32 Review Menarik Alun-Alun Kidul Wisata Gratis Kraton Jogja

Alun-Alun Kidul, Destinasi Wisata Gratis di Yogyakarta
Alun-Alun Kidul, Destinasi Wisata Gratis di Yogyakarta

Alun-Alun Kidul yang terletak di Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133, memang merupakan salah satu tujuan wisata yang menarik di Jogja. Alun-Alun Kidul menawarkan beragam potensi wisata yang menawan dan berbeda-beda. Ada berbagai jenis wisata yang dapat ditemukan di sini, mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, hingga wisata lainnya yang menarik.

Alun-Alun Kidul, Penyempurna Wisata Ketika Di Jogja
Alun-Alun Kidul, Penyempurna Wisata Ketika Di Jogja

Di antara banyaknya tempat wisata di Jogja, kawasan Alun-Alun Kidul adalah salah satu yang paling fenomenal dan terkenal di kalangan wisatawan. Tempat ini terletak di bagian selatan Keraton Yogyakarta dan menjadi halaman belakang dari keraton tersebut. Selain lapangan yang luas, Alun-Alun Kidul juga menawarkan pemandangan menarik lainnya.

Tidak hanya sebagai tempat berkumpul dan beraktivitas bagi masyarakat setempat, Alun-Alun Kidul juga menjadi pilihan wisata yang sangat menarik. Terutama pada sore hingga malam hari, pengunjung dapat menikmati panorama wisata yang menarik di kawasan ini.

Alamat Lengkap Akses Lokasi Rute

Alamat lengkap dan akses lokasi untuk mencapai Alun-Alun Kidul di Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133 adalah sebagai berikut:

Alamat: Alun-Alun Kidul, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133.

Rute yang dapat diikuti untuk mencapai Alun-Alun Kidul adalah sebagai berikut:

  1. Jika Anda berada di pusat Kota Yogyakarta, Anda dapat memulai perjalanan dari Jalan Malioboro. Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau ojek online untuk mencapai Alun-Alun Kidul.
  2. Dari Jalan Malioboro, arahkan kendaraan Anda ke arah selatan menuju Jalan A. Yani. Terus mengikuti Jalan A. Yani hingga Anda mencapai persimpangan di Jalan Ahmad Yani.
  3. Di persimpangan Jalan Ahmad Yani, ambil arah kanan menuju Jalan Panembahan Senopati. Lanjutkan perjalanan di Jalan Panembahan Senopati hingga Anda mencapai persimpangan dengan Jalan Patehan.
  4. Pada persimpangan Jalan Patehan, ambil arah kiri dan terus melanjutkan perjalanan hingga Anda mencapai Alun-Alun Kidul di Patehan.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi peta atau GPS untuk membantu memandu perjalanan Anda

Tiket Masuk

Alun-Alun Kidul merupakan ruang publik yang dapat dikunjungi tanpa biaya masuk. Anda tidak perlu membayar tiket untuk memasuki kawasan wisata ini. Namun, ada beberapa biaya terkait aktivitas tertentu

Jika Anda ingin mencoba permainan masangin, Anda perlu membayar biaya sewa kain penutup sebesar Rp. 5.000. Sedangkan untuk menaiki odong-odong, Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000 hingga Rp. 30.000 tergantung dari durasi perjalanan atau kesepakatan dengan pemilik odong-odong.

Selain itu, harga tiket atau biaya lainnya yang terkait dengan fasilitas atau aktivitas dapat berbeda tergantung dari penyelenggara atau pemilik usaha di dalam kawasan tersebut. Pastikan Anda menanyakan informasi terbaru mengenai harga tiket atau biaya kegiatan tertentu sebelum melakukan kunjungan.

Fasilitas

Sebelum kita menjelajahi beragam aktivitas di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, mari kita menggali sejarah yang telah tercatat di kawasan ini.

Alun-Alun Kidul, yang juga dikenal sebagai Alun-Alun Selatan atau Alun-Alun Pengkeran, memiliki sejarah yang kaya di dalam dinding-dinding Keraton Yogyakarta. Di pusat alun-alun ini berdiri dua pohon beringin yang terkenal dengan nama Supit Urang. Pohon-pohon ini dikelilingi oleh pagar ornamen berbentuk bulatan dan busur yang disebut Ringin Kurung.

Selain kedua pohon beringin yang menjadi ikonik, terdapat juga Pohon Pakel (Mangga) dan Pohon Kweni yang melambangkan kedewasaan (akil baligh) dan keberanian (wani).

Alun-Alun Kidul memiliki luas sekitar 150×150 meter dan terdapat lima pintu masuk dan keluar yang penting. Jalan-jalan yang menghubungkan ke alun-alun ini adalah Jl. Langenastran Kidul, Jl. Langenastran Lor, Jl. Ngadisuryan, Jl. Patehan Lor, dan Jl. Gading. Masing-masing jalan ini mewakili indera manusia.

Pada masa lampau, Alun-Alun Selatan berfungsi sebagai tempat latihan prajurit Keraton dan juga tempat pemeriksaan pasukan menjelang upacara Garebeg.

Pengembangan Alun-Alun Kidul diprakarsai oleh Pangeran Mangkubumi, seorang tokoh penting dalam sejarah Kesultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi, yang kemudian dikenal sebagai Sultan Hamengkubuwono I, memiliki keahlian yang luas dalam berbagai bidang, termasuk filsafat dan arsitektur. Keahliannya tercermin dalam struktur ruang Kesultanan Yogyakarta yang sarat dengan simbolisme dan makna.

Bangunan-bangunan pendukung di kawasan ini didasarkan pada sumbu filosofis yang melintang lurus antara Tugu Golong Gilig dan Panggung Krapyak, termasuk Alun-Alun Kidul dan Alun-Alun Lor, semuanya memiliki makna filosofis yang mendalam.

Dengan memahami sejarah yang terkandung, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai budaya dan simbolisme yang menjadi bagian penting dari kawasan ini.

Alun-Alun Kidul menyediakan fasilitas yang sangat lengkap untuk kenyamanan pengunjung. Berikut adalah beberapa fasilitas yang tersedia di tempat wisata ini:

  1. Lahan Parkir: Terdapat beberapa lahan parkir yang tersebar di berbagai sudut Alun-Alun Kidul. Pengunjung dapat dengan mudah menemukan tempat untuk memarkir kendaraan mereka.
  2. Toilet Umum: Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, tersedia juga toilet umum yang dapat digunakan dengan nyaman.
  3. Masjid Gedhe Kauman: Bagi pengunjung yang muslim, mereka dapat beribadah di Masjid Gedhe Kauman yang terletak tidak jauh dari kompleks. Masjid ini merupakan tempat ibadah yang indah dan historis.
  4. Hotel dan Penginapan: Jika Anda ingin menginap, Anda tidak perlu khawatir karena di sekitar lokasi terdapat berbagai pilihan hotel dan penginapan dengan harga yang bervariasi. Anda dapat memilih sesuai dengan anggaran dan preferensi Anda.
  5. Toko Cinderamata: Alun-Alun Kidul juga menawarkan berbagai toko cinderamata yang menjual barang-barang khas Jogja. Anda dapat berburu oleh-oleh seperti kaos, blangkon (topi khas Jogja), pernak-pernik, miniatur, dan masih banyak lagi. Ini adalah kesempatan yang baik untuk membawa pulang kenang-kenangan unik dari perjalanan Anda.

Dengan fasilitas yang lengkap ini, pengunjung dapat merasa nyaman dan menikmati pengalaman wisata tanpa khawatir tentang kebutuhan dasar mereka.

Sejarah

Alun-Alun Kidul, yang terletak di dalam kompleks Kraton Yogyakarta, dibangun pada masa Kerajaan Mataram. Dalam proses pembangunannya, masyarakat Jawa tradisional menerapkan konsep Catur Gatra Tunggal, yang menggambarkan empat elemen dalam satu kesatuan. Konsep ini diterapkan dalam pembangunan Kraton beserta seluruh bangunan pendukungnya.

Jika kita melihat kompleks Kraton Yogyakarta, terdapat masjid, alun-alun, dan pasar. Setiap bangunan memiliki peran dan makna yang berbeda. Kraton sebagai pusat kekuasaan, masjid sebagai tempat ibadah, alun-alun sebagai tempat kegiatan rakyat, dan pasar sebagai pusat perekonomian.

Seperti yang kita ketahui, Kraton Yogyakarta memiliki dua alun-alun: Alun-Alun Utara atau Alun-Alun Lor yang terletak di utara Kraton, dan Alun-Alun Selatan yang berada di belakang Kraton. Jika kita perhatikan, posisi Kraton Yogyakarta berada pada sebuah sumbu. Garis imajiner ini menghubungkan antara Gunung Merapi, Kraton, dan Pantai Parangtritis.

Ada mitos yang berkembang bahwa Alun-Alun Kidul dibangun sedemikian rupa agar ketika dilihat dari selatan, bagian belakang Kraton tetap terlihat seperti bagian depannya. Hal ini konon bertujuan agar Kraton Yogyakarta tidak membelakangi laut selatan. Seperti yang kita tahu, Kraton Yogyakarta memiliki hubungan erat dengan Ratu Laut Selatan.

Dahulu, sebelum menjadi tempat wisata seperti sekarang, Alun-Alun Kidul digunakan sebagai tempat latihan para prajurit Kraton. Para prajurit Kraton akan berlatih keterampilan berkuda (Setonan), Manahan (latihan memanah dalam posisi duduk), dan banyak keterampilan lainnya. Selain itu, alun-alun juga digunakan untuk acara-acara Kraton lainnya.

Di sekitar kompleks Alun-Alun Kidul juga terdapat Sasono Hinggil yang dahulu digunakan sebagai tempat raja-raja menyaksikan pertunjukan adu keahlian antara manusia dan harimau. Tradisi ini dikenal dengan nama Rampok Macan dan kini tempat tersebut digunakan sebagai panggung kesenian.

Tidak hanya itu, terdapat banyak mitos yang terkait dengan Alun-Alun Kidul, terutama tentang keberadaan dua pohon beringin yang tumbuh berdampingan. Sebagian masyarakat Jogja percaya bahwa pohon beringin ini adalah pintu gerbang menuju Istana Ratu Laut Selatan.

Mitos Legenda Misteri

Berikut beberapa mitos, legenda, dan misteri yang terkait dengan Alun-Alun Kidul di Yogyakarta:

  1. Mitos Pohon Beringin: Salah satu mitos yang populer adalah keberadaan dua pohon beringin yang tumbuh berdampingan. Konon, pohon-pohon tersebut merupakan gerbang menuju Istana Ratu Laut Selatan. Dipercaya bahwa hanya orang yang memiliki hati bersih dan tak berniat jahat yang dapat melewati pohon-pohon tersebut.
  2. Misteri Masangin: Masangin adalah permainan di mana seseorang berjalan dengan mata tertutup antara dua pohon beringin. Meskipun terlihat mudah, banyak orang yang gagal melewati permainan ini. Konon, jika berhasil melewati Masangin tanpa tersandung atau tersesat, semua keinginan seseorang akan terkabul.
  3. Legenda Putri Kidul: Putri Kidul atau Ratu Laut Selatan diyakini sebagai penguasa laut di wilayah selatan Jawa. Konon, ia memiliki ikatan erat dengan Kraton Yogyakarta. Dipercaya bahwa Alun-Alun Kidul dibangun sedemikian rupa agar Kraton tidak membelakangi lautan selatan, tempat kediaman Putri Kidul.
  4. Mitos Catur Gatra Tunggal: Dalam pembangunan Alun-Alun Kidul dan kompleks Kraton Yogyakarta, masyarakat Jawa tradisional menerapkan konsep Catur Gatra Tunggal. Konsep ini menggabungkan empat komponen (Kraton, Masjid, Alun-Alun, dan Pasar) menjadi satu kesatuan yang melambangkan pusat kekuasaan, tempat ibadah, kegiatan rakyat, dan pusat perekonomian.
  5. Cerita Mistis Malam Hari: Alun-Alun Kidul juga terkenal dengan pesona malamnya. Beberapa orang mengaku melihat penampakan gaib atau mengalami pengalaman mistis di tempat ini pada malam hari. Kisah-kisah serupa yang berkaitan dengan makhluk halus dan pengalaman supranatural seringkali menjadi topik pembicaraan di kalangan lokal.

Harap diingat bahwa mitos, legenda, dan misteri ini memiliki nilai simbolis dan kepercayaan budaya yang berbeda-beda. Mereka menambahkan kekayaan budaya dan daya tarik mistis bagi wisatawan dan masyarakat setempat.

Larangan Dan Aturan

Berikut adalah beberapa larangan dan aturan yang umumnya berlaku di Alun-Alun Kidul Yogyakarta:

  1. Tidak membuang sampah sembarangan: Pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan area dengan tidak membuang sampah sembarangan. Gunakan tempat sampah yang disediakan.
  2. Tidak merusak fasilitas: Larangan untuk merusak atau menghancurkan fasilitas yang ada, seperti bangku, taman, atau pohon. Pengunjung diharapkan menjaga kelestarian dan keindahan tempat tersebut.
  3. Tidak merokok di area terlarang: Ada beberapa area yang ditetapkan sebagai area bebas merokok. Pengunjung diharapkan mematuhi aturan ini dan hanya merokok di area yang ditentukan.
  4. Menjaga perilaku dan tutur kata: Pengunjung diharapkan untuk menjaga perilaku yang sopan dan menghormati pengunjung lainnya. Hindari tindakan yang dapat mengganggu ketertiban atau kenyamanan orang lain.
  5. Tidak membawa hewan peliharaan: Umumnya, hewan peliharaan tidak diperbolehkan masuk ke area kecuali hewan penuntun bagi penyandang disabilitas.
  6. Menghormati tempat ibadah: Jika mengunjungi masjid, pengunjung diharapkan untuk menjaga ketenangan dan menghormati tempat ibadah.
  7. Mengikuti instruksi petugas: Patuhi petunjuk dan instruksi dari petugas keamanan atau petugas lainnya yang ada. Hal ini untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan bersama.

Perlu diingat bahwa aturan dan larangan ini dapat bervariasi tergantung pada peraturan yang berlaku di setiap tempat wisata. Sebaiknya selalu memperhatikan petunjuk dan papan informasi yang ada untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

Apa Saja Aktivitas Yang Bisa Anda Lakukan?

Yogyakarta, kota yang kaya dengan sejarah dan kebudayaan yang kuat, terus menjadi tujuan populer bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Selain terkenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga memiliki sejarah yang tak terpisahkan dengan berdirinya salah satu organisasi terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah.

Namun, perjalanan Anda ke Yogyakarta tidak akan lengkap tanpa mengunjungi Alun-Alun Kidul. Merupakan salah satu dari dua alun-alun yang luas di Yogyakarta, yang terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta. Salah satu fitur khas yang membedakan adalah keberadaan dua pohon beringin yang menjulang tinggi.

Alun-Alun Kidul selalu menarik kunjungan, terutama saat malam tiba. Suasana di sini berubah menjadi magis dan memikat. Terdapat banyak kegiatan seru yang dapat Anda lakukan ketika berada di sini.

Bagi Anda yang masih penasaran, ada banyak aktivitas wisata menarik yang bisa dinikmati di kawasan Alun-Alun Selatan. Berikut adalah beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan saat berada di kawasan yang terletak di sisi selatan kota Yogyakarta ini:

Bermain Masangin

Alun-Alun Kidul, Destinasi Wisata Gratis di Yogyakarta
Alun-Alun Kidul, Destinasi Wisata Gratis di Yogyakarta

Salah satu aktivitas yang sangat terkenal di kawasan Alun-Alun Selatan Jogja adalah permainan Masangin. Permainan ini telah menjadi tradisi dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik mencobanya.

Di Alun-Alun Selatan terdapat sepasang pohon beringin yang sudah tua, dikenal sebagai beringin kembar. Di antara pohon beringin itulah permainan Masangin dilakukan.

Permainan Masangin cukup sederhana. Anda hanya perlu menutup mata dengan kain penutup dan berjalan lurus sekitar 20 meter dari Sasono Hinggil menuju ke tengah-tengah pohon beringin.

Meskipun terlihat mudah, tidak banyak orang yang berhasil melewati bagian tengah di antara dua pohon beringin tersebut. Banyak yang berputar-putar dan berjalan ke arah yang salah dari tujuan sebenarnya.

Di kawasan Alun-Alun Kidul, terdapat mitos yang beredar bahwa hanya orang yang memiliki hati bersih dan jujur yang dapat melewati jalan di antara dua pohon beringin tersebut dengan tepat.

Jika Anda sedang berkunjung ke Jogja, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Alun-Alun Selatan dan mencoba tradisi permainan yang unik dan menarik ini.

Berkeliling Menyewa Sepeda Tandem Dan Odong-odong

Jika Anda mengunjungi kawasan Alun-Alun Selatan pada siang hari, mungkin terasa kurang menarik karena aktivitas yang terbatas. Namun, menjelang sore dan malam hari, tempat ini menjadi semakin menarik dengan kerlap-kerlip cahaya yang berwarna-warni.

Cahaya yang memikat tersebut berasal dari sepeda tandem, mobil-mobilan sepeda, dan odong-odong yang tersedia di kawasan Alun-Alun Selatan. Sepeda tandem dan odong-odong ini menjadi daya tarik bagi pengunjung yang berada di Alun-Alun Kidul.

Anda dapat menyewa odong-odong maupun sepeda tandem untuk berkeliling kawasan Alun-Alun Selatan. Odong-odong yang penuh dengan lampu-lampu ini dapat menampung hingga 6 orang, sehingga Anda dapat menyewa bersama teman-teman untuk berbagi pengalaman dan menghemat biaya.

Dengan menggunakan kendaraan ini, Anda dapat menikmati suasana yang indah di sekitar alun-alun sambil berolahraga karena Anda harus mengayuh pedal untuk menggerakkan sepeda yang disewa. Hal ini akan memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan di malam hari.

Bersantai

Salah satu aktivitas yang dapat Anda nikmati di kawasan Alun-Alun Kidul adalah duduk santai sambil menikmati kuliner khas Jogja. Setelah menyewa odong-odong dan menjelajahi kawasan, tentu saja perut akan menjadi lapar. Oleh karena itu, menikmati kuliner khas Jogja di alun-alun adalah pilihan yang sempurna.

Anda dapat memesan berbagai hidangan berat atau ringan seperti jagung bakar, pisang bakar, wedhang ronde, wedang bajigur, dan banyak lagi. Anda bisa duduk santai sambil bercengkerama dengan teman-teman di bawah langit Jogja yang syahdu.

Itulah gambaran tentang kawasan Alun-Alun Kidul yang terletak di sisi selatan Keraton Yogyakarta. Sebagai salah satu objek wisata yang menarik, pastikan Anda mengunjungi tempat ini ketika berada di Jogja. Nikmati suasana yang tenang, kuliner lezat, dan pengalaman unik yang ditawarkan oleh alun-alun ini.

Melihat Pertunjukan Wayang Kulit

Di Alun-Alun Kidul, Anda juga dapat menikmati pertunjukan wayang kulit yang sering diselenggarakan. Bagi Anda yang menyukai budaya Jawa, pertunjukan wayang kulit ini adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Biasanya, pertunjukan wayang kulit dilaksanakan di Sasono Hinggil, yang dulunya merupakan tempat raja menyaksikan Rampok Macan.

Pertunjukan wayang kulit ini biasanya dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu di minggu kedua setiap bulannya. Pastikan Anda mencatat jadwalnya agar tidak melewatkan kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan ini. Persiapkan diri Anda secara fisik, karena pertunjukan wayang kulit berlangsung sepanjang malam.

Selama pertunjukan wayang kulit, Anda akan dapat menyaksikan cerita legendaris yang diiringi oleh alunan gamelan Jawa. Penari-penari bayangan (dalang) akan menggunakan karakter wayang kulit untuk menghidupkan cerita tersebut. Dengan gerakan tangan yang khas, mereka akan menggambarkan dialog antara karakter-karakter wayang dan menciptakan suasana yang magis.

Melihat pertunjukan wayang kulit akan memberikan Anda pengalaman budaya yang mendalam dan mengasyikkan. Anda akan terpesona oleh kepiawaian dalang dalam menyampaikan cerita dan keindahan seni wayang kulit itu sendiri. Pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik dan menikmati pengalaman yang unik ini.

Spot Foto

Bagi para penggemar fotografi, Alun-Alun Kidul merupakan tempat yang ideal untuk berburu foto-foto menarik. Di sini, Anda akan menemukan berbagai spot foto yang dapat diabadikan dengan indah. Anda juga dapat berselfie bersama teman-teman Anda untuk mengabadikan momen kebersamaan yang tak terlupakan.

Suasana malam sangat memukau, dengan cahaya temaram dari lampu jalan dan lampu-lampu berwarna-warni yang menghiasi odong-odong. Anda dapat mengambil foto yang menggambarkan keindahan dan keunikannya. Setiap sudut Alun-Alun Kidul memiliki daya tarik visual yang khas, dan hasil jepretan Anda akan menciptakan karya foto yang berkesan.

Jangan ragu untuk menggali kreativitas Anda dalam memotret. Manfaatkan pencahayaan yang tersedia dan eksplorasi berbagai sudut menarik yang ada. Dengan demikian, Anda akan dapat menghasilkan foto-foto yang unik dan mengesankan.

Menikmati Keindahan Saat Malam

Menikmati malam di Alun-Alun Kidul Jogja adalah kesempatan yang sempurna untuk menjelajahi kelezatan kuliner khas yang tersedia di sekitar area. Saat matahari terbenam dan suasana menjadi semakin hidup, Anda dapat mencoba berbagai jajanan yang menggugah selera yang dapat ditemukan di warung-warung dan penjual lesehan di sekitar Alun-Alun.

Rasakan kehangatan dan kelezatan wedang ronde yang menghangatkan tubuh di malam yang sejuk. Tersedia juga wedang bajigur yang manis dan aromatik untuk memanjakan lidah Anda. Jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih gurih, jagung bakar dengan cita rasa renyah dan manis akan menjadi pilihan yang sempurna. Jangan lupa mencicipi roti bakar yang lezat dan nikmat dihidangkan dengan berbagai pilihan topping yang menggugah selera.

Selain itu, Anda juga bisa menemukan cilok yang lezat dan kenyal, serta hidangan-hidangan lainnya yang dapat memanjakan lidah Anda di malam hari. Nikmati makanan-makanan ini dengan duduk santai di lesehan sambil menikmati suasana malam yang ramai dan penuh keceriaan.

Jelajahi ragam kuliner yang ditawarkan dan jadikan pengalaman wisata kuliner malam Anda di Jogja menjadi lebih istimewa. Dengan mencicipi berbagai hidangan lezat ini, Anda dapat memanjakan diri sambil menikmati pesona malam yang memikat di tempat ini.

Keunikan Daya Tarik

Dalam tradisi arsitektur Jawa yang kaya, terdapat konsep yang unik dan istimewa yang dikenal sebagai “Catur Gatra Tunggal”. Dalam bahasa Jawa, “Catur” berarti empat, “Gatra” merujuk pada elemen, dan “Tunggal” berarti menjadi satu kesatuan. Konsep ini dapat ditemukan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, di mana terdapat keraton (tempat berdirinya kerajaan), masjid (tempat ibadah), alun-alun (tempat kegiatan rakyat), dan pasar (tempat ekonomi). Masing-masing elemen ini memiliki peran penting sebagai pusat kekuasaan, ibadah, kegiatan masyarakat, dan kegiatan ekonomi.

Di Kota Yogyakarta, terdapat dua alun-alun yang merupakan bagian dari konsep Catur Gatra Tunggal. Alun-Alun Utara (Alun-Alun Lor) terletak di depan keraton, sementara Alun-Alun Selatan (Alun-Alun Kidul) terletak di belakang keraton. Kedua alun-alun ini memiliki peran penting sebagai tempat kegiatan masyarakat. Alun-Alun Utara juga sering digunakan untuk acara-acara penting dan kegiatan budaya, sedangkan Alun-Alun Selatan biasanya menjadi tempat untuk bersantai dan menikmati panorama sekitarnya.

Lokasi Keraton Yogyakarta memang sangat menarik karena terletak secara strategis di sepanjang garis imajiner yang menghubungkan antara Gunung Merapi, Keraton, dan Pantai Parangtritis. Lokasinya yang strategis memberikan makna simbolis dan hubungan harmonis antara elemen alam, kekuasaan kerajaan, dan kehidupan masyarakat. Garis imajiner ini mencerminkan kesatuan antara kekuatan alam, kerajaan, dan kehidupan sehari-hari yang dihormati dan dijunjung tinggi dalam budaya Jawa.

Pemukiman Rakyat Ewa di Tanah Tinggi Yogyakarta merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi di kawasan Jogja. Pemukiman ini terletak di dataran tinggi dengan pemandangan alam yang indah, menghadap ke perbukitan hijau yang mempesona.

Pemukiman Rakyat Ewa adalah sebuah kampung yang dihuni oleh masyarakat lokal yang menjaga tradisi dan budaya mereka dengan erat. Mereka hidup dengan harmoni dengan alam sekitar dan memiliki kehidupan yang sederhana namun penuh makna.

Jika Anda mengunjungi Pemukiman Rakyat Ewa, Anda akan disambut oleh suasana yang tenang dan damai. Desa ini dipenuhi dengan rumah-rumah tradisional yang terbuat dari bahan alami seperti bambu, kayu, dan jerami. Arsitektur rumah-rumah tersebut memancarkan keindahan dan keunikan budaya lokal.

Selama di sini, Anda dapat menjelajahi pemukiman ini dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Anda akan menemukan ladang-ladang hijau yang subur, kebun-kebun sayur, dan peternakan yang memperkaya kehidupan masyarakat setempat.

Selain itu, Anda dapat berinteraksi dengan penduduk setempat dan belajar tentang kehidupan sehari-hari mereka. Anda dapat melihat mereka bekerja di kebun, membuat kerajinan tangan, atau memasak makanan tradisional yang lezat.

Pemukiman Rakyat Ewa juga menawarkan kegiatan wisata seperti berjalan-jalan menyusuri sungai yang jernih atau bersepeda mengelilingi perbukitan yang menakjubkan. Anda juga dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang memukau dan menghirup udara segar yang menyegarkan.

Jadi, jika Anda mencari pengalaman yang berbeda di Yogyakarta, jangan lewatkan kunjungan ke Pemukiman Rakyat Ewa. Nikmati keindahan alam, budaya lokal, dan kehidupan sederhana yang memikat di tempat ini.

Tradisi Laku Masangin

Laku Masangin, sebuah tradisi yang masih dilestarikan hingga kini, menjadi salah satu aktivitas menarik bagi pengunjung Alun-Alun Kidul. Tradisi ini bermula dari ritual Topo Bisu Mubeng Beteng yang dilakukan setiap malam 1 Suro. Dalam ritual ini, peserta diharuskan mengitai beteng dan melaksanakan puasa bicara selama ritual berlangsung.

Puncak dari ritual Topo Bisu Mubeng Beteng adalah saat peserta harus melewati dua pohon beringin yang berdiri berdampingan, yang dikenal sebagai ringin kurung. Diyakini bahwa hanya orang-orang dengan hati yang bersih dan niat baik yang mampu melewati kedua pohon tersebut.

Selain itu, terdapat berbagai mitos yang mengelilingi tradisi ini. Konon, mereka yang berhasil melewati pohon beringin akan mendapatkan keinginan mereka yang dikabulkan. Ada pula yang mengatakan bahwa pohon tersebut memiliki rajah atau jimat untuk melindungi Kraton Yogyakarta dari niat jahat.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini berubah menjadi permainan yang terus dilestarikan oleh masyarakat Jogja. Banyak wisatawan yang mencoba melewati pohon beringin dengan mata tertutup. Namun, nyatanya tidak semua orang berhasil melewatinya, hanya mereka yang memiliki hati yang suci dan tulus yang dapat melintasi kedua pohon beringin tersebut.

Suasana Yang Menenangkan

Alun-Alun Kidul memiliki suasana yang menenangkan dan dianggap sebagai tempat istirahat (Palereman) bagi para Dewa, sehingga sering digunakan oleh orang-orang untuk meredakan hati dan menenangkan diri. Suasana di sini sangat menenangkan, terutama pada pagi hari ketika belum banyak pengunjung yang datang.

Udara yang sejuk menyegarkan jiwa dan tubuh yang haus akan kedamaian. Semuanya dilengkapi dengan karisma lokal dan bangunan-bangunan bersejarah yang menghiasi sekitar alun-alun.

Banyak masyarakat sekitar yang juga menjadikan Alun-Alun Kidul sebagai tempat untuk jogging, menikmati udara segar, dan berolahraga ringan.

Di sekitar Alkid, terdapat berbagai bangunan dengan ornamen yang menarik, sehingga tempat ini tidak hanya menjadi tujuan rekreasi, tetapi juga destinasi wisata budaya.

Pada malam hari, suasana menjadi berbeda dengan siang hari. Meskipun terasa sedikit mistis dan menyeramkan, kekhawatiran itu sedikit terkikis dengan kehadiran lampu warna-warni yang menarik di sekitar Alkid.

Kuliner Tempat Makan

Jogja sebagai kota wisata memiliki beragam destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya alam dan bangunan bersejarah, tetapi juga kuliner menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke kota ini.

Kawasan Kraton Jogja dengan dua alun-alunnya, Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Kidul, menjadi pusat perhatian dan tujuan wisata yang sangat diminati. Banyak pengunjung yang datang ke sana tidak hanya untuk menikmati pesona sejarahnya, tetapi juga mencari pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Meskipun gudeg dan bakpia menjadi makanan khas yang selalu terlintas saat berbicara tentang Jogja, namun kota ini juga memiliki sejumlah tempat kuliner legendaris yang tak boleh dilewatkan. Terutama di sekitar Kraton Jogja, Alun-Alun Utara, dan Alun-Alun Kidul, terdapat beragam tempat makan yang menawarkan pengalaman kuliner yang menggugah selera.

Warung Brongkos Handayani

Di sebelah selatan Alkid (Alun-Alun Kidul) Kota Jogja, terdapat sebuah warung makan legendaris yang dikenal dengan nama Warung Brongkos Handayani. Warung ini telah menyajikan hidangan brongkos sejak tahun 1975, menjadi salah satu kuliner favorit di kota ini.

Brongkos adalah makanan khas Jogja yang sangat disukai oleh Sultan HB IX. Meskipun sebenarnya merupakan hidangan istimewa di Kraton Jogja, masyarakat umum juga dapat menikmatinya di warung ini. Menu utama yang ditawarkan adalah sayur brongkos.

Sayur brongkos terbuat dari kacang tolo, daging sapi, tahu, dan telur yang disajikan dengan kuah santan yang kaya rempah. Hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi dan irisan cabai. Pengunjung dapat memilih tambahan isian sesuai selera mereka.

Warung Brongkos Handayani menyediakan hidangan lezat ini dengan harga mulai dari Rp20.000. Warung ini buka setiap pagi hingga sore hari, sehingga pengunjung dapat menikmati brongkos yang lezat sebagai sarapan atau makan siang. Jika kamu mencari pengalaman kuliner yang autentik dan menggugah selera di Jogja, jangan lewatkan Warung Brongkos Handayani ini.

Bakmi Pak Pele

Jika Anda merupakan penikmat kuliner malam di Jogja, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba Bakmi Jawa Pak Pele. Warung bakmi legendaris ini menjadi salah satu tujuan favorit bagi pecinta masakan bakmi di kota ini.

Bakmi Jawa Pak Pele terletak di pojok tenggara Alun-Alun Utara Kota Jogja dan telah berdiri sejak tahun 1983. Warung ini memiliki konsep warung tenda yang memberikan nuansa tradisional yang khas.

Disarankan untuk tidak datang terlalu larut jika ingin menikmati hidangan Bakmi Pak Pele, karena pada malam hari warung ini akan dipadati oleh pengunjung dan antrean bisa menjadi panjang. Selain di Alun-Alun Utara, Pak Pele juga memiliki cabang di Bantulan, Godean, Sleman, serta di Sembungan, Kasihan, Bantul.

Satu porsi Bakmi Jawa di sini bisa dinikmati dengan harga mulai dari Rp25.000. Meskipun harganya sedikit di atas rata-rata untuk bakmi jawa, namun kelezatan Bakmi Jawa Pak Pele terkenal berasal dari penggunaan telur bebek dan kaldu ayam kampung yang digunakan dalam hidangannya.

Jika Anda ingin mencicipi bakmi jawa yang autentik dan berkualitas di Jogja, Bakmi Pak Pele adalah tempat yang tepat. Nikmati cita rasa khas Bakmi Jawa dengan sentuhan telur bebek dan kaldu ayam kampung yang menggugah selera.

Resto Bale Raos

Jika Anda ingin mencoba hidangan khas Kraton Jogja, maka Resto Bale Raos adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Restoran ini terletak di Jalan Magangan Kulon No.1, Kraton, Kota Jogja, dan menyajikan makanan-makanan tradisional Jawa yang menjadi favorit dari Sri Sultan HB VII hingga Sri Sultan HB X.

Terletak di area Kraton Jogja, restoran ini memiliki sejumlah resep yang berasal dari juru masak Kraton Jogja. Pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan ala Kraton Jogja mulai dari makanan pembuka, hidangan utama, hingga hidangan penutup.

Menu-menu yang tersedia di Resto Bale Raos antara lain Sekul Golong, Bebek Suwar-Suwir, Bestik Djawa, Bestik Lidah, Prawan Kenes, dan Bir Djawa. Hal yang menarik, setiap menu yang tercantum dalam buku menu juga disertai dengan informasi mengenai asal-usul hidangan tersebut. Sebagai contoh, Bebek Suwar-Suwir merupakan hidangan hasil olahan dari koki Kraton Jogja yang memiliki pengaruh Belanda.

Bagi mereka yang tertarik untuk mencicipi hidangan favorit para raja sekaligus belajar mengenai sejarah, Resto Bale Raos adalah tempat yang tepat. Restoran ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 21.00 WIB. Nikmati cita rasa hidangan kerajaan dan rasakan pengalaman kuliner yang kaya akan budaya di Bale Raos.

Bakso Tusuk Kuwah Selera Anda

Bakso Kuwah Selera Anda, atau yang lebih dikenal sebagai Bakso Prasmanan, telah menjadi fenomena baru belakangan ini. Keunikan jajanan di Alun-Alun Kidul Jogja ini terletak pada konsepnya yang memungkinkan pembeli untuk memilih sendiri bakso dari panci. Beragam jenis bakso tersedia, mulai dari bakso berukuran besar dengan telur ayam di dalamnya, bakso urat, bakso isi telur puyuh, bakso kecil, hingga tahu. Pembeli juga diminta untuk menghitung pesanannya sendiri. Sang penjual, yang akrab dipanggil Pakdhe, terkenal ramah dan selalu memberikan bonus kepada pembelinya.

Harganya pun sangat terjangkau, berkisar antara Rp500 hingga Rp5.000 per biji bakso. Bakso ini memiliki tekstur empuk dan cita rasa gurih. Kuah segarnya juga tak kalah nikmat dengan bakso di tempat lain. Irisan bawang putih, sambal, dan kecap melengkapi kelezatan bakso ini. Pakdhe berjualan dengan gerobak sepedanya di sisi selatan Alun-Alun Kidul mulai pukul 16.00 hingga 17.30. Jika Anda melihat keramaian dan tak bisa menemukan penjualnya, maka itu adalah Bakso Kuwah Selera Anda.

Es Goreng Pak Gatot

Pak Gatot telah menjadi sosok yang cukup terkenal di kalangan pencinta kuliner Jogja. Ia dikenal dengan penjual es goreng yang menggunakan megafon untuk menawarkan jajanan uniknya. Banyak yang tertarik untuk singgah karena suasana yang dibuat oleh Pak Gatot begitu menghibur. Es goreng di sini dijual dengan harga Rp3.000 per potong. Biasanya Pak Gatot berjualan dengan gerobaknya di sisi barat laut. Anda akan mudah menemukannya karena suaranya yang terdengar melalui megafon menggema di seluruh Alun-Alun Kidul.

Es goreng yang ditawarkan memiliki rasa kacang hijau dan nangka yang kemudian dicelupkan ke dalam cokelat. Proses pencelupan cokelat yang langsung mengering itulah yang membuat jajanan ini disebut es goreng. Harganya Rp3.000 per potong, namun jika membeli dua potong, dijual dengan harga Rp5.000. Es goreng khas jajanan SD milik Pak Gatot ini bisa menjadi pilihan yang segar untuk melepas dahaga setelah berkeliling Alun-Alun. Es yang dingin, manis, dan segar ini juga membawa nostalgia masa-masa sekolah dasar.

Lekkericious Alkid

Salah satu jajanan yang selalu ramai dikunjungi oleh pembeli adalah kue lekker yang dijual dengan gerobak dorong. Gerobak ini biasanya berada di sisi barat Alun-Alun, dekat dengan gapura menuju Jalan Patehan Lor. Kue lekker memiliki tampilan tipis dan kering, dan tersedia dalam ukuran mini dan jumbo. Harganya bervariasi, untuk ukuran mini berkisar antara Rp1.000 hingga Rp3.000 per buah tergantung rasa. Sedangkan untuk ukuran jumbo, harganya mulai dari Rp7.000 hingga Rp12.000 per buah.

Rasanya sangat beragam, seperti cokelat gula, cokelat susu, pisang cokelat, keju susu, keju pisang susu, dan komplit. Salah satu favorit pembeli adalah cokelat gula, yang memiliki rasa manis yang berpadu dengan kelezatan gurih. Teksturnya renyah dan kriuk karena dipanggang hingga kering. Lekkericious Alkid buka mulai pukul 06.00 hingga pukul 24.00, sehingga bisa dinikmati sepanjang hari.

Tempura Alkid

Di sisi barat Alun-Alun, terdapat gerobak dengan aneka jajanan gorengan yang tak kalah ramai. Gerobak berwarna hijau ini menjadi daya tarik bagi para pengunjung Alkid yang ingin mencicipi berbagai jenis tempura. Di sana, kamu bisa menemukan sosis, kaki naga, otak-otak, mie gulung, bakso, pangsit, kornet, tempura biasa, dan lainnya. Pilihan yang beragam, bukan?

Meskipun harganya tidak sehemat seperti di beberapa SD, tempura di sini dijual dengan harga Rp5.000 untuk enam potong. Kamu bebas memilih jenis tempura yang ingin digoreng oleh ibu penjual. Setelah matang, kamu dapat menikmati jajanan ini yang disajikan dengan piring. Hidangan tersebut sudah lengkap dengan saus tomat. Meskipun kamu hanya duduk beralaskan tikar, kamu dapat menikmati tempura sambil merasakan suasana sore di Alun-Alun Kidul.

Wedang Ronde

Tak jauh dari gerobak tempura, terdapat penjual wedang ronde yang juga ramai dikunjungi oleh pembeli. Bahkan, tidak hanya orang lokal, tetapi juga beberapa turis terlihat singgah untuk menikmati semangkuk wedang ronde di sini. Harganya cukup terjangkau, yaitu Rp7.000 per mangkuk. Sambil menunggu penjual meracik wedang ronde, kita bisa duduk lesehan dan mengobrol santai dengan teman-teman.

Wedang ronde ini terdiri dari kacang tanah, roti tawar, kolang-kaling, dan ronde yang disiram dengan kuah jahe. Rasanya yang manis dengan sedikit rasa pedas dapat menghilangkan dahaga dan menghangatkan tubuh kita. Khasiatnya untuk menghangatkan tubuh ini berasal dari jahe.

Mengunjungi Alun-Alun Kidul Jogja untuk mencari jajanan memang menyenangkan. Jenis jajanan yang ada sangat beragam, dan harganya pun terjangkau. Kuliner di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya pilihan yang tersedia. Jadi, kapan Anda berencana untuk berlibur ke Jogja?

Wisata kuliner merupakan salah satu daya tarik. Berikut adalah beberapa kuliner yang bisa kamu cicipi di sekitar lokasi:

  1. Wedang Ronde: Rasakan sensasi hangatnya wedang ronde, minuman tradisional berbahan dasar bola-bola ketan dengan kuah jahe manis. Nikmati kelezatannya yang cocok untuk menghangatkan tubuh di udara malam yang sejuk.
  2. Wedang Bajigur: Salah satu minuman khas Jawa Barat ini juga bisa kamu temukan. Rasakan cita rasa manis dan gurih dari campuran kelapa parut, gula merah, jahe, dan santan. Bajigur sangat cocok dinikmati di malam hari.
  3. Jagung Bakar: Jajanan yang populer adalah jagung bakar. Nikmati sensasi manis dan gurih dari jagung bakar yang dibalut dengan keju, mentega, atau bumbu khas. Jagung bakar adalah camilan yang lezat dan cocok dinikmati saat berjalan-jalan di sekitar alun-alun.
  4. Roti Bakar: Cicipi roti bakar yang lezat dengan berbagai pilihan topping seperti selai, cokelat, keju, dan lainnya. Roti bakar adalah pilihan yang tepat untuk mengisi perut dan memberikan energi saat berwisata.
  5. Cilok: Jajanan tradisional yang terbuat dari adonan tepung tapioka yang dikukus dan disajikan dengan bumbu kacang. Cilok bisa menjadi camilan ringan yang mengenyangkan saat berjalan-jalan di sekitar alun-alun.

Warung-warung dan penjual lesehan yang berjejer di sekitar Alun-Alun Kidul akan menawarkan beragam kuliner lezat lainnya. Jangan ragu untuk mencoba variasi makanan dan minuman yang ada, dan nikmati kelezatan kuliner khas Jogja sambil menikmati suasana alun-alun yang ramai.

Penginapan Hotel Dekat

Di Yogyakarta, terdapat banyak pilihan penginapan yang dapat dipilih, baik hotel maupun homestay, yang tidak jauh dari tempat wisata. Harga-harga yang ditawarkan pun bervariasi dan sesuai dengan budget yang diinginkan. Berikut beberapa referensi penginapan:

Rumah Roso Homestay

Rumah Roso Homestay merupakan pilihan penginapan yang cocok untuk Anda yang mencari tempat menginap dekat Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Dengan jarak hanya sekitar 300 meter dari Alun-Alun, penginapan ini sangat nyaman dan terjangkau dengan harga Rp. 120.000 per malam.

Fasilitas yang disediakan meliputi kamar dengan AC yang akan memberikan kenyamanan selama menginap. Selain itu, tersedia juga akses Wi-Fi yang memungkinkan Anda tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman. Kamar mandi bersama juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Rumah Roso Homestay memberikan pengalaman menginap yang nyaman dan hemat di dekat Alun-Alun Kidul, memudahkan Anda untuk menjelajahi kawasan wisata sekitarnya.

Penginapan Pugeran

Penginapan Pugeran adalah salah satu pilihan yang bisa Anda pertimbangkan. Penginapan ini menawarkan fasilitas-fasilitas seperti TV, dispenser, kamar mandi di dalam, dan kipas angin. Terletak sekitar 1 km, penginapan ini tetap memberikan akses yang mudah ke area wisata.

Harga yang ditawarkan di Penginapan Pugeran sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp. 70.000 hingga Rp. 90.000 per malam. Dengan harga yang murah, Anda bisa mendapatkan akomodasi yang nyaman dan memadai untuk tinggal selama kunjungan Anda di Yogyakarta.

Pilihan penginapan ini dapat menjadi solusi yang tepat untuk budget traveler yang mencari tempat menginap yang terjangkau dengan fasilitas yang memadai.

Hotel Puspita

Hotel Puspita adalah salah satu pilihan penginapan yang dapat Anda pertimbangkan. Dengan harga sekitar Rp. 100.000an per malam, penginapan ini menawarkan fasilitas yang memadai untuk kenyamanan Anda selama menginap.

Fasilitas yang tersedia di Hotel Puspita meliputi TV, AC, serta kamar mandi di dalam. Dengan adanya TV, Anda dapat bersantai dan menonton program favorit Anda setelah seharian beraktivitas. AC akan memberikan kesejukan di dalam kamar, sementara kamar mandi di dalam memberikan privasi dan kenyamanan saat mandi.

Hotel Puspita terletak hanya sekitar 500 meter, yang membuatnya menjadi lokasi yang strategis untuk menjelajahi kawasan wisata sekitarnya. Dengan harga yang terjangkau dan fasilitas yang memadai, penginapan ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk menginap di Yogyakarta.

Wisata Sekitar

Di sekitar Alun-Alun Kidul Yogyakarta terdapat banyak tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Keraton Yogyakarta: Terletak tidak jauh, Keraton Yogyakarta adalah istana resmi Sultan Yogyakarta. Pengunjung dapat mengunjungi kompleks keraton, museum, dan menyaksikan pertunjukan seni tradisional.
  2. Taman Sari: Merupakan bekas kompleks keraton yang terkenal dengan kolam-kolam dan bangunan bersejarah. Pengunjung dapat menjelajahi kompleks Taman Sari dan menikmati pemandangan yang indah.
  3. Malioboro: Jalan Malioboro merupakan jalan utama dan pusat perbelanjaan yang terkenal di Yogyakarta. Di sini, pengunjung dapat berbelanja oleh-oleh khas, mencicipi kuliner lokal, dan menikmati suasana khas Malioboro.
  4. Candi Borobudur: Meskipun tidak berada di sekitar Alun-Alun Kidul, Candi Borobudur merupakan destinasi wisata yang sangat populer di Yogyakarta. Candi ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO dan menawarkan keindahan arsitektur Buddha yang megah.
  5. Candi Prambanan: Juga tidak terlalu jauh, Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Pengunjung dapat menjelajahi candi-candi yang indah dan menyaksikan pertunjukan tari Ramayana di malam hari.
  6. Pusat Kerajinan Kasongan: Terletak di desa Kasongan, tempat ini terkenal dengan kerajinan gerabah dan keramik. Pengunjung dapat mengunjungi galeri-galeri kerajinan dan melihat proses pembuatan kerajinan secara langsung.
  7. Pantai Parangtritis: Pantai Parangtritis merupakan pantai terkenal di Yogyakarta yang menawarkan pemandangan yang indah. Pengunjung dapat menikmati suasana pantai, menaiki delman, atau mencoba berbagai aktivitas seperti sandboarding.
  8. Goa Pindul: Terletak di daerah Gunungkidul, Goa Pindul adalah goa yang terkenal dengan keindahan stalaktit dan stalagmitnya. Pengunjung dapat menjelajahi goa dengan menggunakan ban dalam dan menikmati pemandangan yang spektakuler.

Itu hanya beberapa contoh tempat wisata di sekitar Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Kota ini memiliki banyak lagi destinasi menarik lainnya yang dapat dieksplorasi. Pastikan untuk merencanakan kunjungan Anda dengan baik dan menyesuaikan dengan waktu dan minat Anda.

Tips

Berikut adalah beberapa tips berwisata di Alun-Alun Kidul:

  1. Periksa jadwal pertunjukan wayang kulit: Jika Anda tertarik untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit, pastikan untuk datang pada hari Sabtu dan Minggu pada minggu kedua setiap bulannya. Ini akan memastikan Anda tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati kesenian tradisional yang menarik tersebut.
  2. Patuhi tata tertib dan berperilaku baik: Saat berada di Alun-Alun Kidul, penting untuk selalu mematuhi tata tertib yang ada. Jaga perilaku dan tutur kata Anda, hormati lingkungan serta pengunjung lainnya. Ini akan menciptakan suasana yang nyaman dan menghargai semua orang yang berkunjung ke tempat tersebut.
  3. Jaga kebersihan alun-alun: Dalam rangka menjaga keindahan dan kebersihan, pastikan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Gunakan tempat sampah yang tersedia atau bawa pulang sampah Anda untuk dibuang pada tempat yang tepat. Dengan melakukan ini, Anda ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian tempat wisata ini.
  4. Lestarikan semua yang ada di Alun-Alun Kidul: Bersama-sama kita harus menjaga dan melestarikan semua elemen yang ada. Hindari merusak atau mencoba merusak fasilitas, tumbuhan, atau barang-barang lainnya. Hormati warisan budaya dan alam yang ada di tempat ini, sehingga dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menikmati pengalaman berwisata yang menyenangkan dan bertanggung jawab, serta turut berperan dalam melestarikan keindahan dan keberlanjutan tempat wisata tersebut.

Kekurangan

Seperti halnya setiap tempat, Alun-Alun Kidul juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan:

  1. Kemacetan: Pada hari-hari tertentu, terutama saat liburan atau saat ada acara khusus, Alun-Alun Kidul bisa sangat ramai dan menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar area tersebut. Hal ini bisa mempengaruhi kenyamanan dan mobilitas pengunjung.
  2. Kebersihan: Meskipun ada upaya untuk menjaga kebersihan, terkadang masih terlihat sampah yang berserakan di sekitar tempat wisata ini. Hal ini bisa mengurangi kesan estetika dan kenyamanan pengunjung.
  3. Kepadatan: Terutama pada hari-hari libur atau saat acara khusus, Alun-Alun Kidul bisa menjadi sangat padat dengan pengunjung. Hal ini dapat membuat sulit untuk menikmati suasana dengan tenang dan mengakibatkan antrean panjang untuk berbagai aktivitas seperti naik odong-odong atau bermain permainan tradisional.
  4. Keterbatasan fasilitas: Meskipun memiliki beberapa fasilitas seperti toilet umum, warung makan, dan tempat parkir, namun terkadang fasilitas ini mungkin tidak mencukupi untuk menampung jumlah pengunjung yang banyak. Pengunjung perlu bersiap dengan kemungkinan antri atau keterbatasan fasilitas yang ada.
  5. Harga tiket odong-odong: Meskipun tidak mengenakan biaya masuk, tetapi untuk menaiki odong-odong yang menjadi salah satu atraksi utama di sana, pengunjung perlu membayar tiket. Harga tiket tersebut bisa tergolong cukup mahal tergantung dari durasi dan jenis perjalanan yang dipilih.

Penting untuk diingat bahwa kekurangan di atas bukan berarti Alun-Alun Kidul tidak layak dikunjungi. Namun, sebagai pengunjung, penting untuk memperhatikan dan mengelola harapan serta menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Alun-Alun Kidul beserta jawabannya:

  1. Bagaimana cara menuju Alun-Alun Kidul? Terletak di Jalan Alun-Alun Kidul, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Anda dapat mencapainya dengan kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi umum seperti becak, andong, taksi, atau sepeda. Jaraknya sekitar 3 kilometer atau 15 menit perjalanan dari pusat Kota Jogja.
  2. Apakah ada biaya tiket masuk Alun-Alun Kidul? Tidak, Merupakan ruang publik bagi masyarakat, sehingga tidak dikenakan biaya masuk. Namun, untuk beberapa aktivitas di dalamnya seperti menaiki odong-odong, Anda perlu membayar tiket terpisah.
  3. Apa saja aktivitas yang dapat dilakukan di Alun-Alun Kidul? Anda dapat bersantai menikmati suasana, berjalan-jalan di sekitar area alun-alun, bermain permainan tradisional seperti Masangin, naik odong-odong, dan berburu makanan di warung-warung kuliner yang ada. Anda juga bisa menghadiri pertunjukan wayang kulit yang sering diadakan di sana.
  4. Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Alun-Alun Kidul? Biasanya lebih ramai pada malam hari, terutama pada akhir pekan. Namun, jika Anda ingin menghindari keramaian, bisa mencoba mengunjungi pada hari-hari biasa atau pada pagi hari. Namun, perlu diketahui bahwa pertunjukan wayang kulit biasanya hanya dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu di minggu kedua setiap bulannya.
  5. Apa saja kuliner yang dapat dicicipi di sekitar Alun-Alun Kidul? Anda dapat mencicipi berbagai kuliner khas Jogja seperti wedang ronde, bakso tusuk, lekker, bakmi jawa, dan masih banyak lagi. Warung-warung makan dan penjual kaki lima bertebaran di sekitar area tersebut.
  6. Bagaimana dengan keamanan di Alun-Alun Kidul? Merupakan tempat yang aman untuk dikunjungi. Namun, seperti di mana pun, tetaplah berhati-hati dengan barang berharga Anda dan jaga keamanan pribadi. Selalu perhatikan sekitar Anda dan ikuti instruksi yang diberikan oleh petugas keamanan jika ada.

Review Video

Follow Tiketmasuk.com Info Wisata Terbaru di Google News

Related posts