk ke kompleks makam.

Selain fasilitas umum, terdapat juga fasilitas khusus untuk Keluarga Cendana, seperti:

  1. Rumah Istirahat: Terdapat rumah khusus yang disediakan bagi para anggota Keluarga Cendana untuk beristirahat.
  2. Area Parkir Khusus: Terdapat area parkir khusus untuk kendaraan milik Keluarga Cendana.

Pihak pengelola kompleks makam ini telah menghapus keberadaan pedagang, warung makan, penjual souvenir, dan kios-kios sekitar area pemakaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga suasana tenang dan aman di tempat tersebut. Meskipun beberapa peziarah mungkin merasa kehilangan adanya penjual souvenir dan makanan khas Solo, keputusan ini diambil dengan tujuan menjaga kekhusukan tempat pemakaman.

Dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan, Astana Giribangun berupaya memberikan pengalaman yang nyaman dan teratur bagi para peziarah serta menjaga privasi dan kebutuhan Keluarga Cendana.

Tiket Masuk

Berikut adalah rincian harga tiket masuk dan biaya parkir di Astana Giribangun:

  1. Tiket Masuk:
    • Rp5.000,00 per orang
  2. Parkir:
    • Motor: Rp2.000,00
    • Mobil dan Minibus: Rp5.000,00
  3. Jasa Foto:
    • Rp20.000,00 (untuk peziarah yang ingin berfoto di dekat pusara Soeharto)

Perlu diingat bahwa informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu, oleh karena itu disarankan untuk memeriksa harga tiket terkini atau konfirmasi langsung kepada pihak pengelola Astana Giribangun sebelum berkunjung.

Pengunjung juga dapat menyewa pemandu wisata yang akan memberikan penjelasan tentang sejarah dan budaya. Biaya sewa pemandu wisata akan dikenakan tambahan biaya yang dapat ditanyakan langsung kepada pihak pengelola.

Untuk grup atau rombongan, biasanya ada tarif khusus yang dapat dipilih, namun tarif ini juga dapat berbeda tergantung dari kebijakan yang diberlakukan oleh pihak pengelola. Jadi, sebaiknya cek terlebih dahulu informasi terbaru sebelum berkunjung.

Jam Buka

Astana Giribangun buka setiap hari dari Senin sampai Minggu dengan jam operasional sebagai berikut:

Hari: Senin – Minggu Jam Operasional: 08.00 – 17.00 WIB

Pastikan untuk mengonfirmasi jam operasional terkini sebelum mengunjungi Astana Giribangun, karena jam operasional dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pihak pengelola. Sebaiknya sebelum berkunjung, pastikan untuk memeriksa terlebih dahulu informasi terbaru tentang jam buka dan harga tiket masuk di situs resmi atau melalui sumber informasi terpercaya.

Jalan Menuju

Terletak di Jl. Astana Giribangun, Dengkeng, Girilayu, Kec. Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57781. Lokasinya dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi, baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

  1. Kendaraan pribadi: Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, maka dapat mengikuti rute menuju Astana Giribangun dari pusat Kota Solo. Dari arah selatan, Anda bisa menuju ke arah barat melalui jalan Astana Giribangun, atau dari arah timur bisa menuju ke arah barat melalui jalan Jenderal Sudirman. Setelah itu, Anda bisa mengambil jalan menuju Mangkunegaran. Berada di sebelah kiri jalan sebelum mencapai kompleks Keraton Surakarta.
  2. Transportasi umum: Bagi pengunjung yang menggunakan transportasi umum, dapat menggunakan angkutan kota (angkot) dari berbagai titik di Kota Solo. Angkot yang menuju ke arah Mangkunegaran dapat Anda dapatkan di terminal-terminal seperti Terminal Tirtonadi atau Terminal Kartasura. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan ojek online atau taksi yang tersedia di Kota Solo.

Jadi, akses menuju Astana Giribangun Solo cukup mudah dan bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi lalu lintas di Kota Solo bisa cukup padat terutama pada jam sibuk, sehingga sebaiknya perencanaan waktu dan rute perjalanan Anda dilakukan dengan baik.

Keunikan Daya Tarik

Astana Giribangun adalah tempat pemakaman para penguasa Mangkunegaran, termasuk Mangkunegara I (Pangeran Sambernyawa), Mangkunegara II, dan Mangkunegara III. Kompleks ini terletak di atas sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 660 meter di atas permukaan laut. Posisi Astana Giribangun yang berada di bawah Astana Mangadeg dipilih untuk menghormati para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegoro III. Kompleks pemakaman ini terdiri dari tiga tingkatan cungkup, yaitu Argo Sari, Argo Kembang, dan Argo Tuwuh.

Di sebelah utara kompleks Astana Giribangun terdapat pintu utama, sementara di sebelah selatan berbatasan dengan jurang yang diterjang oleh Kali Samin yang memberikan pemandangan yang indah. Terdapat juga pintu di bagian timur kompleks yang menghubungkan langsung ke Astana Mangadeg. Selain bangunan pemakaman, terdapat sembilan bangunan pendukung lainnya di kompleks ini, termasuk masjid, rumah peristirahatan untuk keluarga Soeharto saat berziarah, kamar mandi, tandon air, gapura utama, dua tempat istirahat untuk wisatawan, rumah jaga, dan tempat parkir khusus untuk mobil keluarga.

Di bagian bawah kompleks, terdapat area parkir yang luas. Pada masa pemerintahan Soeharto, ada puluhan kios pedagang yang menjual suvenir dan makanan untuk melayani peziarah dan wisatawan. Namun, sekarang area tersebut tidak diizinkan lagi untuk berjualan demi alasan keamanan dan ketenangan. Astana Giribangun adalah tempat yang penting dalam sejarah dan budaya Mangkunegaran, dan juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi beberapa penguasa Mangkunegaran dan keluarga Soeharto.

Cungkup Argosari

Cungkup Argosari adalah bagian utama dari kompleks makam Astana Giribangun. Cungkup ini berada di dalam ruangan tengah dengan luas 81 meter persegi. Bangunan cungkup dilindungi oleh rumah joglo beratap sirap yang merupakan gaya arsitektur khas Surakarta. Dinding rumah cungkup terbuat dari kayu dengan ukiran gaya Surakarta.

Di dalam ruangan cungkup Argosari, terdapat lima makam yang direncanakan. Pada posisi paling barat terdapat makam Siti Hartini, di tengah terdapat makam pasangan Soemarharjomo (ayah dan ibu Tien Soeharto), dan paling timur terdapat makam Ibu Tien Soeharto. Di sebelah barat makam Ibu Tien terdapat juga makam Soeharto.

Selain itu, di bagian Argosari yang lain, tepatnya di emperan cungkup seluas 243 meter persegi, terdapat tempat yang direncanakan untuk 12 makam. Sementara di beranda cungkup seluas 405 meter persegi, terdapat area untuk 48 makam. Tempat ini diperuntukkan bagi penasihat, pengurus harian, dan anggota pengurus Yayasan Mangadeg yang mengelola kompleks pemakaman. Salah satu yang berhak dimakamkan di area tersebut adalah pengusaha Sukamdani Sahid Gitosardjono beserta istri.

Argosari merupakan bagian penting dari kompleks pemakaman Astana Giribangun dan menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi beberapa anggota keluarga Soeharto dan orang-orang terkait yang berjasa dalam pengelolaan pemakaman.

Cungkup Argokembang

Cungkup Argokembang merupakan bagian dari kompleks pemakaman Astana Giribangun yang terletak di luar lokasi utama. Cungkup ini memiliki luas seluas 567 meter persegi. Di dalamnya tersedia tempat untuk 116 makam.

Tempat ini diperuntukkan bagi para pengurus pleno dan seksi Yayasan Mangadeg, serta keluarga besar Mangkunegaran lainnya yang dianggap berjasa dalam kontribusinya kepada yayasan. Mereka yang ingin dimakamkan di Astana Giribangun harus mengajukan permohonan kepada yayasan tersebut.

Cungkup Argokembang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi mereka yang memiliki hubungan erat dengan Yayasan Mangadeg dan dianggap berjasa dalam pengelolaan kompleks pemakaman ini.

Cungkup Argotuwuh

Cungkup Argotuwuh merupakan bagian terluar dari kompleks pemakaman Astana Giribangun. Cungkup ini memiliki luas seluas 729 meter persegi dan menyediakan tempat untuk 156 makam.

Seperti halnya Cungkup Argokembang, yang berhak dimakamkan di lokasi ini adalah para pengurus Yayasan Mangadeg dan keluarga besar Mangkunegaran lainnya yang mengajukan permohonan. Mereka yang memiliki hubungan erat dengan yayasan dan dianggap berjasa dalam pengelolaan kompleks pemakaman ini dapat memohon untuk dimakamkan di Cungkup Argotuwuh.

Cungkup Argotuwuh menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi mereka yang terkait dengan Yayasan Mangadeg dan keluarga Mangkunegaran yang telah memberikan kontribusi dan jasa yang berarti dalam pengelolaan kompleks pemakaman Astana Giribangun.

Wisata Edukasi Sejarah

Kompleks pemakaman Soeharto merupakan milik Yayasan Astana Mangadeg yang secara khusus mengelola area makam para raja di Istana Mangkunegaran. Istana Mangkunegaran sendiri memiliki sejarah yang terkait dengan Dinasti Mataram, karena merupakan pecahan dari dinasti tersebut.

Dalam konteks wisata edukasi sejarah, kompleks pemakaman ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mempelajari dan menggali informasi sejarah tentang Dinasti Mataram dan perpecahannya menjadi Istana Mangkunegaran. Pengunjung dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran dan pengaruh Dinasti Mataram serta kehidupan raja-raja yang dimakamkan di kompleks pemakaman ini.

Selain itu, kedekatan Astana Mangadeg dengan Astana Giri Bangun juga menambah nilai wisata edukasi sejarah. Para peziarah dapat mengunjungi kedua tempat ini secara bersamaan, menggali informasi tentang sejarah dan budaya yang terkait dengan keduanya. Hal ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memperluas pengetahuan mereka tentang sejarah lokal dan kehidupan kerajaan di daerah tersebut.

Dengan demikian, kompleks pemakaman Soeharto dan Astana Mangadeg menjadi destinasi wisata yang menawarkan pengalaman edukasi sejarah yang menarik. Pengunjung dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah Dinasti Mataram dan Istana Mangkunegaran, serta mempelajari nilai-nilai budaya dan kehidupan raja-raja yang dimakamkan di kompleks pemakaman tersebut.

Kompleks Makam di Atas Bukit

Kompleks makam Soeharto yang terletak di Kabupaten Karanganyar memang dibangun di atas sebuah bukit. Posisi yang berada di atas bukit memberikan keindahan alam yang mempesona dan udara yang sejuk. Pemandangan sekitar terdiri dari hamparan pepohonan yang lebat dan hijau, menciptakan suasana yang tenang dan damai.

Keadaan alam yang indah dan udara yang sejuk membuat kompleks makam ini menjadi tempat yang cocok untuk kegiatan ziarah dan refleksi spiritual. Para pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar sambil berziarah ke makam Soeharto. Suasana yang tenang dan damai di atas bukit ini juga memberikan ketenangan bagi para pengunjung yang ingin berdoa dan mengenang sosok Soeharto.

Selain itu, lokasi yang berada di atas bukit juga memberikan pemandangan yang luas dan indah. Para pengunjung dapat menikmati panorama alam yang memukau dan menikmati keindahan alam sekitar kompleks makam Soeharto.

Dengan keindahan alamnya dan suasana yang tenang, kompleks makam Soeharto di atas bukit menjadi tempat yang menarik bagi para pengunjung yang ingin menghabiskan waktu dalam kegiatan ziarah dan merasakan kedamaian di tengah alam yang indah.

Objek Wisata Religi

Kompleks pemakaman Soeharto di Kabupaten Karanganyar memiliki status sebagai objek wisata ziarah sekaligus wisata religi. Dengan nilai sejarah yang kental, tempat ini menarik minat para pengunjung yang tertarik untuk berziarah dan merasakan suasana religius.

Sebagai objek wisata religi, kompleks pemakaman ini menawarkan pengalaman spiritual bagi para pengunjung yang ingin menghormati dan mengenang sosok Soeharto serta menggelorakan rasa keagamaan. Para pengunjung diperbolehkan untuk berziarah ke tempat ini pada hari-hari biasa. Semua orang, tanpa memandang latar belakang atau kepercayaan, dapat mengunjungi kompleks pemakaman ini untuk melaksanakan kegiatan ziarah dan berdoa.

Pengunjung yang datang ke kompleks pemakaman Soeharto dapat merasakan atmosfer yang khusyuk dan sakral. Mereka dapat mengenang sosok Soeharto, menunaikan doa, dan merenungkan makna kehidupan. Nilai sejarah yang terkandung di kompleks pemakaman ini juga menambah daya tarik bagi para pengunjung yang tertarik dengan aspek sejarah dan budaya.

Sebagai tempat ziarah dan wisata religi, kompleks pemakaman Soeharto memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menggali spiritualitas dan menghormati warisan sejarah yang ada. Tempat ini tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga tempat untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai keagamaan dan kehidupan.

Dengan demikian, kompleks pemakaman Soeharto memiliki status sebagai objek wisata ziarah sekaligus wisata religi yang terbuka untuk umum pada hari-hari biasa, menjadikannya tempat yang berarti bagi mereka yang ingin mengadakan kegiatan spiritual dan menghormati warisan sejarah yang ada.

Aktivitas

Di Astana Giribangun, pengunjung dapat melakukan beberapa aktivitas yang terkait dengan wisata religi dan ziarah. Beberapa aktivitas yang umum dilakukan antara lain:

  1. Ziarah ke makam Soeharto: Astana Giribangun adalah tempat pemakaman Presiden kedua Indonesia, Soeharto, dan keluarganya. Pengunjung dapat melakukan ziarah ke makam Soeharto dan memberikan penghormatan kepada beliau.
  2. Berdoa dan berziarah: Tempat ini juga merupakan tempat yang cocok untuk berdoa dan berziarah bagi mereka yang ingin mengenang dan merayakan kehidupan Soeharto dan keluarganya. Pengunjung dapat menghabiskan waktu di sini untuk berdoa, mengenang, dan merenung.
  3. Mengikuti acara keagamaan: Terkadang juga diadakan acara keagamaan, seperti pengajian atau peringatan hari-hari besar keagamaan tertentu. Pengunjung dapat mengikuti acara tersebut untuk mendapatkan pengalaman spiritual dan memperdalam pemahaman mereka tentang agama.
  4. Menjelajahi kompleks pemakaman: Selain makam Soeharto, kompleks juga memiliki area lain yang bisa dijelajahi. Pengunjung dapat berkeliling kompleks pemakaman, melihat arsitektur, dan menikmati keindahan alam sekitarnya.
  5. Mengikuti tur atau panduan: Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang sejarah dan kebudayaan Astana Giribangun, pengunjung dapat mengikuti tur atau menggunakan jasa pemandu wisata yang tersedia. Panduan lokal akan memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang tempat ini dan cerita-cerita yang terkait dengannya.

Selama melakukan aktivitas, penting untuk menghormati suasana yang sakral dan menjaga ketenangan. Mematuhi aturan dan menghormati kepercayaan dan tradisi yang ada akan membantu menciptakan pengalaman yang bermakna dan menghargai tempat yang dikunjungi.

Ziarah

Ziarah ke Astana Giribangun, termasuk ke makam Presiden Suharto yang terletak di dalam kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) tersebut, merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Biasanya, ziarah dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada tokoh-tokoh yang dianggap sebagai pahlawan atau figur penting dalam sejarah Indonesia.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin melakukan ziarah ke Astana Giribangun:

  1. Persiapan: Sebelum melakukan ziarah, pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik, seperti mengenakan pakaian yang sopan dan mematuhi aturan yang berlaku di TMP Astana Giribangun. Selain itu, juga sebaiknya memperhatikan kondisi cuaca dan membawa perlengkapan yang dibutuhkan, seperti payung atau air minum.
  2. Transportasi: Untuk menuju ke Astana Giribangun, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Jika menggunakan transportasi umum, bisa menggunakan angkutan kota (angkot) atau ojek online yang tersedia di Kota Solo.
  3. Akses: Setelah tiba, pengunjung diharuskan melewati pemeriksaan keamanan dan menunjukkan identitas yang sah. Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, seperti tidak merokok, membawa makanan atau minuman, dan tidak membuat keributan.
  4. Menghormati: Saat melakukan ziarah, penting untuk menghormati tempat yang dianggap sakral dan menjaga ketenangan. Sebaiknya, tidak membuat keributan atau mengambil gambar di area yang tidak diperbolehkan.
  5. Mematuhi aturan: Terakhir, pastikan untuk mematuhi aturan yang berlaku di TMP Astana Giribangun dan mengikuti petunjuk dari petugas yang bertugas di sana.

Dalam melakukan ziarah penting untuk menjaga ketertiban dan menghormati tempat yang dianggap sakral. Dengan mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku, diharapkan kegiatan ziarah dapat dilakukan dengan lancar dan tertib.

Hotel Dekat

Berikut adalah beberapa hotel unggulan yang dekat dengan Astana Giribangun:

  1. The Royal Surakarta Heritage Solo MGallery Collection
    • Jarak: 7,7 km dari Astana Giribangun
    • Harga: Mulai dari Rp450.000 per malam
    • Rating: 8,2/10 (133 ulasan)
  2. Novotel Solo
    • Jarak: 7,8 km dari Astana Giribangun
    • Harga: Mulai dari Rp423.300 per malam
    • Rating: 8,2/10 (94 ulasan)
  3. Alila Solo, Java
    • Jarak: 8,4 km dari Astana Giribangun
    • Harga: Mulai dari Rp1.000.413 per malam
    • Rating: 9,2/10 (99 ulasan)
  4. ibis Styles Solo
    • Jarak: 7,8 km dari Astana Giribangun
    • Harga: Mulai dari Rp314.500 per malam
    • Rating: 8/10 (90 ulasan)
  5. Grand Mercure Solo Baru
    • Jarak: 9,6 km dari Astana Giribangun
    • Harga: Mulai dari Rp644.300 per malam
    • Rating: 8,4/10 (53 ulasan)

Pastikan untuk melakukan pemesanan sesuai kebutuhan Anda, memperhatikan fasilitas, harga, dan ulasan dari tamu sebelum membuat keputusan akhir.

Tempat Makan

Berikut adalah beberapa tempat makan atau restoran terdekat dari Astana Giribangun di Solo, Indonesia:

  1. Medjora Greenhouse Cafe: Restoran ini menduduki peringkat No. 1 dari 1 restoran di Kemuning. Menawarkan masakan Asia dan Indonesia. Alamatnya di Jl. Raya Kemuning Spranten, sekitar 2,1 km.
  2. Pondok Sulawesi: Restoran ini berada di peringkat No. 18 dari 18 restoran di Karanganyar. Menyajikan masakan Indonesia. Terletak di Jl. Dusun Ngepos Jl. Dusun Tawang, Dawungan, sekitar 2,1 km.
  3. Rumah Atsiri Restaurant: Restoran ini berada di peringkat No. 3 dari 5 restoran di Tawangmangu. Terletak di Jl. Watusambang Plumbon, sekitar 3,4 km. Menawarkan berbagai masakan, termasuk steak, makanan laut, masakan Asia, dan makanan bakar.
  4. Ndoro Donker Tea House: Restoran ini berada di peringkat No. 1 dari 18 restoran di Karanganyar. Alamatnya di Jl. Karangpandan-Ngargoyoso, sekitar 7,2 km. Menawarkan suasana kafe dengan masakan Asia dan Indonesia.
  5. Sup Buntut Bu Ugi: Restoran ini berada di peringkat No. 1 dari 5 restoran di Tawangmangu. Terletak di Jl. Raya Tawangmangu, sekitar 7,7 km. Menyajikan sup dan masakan Asia.

Harap dicatat bahwa peringkat dan jarak tersebut mungkin berubah seiring berjalannya waktu. Sebaiknya Anda memeriksa ulasan terbaru dan informasi lebih lanjut sebelum mengunjungi restoran-restoran tersebut.

Wisata Sekitar

Berikut beberapa tempat wisata di sekitar Astana Giribangun yang dapat dikunjungi:

  1. Keraton Kasunanan Surakarta: Keraton Kasunanan Surakarta adalah istana resmi dari raja-raja Surakarta. Terletak sekitar 3,5 km, pengunjung dapat melihat keindahan arsitektur Jawa kuno dan koleksi seni yang indah di dalam keraton.
  2. Pasar Klewer: Pasar Klewer adalah salah satu pasar tradisional terbesar di Solo, terletak sekitar 4 km. Di pasar ini, pengunjung dapat mencari oleh-oleh khas Jawa seperti batik, kain tenun, aksesoris, dan makanan tradisional.
  3. Museum Danar Hadi: Museum Danar Hadi adalah museum seni dan kerajinan yang terletak sekitar 2,5 km. Museum ini memiliki koleksi batik dan kerajinan tangan Jawa yang sangat indah dan patut dikunjungi.
  4. Museum Batik Danar Hadi: Museum Batik Danar Hadi terletak di kawasan Pasar Klewer, Solo. Di museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah batik Indonesia dan melihat koleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia.
  5. Taman Sriwedari: Taman Sriwedari adalah taman rekreasi yang terletak sekitar 4 km. Di taman ini, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni tradisional Jawa dan berbagai permainan seru.
  6. Candi Sukuh: Candi Sukuh adalah kompleks candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Lawu, sekitar 40 km. Candi ini memiliki arsitektur unik yang menarik perhatian pengunjung.
  7. Grojogan Sewu: Grojogan Sewu adalah air terjun yang terletak di Lereng Gunung Lawu, sekitar 40 km. Keindahan air terjun dan alam sekitarnya membuat tempat ini menjadi destinasi wisata yang populer di Solo.

Itulah beberapa tempat wisata di sekitar Astana Giribangun Solo yang dapat dikunjungi oleh para pengunjung. Dari museum seni hingga air terjun yang indah, Solo memiliki banyak tempat menarik untuk dijelajahi.

Tips

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu saat mengunjungi Astana Giribangun:

  1. Kenakan pakaian yang sopan: Karena Astana Giribangun adalah tempat ziarah dan penghormatan, penting untuk mengenakan pakaian yang sopan dan menghormati tempat tersebut. Hindari pakaian yang terlalu terbuka atau serba pendek.
  2. Patuhi aturan dan larangan: Pastikan untuk mematuhi aturan dan larangan yang berlaku di kompleks makam. Ini termasuk larangan merokok, makan atau minum di area makam, serta penggunaan flash saat mengambil foto di dalam cungkup.
  3. Bawa perlengkapan yang diperlukan: Pastikan untuk membawa perlengkapan yang diperlukan seperti topi atau payung untuk melindungi diri dari sinar matahari, serta air minum untuk menjaga hidrasi.
  4. Menghormati tempat dan suasana: Astana Giribangun adalah tempat yang dihormati dan memiliki suasana yang tenang dan sakral. Berusahalah untuk menjaga ketenangan dan menghormati pengunjung lainnya dengan tidak berbicara terlalu keras atau mengganggu ketenangan tempat tersebut.
  5. Menghormati petugas dan pekerja: Menghormati petugas keamanan dan pekerja di Astana Giribangun adalah penting. Ikuti petunjuk mereka dan jangan ragu untuk bertanya jika ada pertanyaan atau kebutuhan yang perlu ditanyakan.
  6. Menghargai kebersihan dan lingkungan: Jaga kebersihan tempat dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak merusak atau mencoret-coret bangunan atau fasilitas di sekitar kompleks makam.
  7. Menghargai nilai-nilai sejarah dan budaya: Memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat. Menghargai dan menghormati nilai-nilai ini dengan cara yang tepat merupakan hal yang baik saat mengunjungi tempat ini.
  8. Gunakan waktu dengan bijak: Manfaatkan waktu kunjungan Anda dengan bijak untuk menghargai dan menikmati keindahan serta keheningan tempat ini. Hindari berperilaku yang mengganggu atau merusak pengalaman pengunjung lainnya.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menjalani kunjungan yang bermakna dan menghormati Astana Giribangun serta pengunjung lainnya.

Kesimpulan

Astana Giribangun adalah kompleks pemakaman dan tempat ziarah yang terletak di bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran. Tempat ini memiliki bangunan cungkup utama yang disebut Argosari, dengan lima makam yang termasuk pasangan Soemarharjomo dan Ibu Tien Soeharto. Di sekitarnya terdapat ruang untuk makam lebih lanjut bagi penasihat, pengurus, dan anggota Yayasan Mangadeg.

Astana Giribangun memiliki fasilitas yang mencakup area parkir, masjid, rumah peristirahatan keluarga, kamar mandi, gapura utama, ruang tunggu, rumah jaga, dan area parkir khusus untuk mobil keluarga. Beberapa fasilitas seperti warung makan, kios penjualan souvenir, dan pedagang bunga telah dihilangkan untuk menjaga suasana yang tenang dan aman.

Ketika mengunjungi Astana Giribangun, penting untuk mengenakan pakaian sopan, mematuhi aturan dan larangan yang berlaku, serta menghormati tempat dan suasana yang sakral. Mematuhi petunjuk petugas, menjaga kebersihan, menghargai nilai-nilai sejarah dan budaya, serta menggunakan waktu dengan bijak adalah hal-hal penting yang perlu diperhatikan.

Astana Giribangun adalah tempat yang penting dalam sejarah dan budaya, dan kunjungan yang dijalani dengan penuh penghormatan dan kesadaran akan memberikan pengalaman yang bermakna.

Review Video

Follow Tiketmasuk.com Info Wisata Terbaru di Google News

Related posts