24 Review Menarik Pura Taman Ayun: Salah Satu Destinasi Favorit di Bali

Pura Taman Ayun Mengwi
Pura Taman Ayun Mengwi

Ketika wisatawan berlibur ke pulau Bali, hal yang ada dalam pikiran mereka adalah mengunjungi pantai-pantai berpasir putih, menikmati pemandangan gunung dan danau di Kintamani, atau membayangkan betapa indahnya pemandangan sawah terasering di Jatiluwih. Selain keindahan alamnya, daya tarik wisata pulau Bali juga terletak pada seni dan budayanya. Salah satunya adalah tempat-tempat suci yang dikenal sebagai pura. Dari banyaknya pura yang ada di pulau Bali, Pura Taman Ayun merupakan salah satu yang harus dikunjungi saat liburan di pulau Bali.

Pura Taman Ayun Mengwi
Pura Taman Ayun Mengwi

Pura Taman Ayun merupakan Pura Paibon/Pedarman Raja Mengwi yang dibangun untuk memuja roh leluhur para raja Mengwi. Di pura ini terdapat gedung Paibon yang dibangun sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur, serta meru-meru yang didirikan untuk pemujaan dan persembahyangan kepada para Dewa bagi masyarakat kerajaan Mengwi dalam memohon kesejahteraan. Pura Taman Ayun terletak di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Bersama dengan Taman Ayun, pura ini merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan Mengwi.

Pada tahun 2012, Pura Taman Ayun diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Situs Warisan Budaya Dunia. Situs ini memiliki judul resmi “Landscape Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai sebuah manifestasi filosofi Tri Hita Karana.” Selain Pura Taman Ayun, situs ini juga mencakup beberapa lokasi lainnya yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang penting. Mereka adalah Pura Ulun Danu Batur dan Danau Batur, daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, kawasan Catur Angga Batukaru, dan Pura Taman Ayun. Pengakuan tersebut menegaskan pentingnya situs ini sebagai bagian dari warisan budaya dunia dan sebagai perwujudan dari filosofi Tri Hita Karana yang merupakan konsep keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan dalam kehidupan masyarakat Bali.

Alamat Lengkap Akses Rute

Taman Ayun Temple terletak di Jl. Ayodya No.10, Mengwi, Kec. Mengwi, Kabupaten Badung, Bali 80351, Indonesia.

Untuk mencapai Taman Ayun Temple, ada beberapa opsi rute yang dapat diambil tergantung dari lokasi Anda di Bali. Berikut adalah beberapa rute akses yang umum digunakan:

Dari Bandara Ngurah Rai:
Ambil Jalan Bandara Ngurah Rai menuju ke arah selatan.
Terus ikuti Jalan By Pass Ngurah Rai hingga mencapai Simpang Dewa Ruci.
Di Simpang Dewa Ruci, ambil Jalan Sunset Road menuju arah Kuta.
Terus ikuti Jalan Sunset Road hingga mencapai simpang empat Legian.
Di simpang empat Legian, ambil Jalan Kuta Raya menuju arah Seminyak.
Terus ikuti Jalan Kuta Raya hingga mencapai simpang Legian.
Di simpang Legian, ambil Jalan Dewi Sri menuju arah Kerobokan.
Terus ikuti Jalan Dewi Sri hingga mencapai simpang Semer.
Di simpang Semer, ambil Jalan Raya Semer menuju arah Mengwi.
Terus ikuti Jalan Raya Semer hingga mencapai Taman Ayun Temple di Mengwi.

Dari Ubud:
Dari pusat Ubud, ikuti Jalan Raya Ubud menuju ke arah barat.
Terus ikuti Jalan Raya Ubud hingga mencapai simpang Tegalalang.
Di simpang Tegalalang, ambil Jalan Raya Tampaksiring menuju arah Tampaksiring.
Terus ikuti Jalan Raya Tampaksiring hingga mencapai simpang Sangeh.
Di simpang Sangeh, ambil Jalan Raya Sangeh menuju arah Mengwi.
Terus ikuti Jalan Raya Sangeh hingga mencapai Taman Ayun Temple di Mengwi.

Dari Seminyak:
Dari Seminyak Square, ikuti Jalan Kayu Aya (Jalan Oberoi) menuju ke arah utara.
Terus ikuti Jalan Kayu Aya hingga mencapai simpang Kerobokan.
Di simpang Kerobokan, ambil Jalan Raya Semer menuju arah Mengwi.
Terus ikuti Jalan Raya Semer hingga mencapai Taman Ayun Temple di Mengwi.

Pastikan untuk menggunakan navigasi atau peta yang akurat untuk membantu Anda mengikuti rute yang tepat. Selain itu, menghindari waktu-waktu padat seperti jam sibuk akan membantu perjalanan Anda menjadi lebih lancar.

Fasilitas

Pura Taman Ayun menyediakan beberapa fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung, antara lain:

  1. Area Parkir: Terdapat area parkir yang luas untuk kendaraan pribadi, motor, dan bus. Biaya parkir akan dikenakan sesuai dengan jenis kendaraan.
  2. Toilet: Pura Taman Ayun dilengkapi dengan fasilitas toilet umum yang tersedia untuk pengunjung. Anda dapat menggunakan toilet ini selama kunjungan Anda.
  3. Rumah Makan dan Cafe: Di sekitar area, terdapat pilihan rumah makan dan kafe yang menyajikan makanan dan minuman. Anda dapat menemukan berbagai hidangan lokal dan internasional untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum Anda.
  4. Tempat Penginapan di Sekitar: Jika Anda ingin menginap di sekitar Pura Taman Ayun, terdapat beberapa pilihan penginapan seperti hotel, vila, atau wisma. Anda dapat mencari penginapan yang sesuai dengan preferensi Anda di daerah sekitar Mengwi atau Kabupaten Badung.
  5. Pura: Tentu saja, Pura Taman Ayun sendiri adalah objek wisata utama yang menawarkan pengalaman spiritual dan budaya. Anda dapat menjelajahi kompleks pura dan menikmati keindahan arsitektur, taman, serta area suci yang ada di dalamnya.
  6. Museum Manusa Yadnya: Di dalam kompleks, terdapat Museum Manusa Yadnya yang menyajikan berbagai artefak dan benda-benda budaya terkait upacara adat dan kehidupan masyarakat Bali. Museum ini memberikan wawasan lebih dalam tentang budaya dan tradisi Bali.

Harap dicatat bahwa fasilitas-fasilitas ini dapat mengalami perubahan tergantung pada kebijakan dan kondisi terkini. Disarankan untuk memverifikasi informasi terbaru sebelum mengunjungi Pura Taman Ayun.

Tiket Masuk

Berikut adalah harga tiket masuk Pura Taman Ayun:

  1. Pengunjung Lokal:
    • Biaya tiket: Rp15.000 per orang
    • Biaya parkir: Rp5.000 untuk mobil, Rp2.000 untuk sepeda
  2. Pengunjung Asing:
    • Biaya tiket: Rp50.000 per orang
    • Biaya parkir: Rp5.000 untuk mobil, Rp2.000 untuk sepeda

Harga tiket masuk ini membedakan antara pengunjung lokal (dari Indonesia) dan pengunjung asing. Selain itu, ada juga biaya parkir yang perlu diperhatikan jika Anda datang dengan mobil atau sepeda.

Saya ingin mengingatkan bahwa harga tiket masuk dan informasi lainnya bisa berubah sewaktu-waktu, jadi penting untuk memverifikasi harga terbaru sebelum mengunjungi Pura Taman Ayun.

Sejarah

Sejarah Pura Taman Ayun berakar pada abad ke-17 ketika Raja Mengwi, I Gusti Agung Putu, memimpin pembangunan pura ini. Pada waktu itu, kerajaan Mengwi juga dikenal dengan sebutan “Mangapura”, “Mangarajia”, dan “Kawiyapura”. Pura Taman Ayun merupakan Pura Keluarga yang didirikan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan keagamaan masyarakat Mengwi yang kesulitan mengakses pura-pura lain yang jaraknya terlalu jauh.

Dalam pembangunan pura ini, Raja I Gusti Agung Putu dibantu oleh seorang arsitek keturunan Tiongkok yang bernama Ing Khang Ghoew, yang juga dikenal dengan nama I Kaco. Pura Taman Ayun didesain dengan menggabungkan unsur-unsur arsitektur Bali dan Tiongkok, menciptakan suatu perpaduan unik yang menjadi ciri khas pura ini.

Pura Taman Ayun awalnya didirikan di utara Desa Mengwi dengan nama Taman Genter. Namun, seiring dengan perkembangan Kerajaan Mengwi yang semakin maju, Raja I Gusti Agung Putu memutuskan untuk memindahkan Taman Genter ke arah timur dan memperluas bangunannya. Pada hari Selasa Kliwon-Medangsia bulan keempat tahun 1556 Saka, pura yang telah diperluas tersebut diresmikan sebagai Pura Taman Ayun.

Selama sejarahnya, Pura Taman Ayun telah mengalami beberapa kali perbaikan dan renovasi besar. Pada tahun 1937, perbaikan secara besar-besaran dilakukan, diikuti oleh perbaikan pada tahun 1949 yang melibatkan kori agung, gapura bentar, dan pembangunan wantilan yang besar. Perbaikan berikutnya dilakukan pada tahun 1972 dan 1976.

Pura Taman Ayun, dengan kompleksnya yang meliputi pelataran luar dan tiga pelataran dalam yang semakin tinggi, merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Mengwi. Pemandangan indahnya dipenuhi dengan kolam yang mengelilingi kompleks bangunan pura, ditambah dengan tumbuhan dan bunga yang memperindah suasana, menjadikan Pura Taman Ayun sebagai salah satu objek wisata yang menarik di Bali.

Di balik sejarah pembangunan Pura Taman Ayun, terdapat praktik pemujaan roh para leluhur yang sangat penting dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Bali. Pura Taman Ayun sebagai Pura Paibon atau Perdaman Raja Mengwi adalah tempat di mana para raja Mengwi melakukan pemujaan kepada roh-roh para leluhur.

Gedung Paibon dan Meru di Pura Taman Ayun memiliki peran khusus dalam upacara pemujaan ini. Gedung Paibon menjadi tempat utama untuk memuja dan memohon kesejahteraan bagi rakyat Kerajaan Mengwi kepada para dewa-dewa yang dipercaya menjaga dan melindungi mereka. Sedangkan Meru adalah struktur bertingkat dengan atap yang khas, yang juga digunakan dalam upacara pemujaan.

Pemujaan kepada roh para leluhur adalah bagian integral dari kehidupan dan kepercayaan masyarakat Bali. Mereka percaya bahwa leluhur mereka memiliki pengaruh yang kuat dan dapat memberikan berkah serta perlindungan. Oleh karena itu, melalui upacara-upacara yang dilakukan di Pura Taman Ayun, mereka berharap untuk memperoleh kesejahteraan dan keberkahan dari para dewa dan leluhur mereka.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya aspek spiritual dan keagamaan dalam budaya Bali, di mana pemujaan roh para leluhur dianggap sebagai wujud penghormatan dan keterhubungan antara generasi yang berbeda.

Mitos Legenda Misteri

Pura Taman Ayun juga memiliki beberapa mitos, legenda, dan cerita misteri yang melingkupinya. Meskipun tidak ada bukti sejarah yang mengkonfirmasi kebenaran cerita ini, mereka merupakan bagian dari warisan budaya dan kepercayaan masyarakat sekitar. Berikut adalah beberapa mitos dan legenda terkait Pura Taman Ayun:

  1. Penciptaan Pura Taman Ayun: Menurut legenda, Raja I Gusti Agung Putu mendapatkan petunjuk dari dewa-dewa untuk membangun Pura Taman Ayun sebagai tempat pemujaan keluarga kerajaan Mengwi. Rencana pembangunan pura ini diberikan kepada raja melalui mimpi atau wahyu ilahi.
  2. Pertemuan dengan Makhluk Gaib: Ada cerita bahwa ketika pura sedang dibangun, Raja I Gusti Agung Putu bertemu dengan makhluk gaib atau penunggu spiritual yang memberikan petunjuk dan bantuan dalam proses pembangunan pura. Makhluk gaib tersebut diyakini sebagai penjaga keramat yang menjaga dan melindungi pura.
  3. Kolam Ajaib: Kolam yang mengelilingi kompleks dikatakan memiliki kekuatan magis. Konon, air di kolam ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan memberikan keberuntungan kepada mereka yang mandi atau menyentuhnya. Beberapa orang bahkan mengaku telah mendapatkan pengalaman spiritual atau kesembuhan setelah berinteraksi dengan air kolam ini.
  4. Penjaga Pura: Pada malam tertentu, terutama saat perayaan upacara atau piodalan di pura, dikatakan bahwa penjaga pura, seperti naga atau makhluk gaib lainnya, muncul untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan pura. Masyarakat setempat meyakini bahwa penampakan makhluk-makhluk ini adalah pertanda baik dan melambangkan perlindungan dari dewa-dewa.
  5. Kuil Rahasia di Bawah Air: Legenda mengisahkan tentang adanya kuil rahasia yang terletak di bawah permukaan air kolam. Kuil ini hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu atau mereka yang memiliki kemampuan supranatural. Konon, kuil tersebut menyimpan harta karun atau peninggalan kerajaan kuno.

Harap dicatat bahwa mitos, legenda, dan cerita misteri ini merupakan bagian dari kepercayaan dan tradisi lokal. Mereka menambahkan warna dan keunikan bagi Pura Taman Ayun, tetapi tidak memiliki dasar sejarah yang jelas.

Larangan Dan Aturan

Pura Taman Ayun, seperti banyak pura lainnya di Bali, memiliki larangan dan aturan tertentu yang harus diikuti oleh pengunjung untuk menghormati tempat suci tersebut. Beberapa larangan dan aturan umum meliputi:

  1. Pakaian yang Pantas: Pengunjung diharapkan mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan tata cara berpakaian dalam budaya Bali. Wanita disarankan untuk mengenakan kain sarung (kain panjang) dan menyempitkan bagian atas tubuh, sedangkan pria sebaiknya mengenakan kemeja atau baju dengan celana panjang. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu terbuka atau transparan.
  2. Menutup Kepala: Saat memasuki area pura, pengunjung diharapkan menutup kepala mereka sebagai tanda penghormatan. Ini berlaku baik untuk pria maupun wanita. Jika Anda tidak membawa penutup kepala sendiri, biasanya tersedia selendang atau kain di pintu masuk yang dapat digunakan sementara.
  3. Menghormati Upacara: Jika ada upacara sedang berlangsung, pengunjung diharapkan untuk menghormati dan tidak mengganggu jalannya upacara tersebut. Dianjurkan untuk menjaga ketenangan, tidak berbicara terlalu keras, dan menghentikan kegiatan yang mengganggu keheningan tempat suci.
  4. Menghormati Patung dan Altar: Pengunjung diharapkan untuk menghormati patung dan altar yang ada di pura. Jangan menyentuh atau merusak apapun di dalam pura. Mengambil foto di area pura juga harus dilakukan dengan penghormatan dan menghargai keberadaan tempat suci.
  5. Menghindari Masa Haid: Wanita yang sedang mengalami menstruasi (haid) dilarang memasuki area dalam pura. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan dan tradisi Hindu di Bali yang menganggap masa haid sebagai periode yang tidak suci.
  6. Perilaku yang Hormat: Selama berada di Pura Taman Ayun, pengunjung diharapkan untuk menjaga perilaku yang sopan dan menghormati lingkungan sekitar. Hindari merokok, membawa makanan dan minuman ke area dalam pura, dan menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.

Penting untuk menghormati larangan dan aturan ini saat mengunjungi Pura Taman Ayun. Hal ini akan membantu menciptakan pengalaman yang berkesan dan menghormati budaya serta tradisi yang ada di Bali.

Aktivitas

Pura Taman Ayun, Keindahan Pura Penaung Kerajaan Mengwi
Pura Taman Ayun, Keindahan Pura Penaung Kerajaan Mengwi

Kabupaten Badung, terutama wilayah Bali Selatan, merupakan salah satu daerah di Bali yang kaya akan tempat wisata menarik. Wilayah ini memiliki banyak pusat pariwisata dan destinasi populer yang menarik minat wisatawan. Kabupaten Badung juga menjadi kontributor pendapatan daerah tertinggi dalam industri pariwisata di Pulau Bali.

Pura Taman Ayun juga menjadi salah satu tempat wisata yang melengkapi daftar destinasi di Kabupaten Badung. Objek wisata ini biasanya termasuk dalam agenda tur ketika mengunjungi tempat wisata Bedugul dan pura Tanah Lot. Dalam peta wisata Bali, Pura Taman Ayun disusun dan dikunjungi sebagai bagian dari perjalanan menuju tempat-tempat wisata tersebut.

Dengan keindahan dan keunikan arsitektur pura, suasana yang tenang, dan panorama yang menawan, Pura Taman Ayun menawarkan pengalaman spiritual dan keindahan alam yang memikat bagi para wisatawan yang mengunjunginya.

Pura Taman Ayun memang memiliki keunikan dengan letaknya yang terletak di tengah taman yang indah. Pesona tempat ini membuat pengunjung merasa nyaman dan terpesona oleh keindahan taman yang teratur dengan kolam ikan yang mengelilinginya.

Kolam ikan yang mengelilingi pura menciptakan kesan bahwa pura ini terletak di atas danau. Hal ini menambah keindahan dan ketenangan suasana di sekitar pura. Dengan luas taman sekitar 4 hektar, pengunjung dapat menikmati pengalaman yang memukau saat mengunjungi objek wisata ini di Bali.

Taman yang terawat dengan baik, pemandangan kolam ikan, dan suasana yang tenang menciptakan atmosfer yang menenangkan dan memanjakan pengunjung. Pura Taman Ayun menjadi tempat yang ideal untuk menghabiskan waktu santai sambil menikmati keindahan alam sekitar dan merasakan kedamaian spiritual yang terpancar dari pura tersebut.

Spot Selfie

Keberadaan taman dan pura dalam satu kompleks menciptakan harmoni yang indah dan menarik. Pemandangan alam yang memukau dan suasana spiritual yang kental membuat objek wisata ini menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan.

Banyak wisatawan yang berkunjung dengan tujuan untuk mengabadikan momen mereka di tempat yang memiliki latar belakang pura dan taman yang indah. Keindahan dan keunikan arsitektur pura, pepohonan yang rindang, serta kolam-kolam yang memperindah taman, semuanya menciptakan pemandangan yang sangat memukau dan cocok untuk dijadikan latar belakang foto yang Instagramable.

Bali memang dikenal sebagai “pulau seribu pura” karena keberadaan pura-pura yang tersebar di seluruh pulau. Pura Taman Ayun adalah salah satu dari sekian banyak pura yang menonjol di pulau ini, dan mengunjunginya akan memberikan pengalaman yang istimewa dan tak terlupakan. Selain menikmati keindahan alam dan arsitektur, pengunjung juga dapat merasakan atmosfer spiritual dan kedamaian yang terpancar dari pura tersebut.

Dengan memotret momen, para wisatawan dapat mengabadikan keindahan alam dan nilai-nilai budaya Bali, serta berbagi pengalaman mereka dengan orang lain melalui media sosial. Pulau Bali memang menjadi destinasi yang populer untuk berlibur, dan Pura Taman Ayun merupakan salah satu tempat yang sangat direkomendasikan untuk dikunjungi oleh para penggemar fotografi dan pecinta keindahan alam.

Keunikan Daya Tarik

Pura Taman Ayun memang memiliki arti nama yang indah dan panorama yang memanjakan mata. Kolam yang mengitari kompleks bangunan Taman Ayun dengan lebar 4 hektar menambah pesona tempat ini. Keindahan Pura Taman Ayun telah membuatnya menjadi salah satu peninggalan dunia (UNESCO) sejak tahun 2012. Pura ini memikat siapa saja yang datang dengan keindahan tempatnya yang dikelilingi oleh pohon-pohon. Spot ini juga menjadi tempat yang instagramable bagi wisatawan yang ingin mengabadikan momen mereka di Pulau Dewata Bali.

Selain itu, di halaman sisi pura terdapat arsitektur Bali yang khas. Terdapat pula 64 tugu candi kecil yang terbuat dari batu sebagai warisan nenek moyang pada zaman megalitikum. Hal ini menambah nilai sejarah dan keunikan Pura Taman Ayun. Dengan kombinasi keindahan alam, arsitektur Bali, dan warisan sejarahnya, Pura Taman Ayun menjadi tujuan wisata yang menarik dan mempesona bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Taman Ayun Temple memiliki daya tarik yang khusus bagi wisatawan Eropa, dan mereka cenderung lebih memilih untuk mengunjungi tempat ini. Namun, jumlah kunjungan dari wisatawan domestik tidak sebanyak wisatawan Eropa. Meskipun demikian, kunjungan wisatawan domestik mengalami peningkatan setiap tahunnya, terutama sejak lokasi Taman Ayun Temple sering digunakan sebagai latar belakang foto yang akan diunggah di Instagram.

Secara harfiah, Taman Ayun dalam bahasa Bali berarti “taman yang cantik”. Tempat wisata Taman Ayun Mengwi menawarkan pemandangan yang indah. Keindahannya berasal dari kolam yang mengelilingi kompleks bangunan pura, yang berada di atas lahan seluas 2,5 hektar.

Kolam tersebut terlihat seperti gelang air ketika dilihat dari kejauhan, memberikan ilusi bahwa bangunan pura berada di atas permukaan air. Pemandangan yang menakjubkan ini semakin disempurnakan dengan adanya pepohonan dan kebun bunga yang tumbuh di sekitar bangunan pura, menciptakan suasana yang memikat.

Kolam yang melingkari Pura Taman Ayun memiliki manfaat penting bagi masyarakat sekitar, terutama bagi para petani yang berkecimpung dalam bidang pertanian di Subak Selatan Pura ini. Kolam tersebut berfungsi sebagai waduk pengairan sawah, memberikan pasokan air yang dibutuhkan untuk pertanian. Dilihat dari kejauhan, kolam ini tampak seperti gelang air, sehingga bangunan pura seolah-olah terletak di permukaan air. Keindahan panorama ini semakin lengkap dengan tumbuhan dan bunga yang tumbuh di sekitar bangunan pura.

Kompleks Pura Taman Ayun terdiri dari tiga sisi yang berbeda, yaitu ruang terbuka, bangunan khusus, dan bangunan yang ditujukan untuk dewa dan dewi. Bagian pertama, yaitu ruang terbuka, digunakan untuk berbagai kegiatan spiritual dan pertunjukan seni. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan upacara keagamaan dan pertunjukan kesenian tradisional Bali yang memperkaya pengalaman mereka dalam budaya dan kepercayaan lokal.

Selanjutnya, para wisatawan dapat menikmati keindahan formasi “meru” di kompleks pura. Meru adalah pagoda dengan atap bertingkat-tingkat yang menjadi ciri khas bangunan pura di Bali. Atap-atap meru yang megah dan rumit memberikan keindahan arsitektur yang unik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Selain itu, ada juga bangunan khusus dalam kompleks pura yang memiliki nilai spiritual dan simbolis. Bangunan ini dipenuhi dengan seni ukir, relief, dan patung-patung Dewa Nawa Sanga yang indah. Patung-patung ini melambangkan Dewa-Dewi penjaga arah mata angin dalam kepercayaan Bali.

Dengan kombinasi ruang terbuka, keindahan formasi meru, dan bangunan khusus yang dipenuhi dengan seni dan simbolisme, kompleks Pura Taman Ayun menawarkan pengalaman spiritual, keindahan arsitektur, dan pemahaman lebih dalam tentang budaya dan kepercayaan Bali bagi para wisatawan yang mengunjunginya.

Bagian kedua merupakan bangunan yang disebut Bale Sulit, yang dihiasi dengan seni ukir, relief, dan patung Dewa Nawa Sanga yang indah. Selain itu, daya tarik lain bagi para wisatawan adalah warisan Kerajaan Mengwi yang terletak sekitar 300 meter dari pura, dan Museum Manusa Yadnya. Di museum ini, pengunjung dapat melihat upacara-upacara yang terkait dengan transisi kehidupan manusia, mulai dari dalam kandungan hingga kematian.

Dengan demikian, selain keindahan arsitektur dan panorama yang memukau, Pura Taman Ayun juga memiliki manfaat penting dalam mendukung kegiatan pertanian di sekitarnya. Tempat ini juga menawarkan berbagai atraksi budaya dan akomodasi yang memadai untuk para wisatawan.

Keunikan Arsitektur

Di Balik Indahnya Pura Taman Ayun, Jadi Tempat Pemuja Roh Leluhur
Di Balik Indahnya Pura Taman Ayun, Jadi Tempat Pemuja Roh Leluhur

Pada Pura Taman Ayun, terdapat beberapa area yang dapat dikunjungi dan menggambarkan filosofi tri mandala tersebut. Berikut adalah beberapa area yang bisa Anda jelajahi:

Pelataran Pertama

Di pelataran pertama Pura Taman Ayun, Anda akan menemukan beberapa fitur menarik yang mencerminkan kehidupan sehari-hari dan kegiatan adat Bali. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda temukan di pelataran pertama:

  1. Kolam Besar: Terdapat kolam besar yang mengelilingi kompleks pura. Anda dapat menyaksikan keindahan kolam ini yang memberikan nuansa menenangkan dan menciptakan suasana yang indah di sekitar pura.
  2. Jembatan Batu dan Patung Raksasa: Untuk memasuki pelataran pertama, Anda akan melewati jembatan batu yang dihiasi dengan dua patung raksasa di pintu gapura pura. Patung-patung ini memberikan sentuhan artistik dan keagungan pada pintu masuk pura.
  3. Kolam Kecil dengan Pancuran Air: Di sebelah kiri area pelataran pertama, terdapat kolam kecil dengan pancuran air yang menghadap ke sembilan arah mata angin. Air yang mengalir memberikan kesegaran dan suasana yang menenangkan.
  4. Bangunan Pendopo atau Wantilan: Di sebelah kanan area pelataran pertama, Anda akan menemukan bangunan pendopo atau wantilan. Bangunan ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan adat, termasuk sabung ayam atau Tajen. Pada saat lain, panggung di dalam pendopo dihiasi dengan diorama yang menggambarkan kegiatan Tajen.
  5. Gapura Menuju Pelataran Kedua: Di ujung jalan kavling pelataran pertama, Anda akan melihat gapura yang menghubungkan pelataran pertama dengan pelataran kedua. Gapura ini menjadi pintu gerbang untuk memasuki area selanjutnya dari Pura Taman Ayun.

Nikmatilah keindahan dan suasana yang ditawarkan di pelataran pertama Pura Taman Ayun, serta eksplorasilah area ini untuk mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap selama kunjungan Anda.

Pelataran Kedua

Pelataran kedua Pura Taman Ayun memiliki letak yang lebih tinggi dari pelataran pertama, dan ini adalah area yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda temukan di pelataran kedua:

  1. Bale Pengubengan: Di tengah pelataran kedua terdapat sebuah menara yang disebut dengan Bale Pengubengan. Menara ini memiliki dinding yang dihiasi dengan relief Dewata Nawa Sanga, yang merupakan dewa penjaga arah mata angin. Relief ini menggambarkan kekuatan dan perlindungan dari dewa-dewa tersebut.
  2. Patung Barong Bali: Di pendopo yang berada di sebelah kanan Bale Pengubengan, terdapat dua patung Barong Bali yang sering menjadi objek foto para wisatawan. Patung Barong Bali merupakan simbol keberanian dan kekuatan dalam tradisi Bali.
  3. Gapura Besar: Di sisi paling ujung pelataran kedua, terdapat gapura besar yang merupakan pintu masuk utama menuju pelataran ketiga atau tempat suci. Namun, gapura ini biasanya hanya terbuka saat pelaksanaan upacara adat. Pengunjung dapat menggunakan gerbang kecil yang mengelilingi pagar untuk melihat area tersebut.

Pelataran kedua Pura Taman Ayun menawarkan pemandangan yang indah dan nuansa spiritual yang kuat. Anda dapat menjelajahi area ini, menghargai relief dan patung yang ada, serta merasakan kehadiran kekuatan spiritual yang terasa di tempat ini. Pastikan untuk menghormati aturan dan tata tertib yang berlaku selama kunjungan Anda.

Pelataran Ketiga

Pelataran ketiga Pura Taman Ayun merupakan area yang memiliki makna suci dan sakral. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda temukan di pelataran ketiga:

  1. Meru: Di pelataran ketiga, Anda akan menemukan sembilan meru dengan jumlah tingkatan atap yang bervariasi, mulai dari satu tingkatan hingga sebelas tingkatan. Meru merupakan tempat pemujaan yang dihormati dan dianggap suci dalam kepercayaan Hindu Bali. Setiap meru memiliki peran khusus dalam pemujaan terhadap dewa-dewi dan leluhur yang berada di surga.
  2. Kolam dan Bunga Teratai: Di sekitar meru atau tempat pemujaan, terdapat kolam kecil yang dihiasi dengan beberapa bunga teratai yang indah. Kolam dan bunga teratai menambah keindahan dan kekhidmatan suasana di pelataran ketiga.
  3. Upacara Keagamaan: Pelataran ketiga menjadi tempat utama untuk berbagai upacara keagamaan. Pelinggih yang ada di setiap meru digunakan dalam pelaksanaan upacara tersebut. Anda dapat melihat prosesi upacara keagamaan jika sedang berlangsung saat kunjungan Anda.
  4. Pintu Gerbang Gelung: Pintu gerbang pelataran ketiga yang berada di ujung pelataran kedua dikenal dengan nama pintu Gelung. Pintu gerbang ini menjadi tempat favorit bagi wisatawan untuk berfoto, karena desain dan arsitektur yang indah.

Pelataran ketiga Pura Taman Ayun merupakan area yang penuh dengan keheningan, keindahan, dan spiritualitas. Anda dapat menikmati kegiatan foto di pintu gerbang dan meru-meru yang menarik perhatian, sambil menghormati nilai-nilai keagamaan dan kebersihan tempat suci ini.

Bagian Bagian

Dalam kompleks Pura Taman Ayun terdapat tiga bagian utama, yaitu:

  1. Ruang Terbuka: Area ini digunakan untuk kegiatan religius dan pertunjukan seni. Wisatawan dapat menikmati keindahan susunan “meru”, yaitu pagoda dengan atap bertingkat-tingkat yang menjadi ciri khas bangunan pura di Bali.
  2. Bangunan Utama: Bagian ini mencakup bangunan utama yang disebut Bale Pelik, yang dihiasi dengan seni ukir, relief, dan patung Dewa Nawa Sanga yang indah.
  3. Bangunan untuk Dewa dan Dewi: Terdapat bangunan-bangunan yang didedikasikan untuk pemujaan dan persembahyangan kepada para Dewa dan Dewi.

Selain itu, ada beberapa daya tarik lain yang dapat dinikmati oleh wisatawan di sekitar Taman Ayun Temple, seperti peninggalan Kerajaan Mengwi yang berjarak sekitar 300 meter dari pura, dan Museum Manusa Yadnya. Di museum ini, pengunjung dapat menyaksikan upacara-upacara yang terkait dengan siklus kehidupan manusia, mulai dari saat dalam kandungan hingga meninggal.

Untuk akomodasi, di sekitar area wisata ini terdapat banyak pilihan penginapan, mulai dari wisma, hotel kelas melati, hingga hotel berbintang. Terdapat juga warung makanan kecil dan restoran di sekitar kawasan ini, sehingga wisatawan dapat menikmati berbagai hidangan selama kunjungan mereka.

Penginapan

Bagi para wisatawan yang ingin menginap di sekitar Pura Taman Ayun, terdapat banyak pilihan penginapan yang dapat disesuaikan dengan preferensi dan anggaran mereka. Di sekitar objek rekreasi ini, terdapat berbagai tipe penginapan mulai dari wisma, hotel kelas melati, hingga hotel berkelas.

Wisma adalah pilihan penginapan yang lebih sederhana dan terjangkau. Wisma biasanya menawarkan kamar-kamar yang nyaman dengan fasilitas dasar seperti tempat tidur, kamar mandi, dan akses Wi-Fi. Hotel kelas melati atau hotel bintang rendah juga merupakan pilihan yang lebih terjangkau, tetapi dengan sedikit fasilitas yang lebih baik daripada wisma.

Bagi wisatawan yang mencari kenyamanan dan fasilitas yang lebih lengkap, hotel berkelas adalah pilihan yang tepat. Hotel berkelas biasanya menawarkan kamar-kamar yang luas, fasilitas seperti kolam renang, pusat kebugaran, restoran, layanan kamar, dan akses Wi-Fi yang lebih baik.

Selain itu, di sekitar Pura Taman Ayun juga terdapat warung makan kecil dan restoran yang menyajikan berbagai pilihan kuliner. Wisatawan dapat menikmati makanan lokal dan internasional dengan harga yang terjangkau. Menu yang ditawarkan bervariasi, mulai dari hidangan tradisional Bali hingga masakan internasional.

Dengan berbagai pilihan penginapan dan pilihan kuliner yang tersedia di sekitar Pura Taman Ayun, wisatawan dapat memilih sesuai dengan preferensi dan anggaran mereka untuk menjadikan kunjungan mereka lebih nyaman dan menyenangkan.

Hotel Dekat

Rekomendasi penginapan di sekitar Pura Taman Ayun. Bali Sweet Home dan Ijo EcoLodge Hotel kedengarannya sebagai pilihan yang baik untuk para wisatawan yang ingin beristirahat setelah mengunjungi pura tersebut. Berikut ini adalah informasi tambahan mengenai kedua penginapan tersebut:

  1. Bali Sweet Home:
  • Lokasi: Gg II, Delod Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali, 82121.
  • Jarak ke Pura Taman Ayun: Hanya 18 menit perjalanan.
  • Harga per malam per kamar: Mulai dari 155 ribu rupiah.
  • Fasilitas: Suasana nyaman, kebersihan yang baik, pelayanan ramah, dan tersedia fasilitas wifi.
  • Rekomendasi untuk backpacker yang ingin menikmati Pulau Dewata dengan harga terjangkau.
  1. Ijo EcoLodge Hotel:
  • Lokasi: Jalan Raya Pengadangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, 80351.
  • Jarak ke Pura Taman Ayun: Hanya 6 menit perjalanan.
  • Harga per malam per kamar: Mulai dari 175 ribu rupiah.
  • Fasilitas: Hotel ini memiliki fasilitas kolam renang untuk para tamu.
  • Menawarkan suasana yang nyaman dan harga yang terjangkau.

Kedua penginapan ini memberikan opsi yang baik bagi para wisatawan yang ingin beristirahat dan memanjakan diri setelah mengunjungi Pura Taman Ayun. Dengan lokasi yang strategis dan fasilitas yang memadai, para tamu dapat menikmati pengalaman yang nyaman dan memulihkan energi mereka sebelum melanjutkan perjalanan di sekitar Kabupaten Badung, Bali.

Kuliner Tempat Makan

Di sekitar Pura Taman Ayun, Anda dapat menemukan berbagai pilihan tempat makan untuk mengisi perut setelah berkunjung. Berikut beberapa rekomendasi tempat makan:

  1. Warung Makan Ayu Pradnyani: Terletak di Jalan Ayodya, Mengwi, Kabupaten Badung, tempat ini menyajikan hidangan masakan tradisional Bali dengan suasana yang nyaman.
  2. Warung Ayam Betutu Gilimanuk: Berlokasi di Jalan Raya Kapal, Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung, warung ini terkenal dengan hidangan Ayam Betutu, masakan khas Bali yang disajikan dengan nasi, sayuran, dan sambal.
  3. Warung Subak Tabola: Terletak di Jalan Raya Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung, warung ini menyajikan hidangan nasi campur Bali yang lezat dengan berbagai pilihan lauk-pauk tradisional.
  4. Warung Babi Guling Pak Malen: Berlokasi di Jalan Sunset Road No. 554, Seminyak, Kabupaten Badung, warung ini terkenal dengan hidangan Babi Guling, hidangan daging babi panggang khas Bali.
  5. Warung Kultur Mengwi: Terletak di Jalan Raya Kapal, Mengwi, Kabupaten Badung, warung ini menawarkan hidangan nasi campur Bali dan hidangan tradisional lainnya dengan suasana yang nyaman.

Selain itu, Anda juga dapat menjumpai warung makan kecil dan restoran lainnya di sekitar Pura Taman Ayun yang menyajikan beragam masakan lokal dan internasional. Pastikan untuk mengeksplorasi pilihan kuliner yang sesuai dengan selera Anda.

Wisata Sekitar

Berikut ini adalah beberapa tempat wisata di Bali yang berdekatan dengan Taman Ayun Temple:

  1. Alas Kedaton Monkey Forest: Terletak sekitar 8 kilometer dari Taman Ayun Temple dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan.
  2. Monkey Forest Ubud: Dari Taman Ayun Temple, Anda dapat menuju Monkey Forest Ubud yang berjarak sekitar 18 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.
  3. Bali Bird Park: Jarak antara Taman Ayun Temple dan Bali Bird Park sekitar 17 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 35 menit.
  4. Bali Zoo: Dari Taman Ayun Temple, perjalanan ke Bali Zoo akan memakan waktu sekitar 35 menit untuk menempuh jarak sekitar 16,5 kilometer.
  5. Pura Tanah Lot: Pura Tanah Lot terletak sekitar 16,5 kilometer dari Taman Ayun Temple, dan waktu tempuhnya adalah sekitar 35 menit.

Dengan mengetahui lokasi tempat wisata lain yang berdekatan dengan Taman Ayun Temple, Anda dapat dengan mudah mengatur jadwal perjalanan Anda di Bali dan mengoptimalkan waktu Anda untuk menikmati berbagai objek wisata di sekitarnya. Pastikan untuk memperhatikan kondisi lalu lintas dan menggunakan peta atau navigasi yang akurat untuk memandu perjalanan Anda.

Pantai Dekat

Berikut adalah beberapa pantai terdekat yang bisa Anda kunjungi setelah mengunjungi Pura Taman Ayun:

  1. Pantai Mengiat: Terletak di kawasan Nusa Dua, pantai ini dikenal dengan pasir putihnya yang lembut dan air laut yang jernih. Anda dapat menikmati berbagai aktivitas seperti berenang, snorkeling, atau sekadar bersantai di tepi pantai.
  2. Pantai Tanah Lot: Terletak sekitar 20 km, pantai ini terkenal dengan pura yang berdiri di atas batu karang besar. Selain menikmati pemandangan pura, Anda juga dapat menikmati sunset yang spektakuler di pantai ini.
  3. Pantai Echo: Terletak di Canggu, pantai ini terkenal di kalangan peselancar karena ombaknya yang cocok untuk berselancar. Selain itu, pantai ini juga memiliki suasana yang tenang dan pemandangan alam yang indah.
  4. Pantai Kuta: Terletak di Kuta, pantai ini adalah salah satu pantai paling terkenal di Bali. Pantai ini memiliki ombak yang cocok untuk berselancar dan juga banyak pilihan tempat makan, bar, dan toko suvenir di sekitarnya.
  5. Pantai Sanur: Terletak di Sanur, pantai ini menawarkan suasana yang tenang dan pemandangan matahari terbit yang indah. Anda juga dapat menikmati berbagai aktivitas air seperti snorkeling, diving, atau naik perahu tradisional.

Pastikan untuk memperhatikan kondisi pantai dan peraturan keselamatan saat mengunjungi pantai-pantai ini.

Tips

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda pertimbangkan saat mengunjungi Pura Taman Ayun dan sekitarnya:

  1. Persiapkan diri dengan pakaian yang sesuai: Saat mengunjungi pura, penting untuk mengenakan pakaian sopan yang menutupi bahu dan lutut. Selain itu, bawalah pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca Bali.
  2. Perhatikan waktu kunjungan: Pura Taman Ayun biasanya ramai pada akhir pekan dan hari libur. Jika Anda ingin menghindari keramaian, pertimbangkan untuk mengunjunginya pada hari kerja atau saat pagi hari.
  3. Patuhi aturan dan etika: Hormati tempat suci ini dengan mematuhi aturan dan etika yang berlaku. Jaga kebersihan, hindari merokok, dan jaga ketenangan saat berada di dalam pura.
  4. Gunakan tabir surya dan perlindungan sinar matahari: Bali memiliki iklim tropis dengan sinar matahari yang kuat. Pastikan Anda menggunakan tabir surya, topi, dan perlindungan lainnya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
  5. Bawa air minum dan camilan: Selalu bawa air minum yang cukup dan camilan ringan untuk menghindari dehidrasi dan lapar selama kunjungan Anda.
  6. Patuhi petunjuk dan panduan wisata: Ikuti petunjuk dan panduan wisata yang ada di sekitar Pura Taman Ayun untuk menjaga keselamatan dan menghormati area tersebut.
  7. Berinteraksi dengan masyarakat setempat: Jika Anda memiliki kesempatan, berinteraksilah dengan penduduk setempat untuk mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam tentang budaya dan kehidupan sehari-hari di Bali.
  8. Jaga kebersihan: Selalu bawa tas sampah atau tempat sampah portabel untuk membuang sampah dengan benar dan menjaga kebersihan sekitar.
  9. Siapkan waktu yang cukup: Pura Taman Ayun dan sekitarnya memiliki banyak hal menarik untuk dilihat dan dijelajahi. Berikan waktu yang cukup untuk menjelajahi setiap area dengan tenang dan menikmati keindahan tempat tersebut.
  10. Jaga keamanan: Selalu jaga barang berharga Anda dan hindari membawa terlalu banyak uang tunai atau perhiasan yang berlebihan. Selalu perhatikan sekitar dan waspada terhadap penipuan atau tindakan kriminal.

Kekurangan

Meskipun Pura Taman Ayun memiliki daya tarik yang menarik, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

  1. Kepadatan pengunjung: Terutama pada hari libur dan musim liburan, Pura Taman Ayun dapat menjadi sangat ramai dan penuh dengan pengunjung. Hal ini dapat mengurangi pengalaman spiritual dan ketenangan yang diharapkan saat mengunjungi pura.
  2. Batasan akses ke area suci: Bagian pelataran ketiga atau area suci Pura Taman Ayun terbatas dalam aksesnya. Pengunjung hanya dapat melihatnya dari luar pagar dan gerbang kecil, dan akses ke dalam terbatas pada saat-saat upacara adat tertentu. Hal ini mungkin mengecewakan bagi beberapa pengunjung yang berharap dapat mengakses area suci tersebut.
  3. Terbatasnya fasilitas: Pura Taman Ayun tidak menyediakan fasilitas umum yang lengkap seperti restoran atau toko souvenir di dalam kompleks. Oleh karena itu, jika Anda membutuhkan makanan atau membeli oleh-oleh, Anda perlu mencari di sekitar area atau membawa sendiri.
  4. Tidak ada pemandu wisata resmi: Pura Taman Ayun tidak menyediakan pemandu wisata resmi di dalam kompleksnya. Jika Anda menginginkan penjelasan yang mendalam tentang sejarah dan makna filosofi di balik pura, disarankan untuk menyewa pemandu wisata lokal atau melakukan riset sebelumnya.
  5. Kurangnya area parkir yang luas: Meskipun terdapat fasilitas parkir di Pura Taman Ayun, area parkir mungkin terbatas terutama pada saat kunjungan ramai. Maka sebaiknya datang lebih awal atau menggunakan transportasi umum jika memungkinkan.

Meskipun demikian, Pura Taman Ayun tetap merupakan tempat yang indah dan bersejarah untuk dikunjungi di Bali. Dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan ini dan melakukan perencanaan yang baik, Anda dapat memiliki pengalaman yang berkesan saat mengunjungi pura ini.

FAQ

Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan umum yang sering diajukan oleh pengunjung yang berencana liburan ke Pura Taman Ayun di Mengwi:

  1. Apakah wanita yang sedang menstruasi (haid) dapat berkunjung dan memasuki area pura? Menurut kepercayaan Hindu, area pura dianggap sakral, dan dalam beberapa tradisi, wanita yang sedang menstruasi dianggap tidak suci pada saat itu. Oleh karena itu, wanita yang sedang mengalami haid biasanya tidak diperbolehkan memasuki area dalam pura. Disarankan untuk menghormati aturan ini dan mematuhi kebijakan yang berlaku di tempat suci ini.
  2. Apakah tersedia fasilitas toilet dan tempat makan di dekat area Pura Taman Ayun? Ya, terdapat fasilitas toilet yang tersedia untuk kenyamanan pengunjung. Selain itu, terdapat juga area parkir yang luas untuk kendaraan. Untuk tempat makan, terdapat beberapa warung yang menjual makanan ringan dan minuman di sepanjang jalan di depan area pura. Pengunjung dapat membeli makanan dan minuman di warung tersebut untuk memenuhi kebutuhan selama kunjungan mereka.
  3. Apa jam operasional Pura Taman Ayun? Jam operasional biasanya dimulai dari pagi hari sekitar pukul 8:00 hingga sore hari sekitar pukul 18:00. Namun, jam operasional dapat berubah tergantung pada situasi dan kebijakan pengelola. Disarankan untuk memeriksa jam operasional terbaru sebelum mengunjungi.
  4. Berapa harga tiket masuk ke Pura Taman Ayun? Biaya masuk untuk wisatawan lokal biasanya sekitar Rp15.000,00, sedangkan untuk wisatawan mancanegara sekitar Rp30.000,00. Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu, jadi pastikan untuk memperbarui informasi terkini sebelum pergi.
  5. Apakah ada pemandu wisata? Pura Taman Ayun tidak menyediakan pemandu wisata resmi di dalam kompleksnya. Namun, Anda dapat menyewa pemandu wisata lokal jika Anda menginginkan penjelasan yang lebih mendalam tentang pura dan sejarahnya. Pemandu wisata akan membantu menjelaskan filosofi, keunikan arsitektur, dan informasi penting lainnya.
  6. Bisakah saya mengunjungi area suci? Area suci atau pelataran ketiga Pura Taman Ayun memiliki batasan akses. Pengunjung hanya diizinkan melihatnya dari luar pagar dan gerbang kecil. Akses ke dalam pelataran ketiga terbatas pada saat-saat upacara adat tertentu. Pastikan untuk menghormati batasan ini dan mengikuti aturan yang berlaku.
  7. Apakah ada restoran atau fasilitas makan? Pura Taman Ayun tidak menyediakan restoran atau fasilitas makan di dalam kompleksnya. Namun, Anda dapat menemukan warung makan kecil atau restoran di sekitar area pura. Selain itu, disarankan untuk membawa bekal makanan atau minuman sendiri jika diperlukan.
  8. Bagaimana saya bisa mencapai Pura Taman Ayun? Terletak di desa Mengwi, sekitar 18 kilometer barat daya dari Denpasar, Bali. Anda dapat menggunakan transportasi pribadi, taksi, atau tur wisata yang menyediakan kunjungan ke Pura Taman Ayun. Jika menggunakan transportasi umum, Anda dapat naik bus atau angkutan umum ke Mengwi dan berjalan kaki atau menggunakan ojek untuk mencapai pura.

Harap dicatat bahwa situasi dan fasilitas mungkin dapat berubah seiring berjalannya waktu, jadi selalu penting untuk memperbarui informasi terkait sebelum melakukan perjalanan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk menghubungi pihak pengelola atau sumber informasi resmi terkait dengan Pura Taman Ayun untuk mendapatkan informasi yang paling akurat dan terkini.

Review Video

Follow Tiketmasuk.com Info Wisata Terbaru di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *