Wow, De Tjolomadoe Solo: Destinasi Hits yang Bikin Liburanmu Makin Berkesan!

De Tjolomadoe: Tempat Terbaru yang Wajib Kamu Kunjungi di Solo

De Tjolomadoe: Merayakan Sejarah dalam Destinasi Wisata Modern, Karanganyar, sebuah nama yang mungkin jarang terdengar dibandingkan dengan tetangganya, Solo, ternyata menyimpan sebuah permata bersejarah yang telah mengalami transformasi menakjubkan. De Tjolomadoe, sebuah bekas pabrik gula berusia 158 tahun, kini berdiri sebagai destinasi wisata yang menggabungkan kekayaan sejarah dengan sentuhan modern.

De Tjolomadoe berasal dari pabrik gula yang didirikan pada tahun 1865, menciptakan jejak panjang dalam sejarah industri di Indonesia. Melalui perubahan zaman dan evolusi industri, pabrik ini akhirnya merubah arahnya pada tahun 2018, menjadi sebuah destinasi wisata yang memukau.

Perjalanan dari pabrik gula tua yang terbengkalai menjadi daya tarik wisata yang unik dan modern adalah bukti kesuksesan transformasi De Tjolomadoe. Dengan sentuhan kekinian, pengunjung dapat menikmati atmosfer yang tenang dan indah, di mana keindahan bekas pabrik gula dipertahankan dengan cermat.

De Tjolomadoe tidak hanya menawarkan petualangan sejarah, tetapi juga menjadi tempat nyaman untuk berekreasi bersama keluarga. Keindahan tempat ini terutama bersinar pada malam hari, menciptakan suasana yang ideal untuk bersantai dan berselfie ria. Pengelolaannya yang cermat menciptakan ruang yang nyaman dan menarik bagi pengunjung.

Lokasinya yang strategis, hanya 10 menit dari Bandara Adi Sumarmo, membuat De Tjolomadoe dapat diakses dengan mudah oleh para wisatawan. Transformasi dari pabrik gula menjadi destinasi wisata memberikan nilai tambah, memberikan wawasan sejarah sambil menawarkan pengalaman yang unik.

De Tjolomadoe di Karanganyar tidak hanya sekadar destinasi wisata; ia adalah perpaduan indah antara sejarah dan modernitas. Pengunjung akan menemukan kekayaan sejarah dalam suasana yang nyaman dan menarik, menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan di tengah pesona alam Solo. Sebuah kunjungan ke De Tjolomadoe adalah langkah kembali dalam waktu, merayakan warisan industri Indonesia yang memukau.

Sejarah

De Tjolomadoe: Pabrik Gula Bersejarah yang Mengundang Wisatawan, Sebuah pabrik gula mungkin tidak akan terdengar seperti destinasi wisata yang menarik, namun De Tjolomadoe di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, mengubah paradigma tersebut. Didirikan pada tahun 1861 oleh Mangkunegara IV, pabrik ini tidak hanya memiliki sejarah yang kaya tetapi juga menjadi tujuan wisata yang menakjubkan.

Pabrik gula ini bukan hanya pabrik biasa; pada masa kejayaannya, De Tjolomadoe adalah pabrik terbesar di Asia. Perluasan lahan tebu dan perombakan arsitektur pada tahun 1928 memberikan sentuhan megah pada tempat ini. Pada periode 1925-1930, pabrik yang awalnya dikenal sebagai Pabrik Gula Colomadu, mencapai prestasi gemilang sebagai pengekspor gula terbesar kedua di dunia.

Sayangnya, seperti banyak institusi sejarah lainnya, PG Colomadu mengalami henti produksi pada tahun 1998. Meskipun demikian, keberadaannya tidak sirna begitu saja. Pabrik gula ini mengalami transformasi luar biasa, dari pabrik yang sibuk dengan aktivitas produksi menjadi daya tarik wisata yang menarik.

De Tjolomadoe tidak hanya menggugah rasa ingin tahu mengenai sejarah industri gula di Indonesia, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang memesona. Perpaduan antara keindahan arsitektur yang megah dengan cerita sejarah yang mendalam menciptakan suasana yang unik bagi para pengunjung.

Mengunjungi De Tjolomadoe adalah cara yang unik untuk menyusuri jejak masa lalu dan merasakan aura kejayaan industri gula pada zamannya. Pabrik gula ini, yang kini bertransformasi menjadi destinasi wisata yang menarik, membawa wisatawan dalam perjalanan visual dan edukatif yang tak terlupakan.

Setelah mengalami periode henti produksi pada tahun 1998, PG Colomadu tidak hanya kembali bernafas, tetapi juga mengalami metamorfosis luar biasa. Revitalisasi yang dilakukan dan diresmikan pada tahun 2017 oleh sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengubahnya menjadi destinasi wisata yang menarik.

Sejumlah BUMN terkemuka, termasuk PT PP Tbk., PT PP Properti Tbk., PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko, serta PT Jasa Marga Properti dalam kemitraan dengan PT Sinergi Colomadu, turut ambil bagian dalam menghidupkan kembali PG Colomadu. Kolaborasi ini bukan hanya tentang menghidupkan kembali bangunan, tetapi juga melibatkan pemikiran yang mendalam terkait pelestarian cagar budaya.

Dari hasil revitalisasi dan transformasi ini, PG Colomadu beralih identitas menjadi De Tjolomadoe. Bukan lagi pabrik gula yang sibuk dengan mesin-mesin besar, melainkan destinasi wisata modern yang memadukan kekayaan sejarah dengan kenyamanan dan keindahan.

Pergantian fokus dari produksi gula ke destinasi wisata membuka lembaran baru dalam perjalanan De Tjolomadoe. Tempat ini kini tidak hanya menjadi saksi bisu masa lalu industri gula di Indonesia, tetapi juga menyuguhkan pengalaman yang berbeda bagi para pengunjung. Dari sejarah pabrik yang megah hingga atmosfer wisata yang nyaman, De Tjolomadoe menjadi bukti bahwa transformasi dapat membawa nilai tambah yang signifikan, tidak hanya untuk bangunan itu sendiri, tetapi juga bagi komunitas dan pariwisata setempat.

Harga Tiket Masuk De Tjolomadoe

Informasi Harga Tiket dan Jam Buka De Tjolomadoe

Harga Tiket Masuk:

  • Tiket Masuk Dewasa: Rp40.000
  • Tiket Masuk Pelajar: Rp30.000

Tidak perlu khawatir mengenai biaya, karena harga tiket masuk De Tjolomadoe tergolong terjangkau. Pengunjung dapat menikmati keindahan dan sejarah yang ditawarkan oleh destinasi wisata ini dengan biaya mulai dari Rp30.000 hingga Rp40.000.

Bagi para pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi, De Tjolomadoe telah menyiapkan fasilitas parkir yang sangat luas, menghilangkan kekhawatiran terkait panas atau kerusakan kendaraan. Dengan menyediakan lahan parkir yang memadai, destinasi wisata ini menunjukkan komitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjungnya.

Berikut adalah tarif parkir yang berlaku di De Tjolomadoe:

  • Parkir Bus: Rp.25.000,-
  • Parkir Mobil: Rp.15.000,-
  • Parkir Motor: Rp.10.000,-

Tarif parkir yang terjangkau ini menciptakan kemudahan bagi para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, sementara lahan parkir yang luas memberikan kepastian bahwa setiap kendaraan dapat terakomodasi dengan nyaman. Dengan demikian, De Tjolomadoe tidak hanya memprioritaskan pengalaman wisata yang visual dan kuliner, tetapi juga kenyamanan logistik bagi para pengunjung.

Jam Buka De Tjolomadoe:

  • Hari Senin: Tutup
  • Hari Selasa – Minggu: 10.00 – 17.00 WIB

De Tjolomadoe menyambut pengunjungnya selama 6 hari dalam seminggu, dengan pengecualian pada hari Senin di mana objek wisata ini tutup. Pada hari-hari lainnya, pengunjung dapat menikmati pengalaman wisata dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB.

Dengan harga tiket yang terjangkau dan jadwal operasional yang cukup luas, De Tjolomadoe menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi sejarah dan keindahan tempat ini tanpa perlu khawatir tentang biaya atau waktu kunjungan.

Fasilitas

De Tjolomadoe tidak hanya menawarkan keindahan visual dan edukasi tentang produksi gula, tetapi juga memastikan bahwa pengunjungnya merasa nyaman dan terlayani dengan baik. Beberapa fasilitas umum yang disediakan termasuk:

  1. Toilet:
    • Tersedia banyak toilet di lokasi wisata, memungkinkan pengunjung untuk mandi atau sekadar mencuci tangan dan kaki.
    • Penggunaan fasilitas ini gratis, tetapi kebersihan tetap dijaga dan diharapkan setiap pengunjung ikut menjaga kebersihan.
  2. Mushola:
    • Mushola luas disediakan untuk pengunjung yang ingin menjalankan ibadah sholat atau beristirahat sejenak.
    • Alat-alat ibadah seperti mukena dan sarung juga tersedia untuk memudahkan pengunjung yang tidak membawa peralatan solat.
  3. Concert Hall:
    • Digunakan untuk berbagai acara seperti konser musik, konferensi, pagelaran fashion show, pertunjukan teater, dan tari.
    • Mampu menampung hingga 3.000 orang dengan fasilitas AC yang menjaga kesejukan ruangan.
  4. Ruang Pertemuan dan Pameran:
    • Ruang pertemuan dan pameran luas yang dapat menampung hingga 1.000 orang.
    • Digunakan untuk rapat kerja instansi atau menyelenggarakan pameran busana dan seni rupa.

Fasilitas-fasilitas ini membuktikan bahwa De Tjolomadoe bukan hanya destinasi wisata biasa, tetapi juga tempat yang peduli terhadap kenyamanan dan kebutuhan pengunjungnya. Dengan menyediakan layanan-layanan ini, De Tjolomadoe menjadikan pengalaman wisata lebih lengkap dan menyenangkan bagi setiap pengunjungnya.

Alamat Rute Lokasi

De Tjolomadoe, sebagai destinasi wisata yang sedang naik daun di Solo, dapat dijangkau dengan mudah melalui berbagai moda transportasi. Rute jalan yang mudah diakses menjadi salah satu keunggulan, membuatnya menjadi pilihan favorit para pengunjung. Berikut adalah informasi mengenai lokasi dan rute menuju De Tjolomadoe:

Lokasi:

  • Paulan Wetan, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Jarak dari Pusat Kota:

  • Berjarak kurang lebih 12 km dari pusat kota Solo.

Moda Transportasi:

  • Dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi seperti mobil, motor, dan lainnya.

Sewa Mobil:

  • Salah satu opsi yang nyaman untuk mengunjungi De Tjolomadoe adalah dengan menyewa mobil.
  • Dengan kendaraan pribadi, pengunjung dapat menikmati perjalanan tanpa kerepotan.

Motor dan Transportasi Lainnya:

  • Bagi yang lebih suka petualangan, penggunaan motor atau transportasi umum juga merupakan opsi yang memungkinkan.
  • Maps dapat digunakan sebagai panduan untuk memastikan pengunjung sampai di lokasi dengan tepat.

Perjalanan ke De Tjolomadoe tidak hanya menjadi liburan yang menyenangkan tetapi juga memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahan dan kesejukan pabrik gula yang berubah menjadi destinasi wisata yang menarik ini.

Daya Tarik

De Tjolomadoe: Keindahan Megah Pabrik Gula yang Diubah Menjadi Tempat Wisata Unik, Pabrik gula yang berubah menjadi destinasi wisata, seperti yang terjadi pada De Tjolomadoe, membuktikan bahwa transformasi dapat menciptakan keunikan dan daya tarik baru. Begitu menginjakkan kaki di tempat ini, pengunjung disambut oleh suasana yang nyaman untuk berwisata dan seru untuk berfoto.

Kesan megah yang terpancar dari bangunan ini menciptakan atmosfer yang tak terlupakan. Dengan bentuk bangunan khas era kolonial dan cerobong asap yang tinggi menjulang, De Tjolomadoe memancarkan daya tarik yang memikat. Cat yang masih baru di bangunan ini menjadi saksi bahwa upaya pelestarian dan perawatan telah diberikan dengan sepenuh hati.

Tulisannya “Anno 1928” di salah satu sisi bangunan menjadi penanda kehebatan dan kejayaan pabrik ini pada masa lalu. Saat masuk ke dalam ruangan, pengunjung disuguhkan dengan lantai lama berwarna hitam dan kuning, menciptakan nuansa klasik yang memikat. Ketel uap dan mesin giling tebu yang masih terpajang dengan gagahnya menjadi saksi bisu sejarah industri gula di masa lalu.

Ruang display yang dapat dikunjungi oleh wisatawan memberikan kesempatan untuk lebih mendalam mengenal De Tjolomadoe dan sejarahnya. Dari penjelasan mengenai proses produksi gula hingga eksplorasi ruang-ruang yang menggambarkan kejayaan masa lalu, setiap sudut tempat ini menyimpan kisah yang menarik untuk dijelajahi.

De Tjolomadoe bukan hanya menjadi destinasi wisata yang unik, tetapi juga merupakan contoh bagaimana pelestarian dan transformasi dapat membawa bangunan bersejarah ke dalam era modern. Bagi pengunjung, tempat ini bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga perjalanan melintasi waktu yang memukau.

De Tjolomadoe bukan hanya destinasi wisata biasa; ia adalah sebuah museum yang memukau dan edukatif, memberikan pengunjungnya peluang untuk menyelami proses produksi gula melalui teknologi canggih sekaligus merasakan atmosfer klasik pabrik pada zaman dahulu.

Pengalaman Edukatif:

  • Museum ini tidak hanya menunjukkan alat-alat pembuatan gula tetapi juga menjelaskan proses produksi dengan teknologi canggih.
  • Para pemandu wisata yang ramah siap menjawab segala pertanyaan pengunjung, memberikan nuansa edukatif yang interaktif.

Penataan Ruang Klasik:

  • Ruang museum disesuaikan dengan keadaan pabrik pada zaman dahulu, menjaga kesan klasik.
  • Alat-alat pembuatan gula seperti ketel uap, mesin giling tebu, meja besar tebu, dan wadah penyaringan sari tebu tetap menjadi objek wisata yang menarik.

Arsitektur dan Desain Modern:

  • Bangunan ini mempertahankan arsitektur gaya Belanda dengan lantai berwarna hitam dan kuning, sambil memberikan sentuhan artistik untuk menyesuaikan dengan gaya modern.
  • Ciri khas “De Tjolomadoe” yang terpampang di halaman depan memberikan keindahan tersendiri.

Pesona Kolonial yang Terjaga:

  • Dinding dengan warna putih yang sedikit kekuningan tetap mempertahankan kesan kolonial, memberikan pesona dan keaslian sejarah.
  • Cerobong asap menjulang tinggi tetap menjadi elemen autentik yang memberikan daya tarik tersendiri.

Daya Tarik yang Terus Meningkat:

  • Pengunjung, yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, membuktikan pesona dan daya tarik yang dimiliki oleh De Tjolomadoe.
  • Keseluruhan pengalaman dari museum ini, dari proses produksi hingga keindahan arsitektur dan desain modern, memberikan sentuhan yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung.

Ruang Proses Pembuatan Gula

De Tjolomadoe: Petualangan Edukatif Melalui Proses Pengolahan Tebu, De Tjolomadoe tidak hanya menawarkan pengunjungnya pengalaman visual yang memukau, tetapi juga memberikan kesempatan untuk memahami proses pengolahan tebu yang mendalam. Area wisata ini terbagi ke dalam beberapa ruangan yang sesuai dengan tahapan proses produksi gula, memberikan pandangan lengkap tentang industri tersebut.

Setiap ruangan dihiasi dengan penanda di langit-langit yang jelas menunjukkan fungsi masing-masing, seperti Stasiun Gilingan, Penguapan, Karbonatasi, dan Ketelan. Mesin-mesin kuno yang dulu digunakan tampak gagah dengan cat yang baru, menciptakan nuansa sejarah yang masih hidup.

Keberlanjutan pengalaman wisata di De Tjolomadoe dijamin oleh fasilitas pendingin ruangan yang disediakan di dalam setiap ruangan. Hal ini memberikan kenyamanan kepada pengunjung untuk menjelajahi lorong demi lorong pabrik tanpa khawatir akan kondisi cuaca di luar.

Selain sebagai destinasi wisata, museum ini juga menawarkan wahana edukasi yang menarik. Dengan menampilkan berbagai kegiatan pembuatan tebu dan informasi seputar hama tanaman tebu, pengunjung dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang industri gula. Display yang rapi dan lengkap, termasuk foto-foto dan barang yang bersangkutan, menambah nilai edukatif dari kunjungan ke De Tjolomadoe.

Dengan demikian, De Tjolomadoe tidak hanya menjadi tempat wisata yang menarik secara visual, tetapi juga merangkul peran edukasi yang penting dalam melestarikan dan memahami sejarah serta proses industri gula di Indonesia.

Cafe

De Tjolomadoe: Spot Foto yang Memukau dan Santap Makanan Bernuansa Kolonial

Setiap sudut De Tjolomadoe dihiasi dengan keindahan visual yang membuatnya menjadi surganya para pecinta fotografi. Dengan ruangan seluas 1,3 hektar, destinasi wisata ini memastikan bahwa setiap pengunjung memiliki kesempatan untuk mengabadikan momen tak terlupakan. Spot-spot foto yang dihadirkan di setiap sudutnya menambah nilai estetika kunjungan ke De Tjolomadoe.

Saat menjelajahi sejarah dan proses industri gula, pengunjung juga dapat mengabadikan keindahan dan keunikan ruangan yang mereka kunjungi. Dari lantai berwarna hitam dan kuning yang klasik hingga mesin-mesin giling tebu yang megah, setiap elemen di De Tjolomadoe menjadi potensi foto yang menarik.

Selain menawarkan pengalaman visual, De Tjolomadoe juga memanjakan lidah pengunjungnya. Dengan kehadiran dua kafe bernuansa kolonial, yaitu Tjolo Koffie dan Besali Cafe, para pengunjung dapat menikmati santapan lezat di dalam pabrik yang megah ini. Desain unik dari kedua kafe menambah suasana yang berbeda dan menyatu dengan keindahan sejarah yang ada di sekitarnya.

Kafe-kafe ini tidak hanya memberikan kenikmatan kuliner, tetapi juga memberikan pengalaman bersantap yang tak terlupakan di tengah atmosfer penuh sejarah. Dengan begitu, De Tjolomadoe tidak hanya memanjakan mata dan pengetahuan, tetapi juga lidah dan perut para pengunjungnya. Sebuah pengalaman wisata yang lengkap dan memuaskan di tengah keindahan kolonial yang terpelihara dengan baik.

Harga Makanan

De Tjolomadoe tidak hanya menawarkan pengalaman sejarah dan keindahan visual, tetapi juga menyuguhkan kelezatan kuliner yang tak kalah menarik. Dengan adanya restoran di dalam maupun di sekitar area wisata, pengunjung dapat menjelajahi cita rasa hits masa kini sekaligus menikmati hidangan khas Kota Solo.

Menu dan Harga:

  • Snack: Mulai dari Rp.5.000,-
  • Minuman: Mulai dari Rp.5.000,-
  • Menu utama seperti bakso, soto, mie ayam, dan lain-lain: Mulai dari Rp.10.000,-

Restoran di De Tjolomadoe menawarkan kombinasi unik antara cita rasa khas Solo dengan sentuhan inovatif yang membuatnya menjadi tempat yang tak hanya menyenangkan mata tetapi juga perut. Berbagai menu yang dihadirkan menjangkau berbagai anggaran, memastikan bahwa setiap pengunjung dapat menemukan pilihan yang sesuai dengan selera dan anggaran masing-masing.

Pelayanan ramah yang disertai dengan rasa lezat dari makanan dan minuman dijamin membuat pengunjung ketagihan. Dengan harga yang terjangkau, De Tjolomadoe tidak hanya menjadi destinasi wisata visual tetapi juga perjalanan kuliner yang memuaskan di kota Solo.

Penginapan


Akomodasi di Sekitar De Tjolomadoe: Pilihan untuk Semua Anggaran

Bagi yang ingin merasakan pengalaman lengkap di sekitar De Tjolomadoe, tak perlu khawatir karena terdapat beragam pilihan akomodasi yang sesuai dengan berbagai anggaran. Lokasi strategis di tengah kota membuat banyak jenis penginapan tersedia, mulai dari opsi yang terjangkau hingga yang lebih mewah.

Berikut adalah beberapa jenis penginapan beserta perkiraan harga per malam:

  1. Hotel: Harga mulai dari Rp100.000,- per kamar. Opsi hotel menyediakan kenyamanan dan fasilitas yang beragam, cocok untuk mereka yang menginginkan tingkat kenyamanan lebih.
  2. Losmen: Alternatif yang lebih ekonomis dengan harga mulai dari Rp50.000,- untuk satu kamar per malam. Losmen biasanya menawarkan pengalaman menginap yang lebih sederhana tetapi tetap nyaman.
  3. Kos: Cocok untuk mereka yang mencari akomodasi jangka panjang dengan harga mulai dari Rp75.000,- untuk satu orang per malamnya. Kos seringkali merupakan pilihan yang ekonomis dan fleksibel.

Dengan variasi harga yang ditawarkan, pengunjung dapat memilih akomodasi yang sesuai dengan preferensi dan anggaran masing-masing. Semua opsi ini memastikan bahwa setiap pengunjung dapat menikmati De Tjolomadoe tanpa harus khawatir tentang tempat menginap.

Tips Berkunjung

Tips Berkunjung ke De Tjolomadoe, Solo:

  1. Periksa Jam Operasional:
    • Pastikan untuk memeriksa jam operasional De Tjolomadoe sebelum pergi, sehingga Anda dapat merencanakan kunjungan Anda dengan baik.
  2. Kenakan Pakaian yang Nyaman:
    • Karena Anda mungkin akan berjalan-jalan dan berfoto di sekitar area pabrik, kenakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca.
  3. Bawa Kamera atau Smartphone:
    • Jangan lupa membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen-momen indah selama berkunjung. De Tjolomadoe menawarkan banyak spot foto menarik.
  4. Ikuti Panduan Pemandu:
    • Jika tersedia pemandu wisata, manfaatkan kesempatan untuk mendengarkan cerita dan informasi menarik tentang sejarah pabrik gula ini.
  5. Ikuti Acara Khusus (Jika Ada):
    • Jika ada acara khusus, seperti konser musik atau pameran seni, pertimbangkan untuk mengikuti untuk merasakan pengalaman wisata yang lebih beragam.
  6. Manfaatkan Fasilitas Umum:
    • Gunakan fasilitas umum seperti toilet, mushola, dan lahan parkir yang disediakan untuk kenyamanan Anda selama berkunjung.
  7. Pilih Waktu Berkunjung yang Tepat:
    • Untuk menghindari keramaian, pertimbangkan untuk mengunjungi De Tjolomadoe di hari-hari biasa dan di luar jam-jam sibuk.
  8. Periksa Tarif dan Harga Tiket:
    • Pastikan Anda mengetahui tarif parkir, harga tiket masuk, dan biaya-biaya lain yang mungkin diperlukan selama kunjungan Anda.
  9. Pesan Akomodasi Terlebih Dahulu:
    • Jika Anda berencana menginap di sekitar De Tjolomadoe, pastikan untuk memesan akomodasi terlebih dahulu, terutama jika Anda berkunjung saat musim liburan.
  10. Jaga Kebersihan:
    • Selalu jaga kebersihan selama kunjungan Anda. Buang sampah pada tempatnya dan ikuti aturan-aturan yang berlaku di lokasi wisata.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat memaksimalkan pengalaman berkunjung ke De Tjolomadoe dan menjadikannya sebagai liburan yang menyenangkan dan berkesan.

Review Video

Follow Tiketmasuk.com Info Wisata Terbaru di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *