Tugu Jogja adalah sebuah landmark yang sangat terkenal di Kota Yogyakarta. Monumen ini terletak tepat di persimpangan Jln. Pangeran Mangkubumi, Jln. Jendral Sudirman, Jln. A.M Sangaji, dan Jln. Diponegoro. Tugu Jogja, yang telah berusia hampir 3 abad, memiliki makna yang dalam dan menyimpan sejarah kota Yogyakarta.
Tugu Jogja didirikan sekitar satu tahun setelah didirikannya Keraton Yogyakarta. Pada awalnya, bangunan ini dengan jelas melambangkan semangat Manunggaling Kawula Gusti, yang merupakan persatuan antara rakyat dan penguasa dalam perlawanan terhadap penjajahan. Semangat persatuan ini tergambar dengan jelas dalam struktur bangunan tugu, dengan tiangnya berbentuk silinder (gilig) dan puncaknya berbentuk bulat (golong), sehingga dikenal sebagai Tugu Golong-Gilig.
Secara rinci, pada awal pembangunannya, Tugu Jogja memiliki bentuk tiang silinder yang meruncing ke atas. Bagian dasarnya dikelilingi oleh pagar melingkar, sementara puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian tugu saat itu mencapai 25 meter.
Semuanya berubah pada tanggal 10 Juni 1867, ketika gempa menghancurkan Tugu Jogja. Runtuhnya tugu ini bisa dianggap sebagai periode transisi sebelum makna persatuan benar-benar tidak tercermin dalam struktur tugu.
Perubahan yang signifikan terjadi pada tahun 1889, ketika pemerintah Belanda merenovasi Tugu Jogja. Tugu dibangun dengan bentuk persegi dan setiap sisinya dihiasi dengan prasasti yang menunjukkan siapa yang terlibat dalam renovasi tersebut. Puncak tugu tidak lagi berbentuk bulat, tetapi berbentuk kerucut yang meruncing. Tinggi bangunan juga berkurang menjadi hanya 15 meter, atau 10 meter lebih rendah dari bangunan aslinya. Sejak saat itu, tugu ini juga dikenal sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.
Renovasi bangunan sebenarnya merupakan upaya taktis Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja. Namun, melihat perjuangan rakyat dan raja Yogyakarta yang terjadi setelahnya, dapat diketahui bahwa upaya tersebut tidak berhasil.
Jika Anda ingin menikmati pemandangan Tugu Jogja sambil merenungkan makna filosofisnya, terdapat bangku yang menghadap ke tugu di pojok Jalan Pangeran Mangkubumi. Waktu yang tepat untuk melakukannya adalah antara pukul 05.00 hingga 06.00 pagi, ketika udara masih segar dan tidak banyak kendaraan bermotor yang melintas.
Tugu Jogja begitu identik dengan Kota Yogyakarta sehingga banyak mahasiswa yang merantau menyatakan kegembiraannya setelah lulus kuliah dengan memeluk atau mencium Tugu Jogja. Mungkin itu juga merupakan ungkapan rasa sayang mereka terhadap Kota Yogyakarta yang akan segera mereka tinggalkan, sekaligus janji bahwa suatu saat nanti mereka akan mengunjungi kota tercinta ini lagi.
Daftar Isi
- 1 Alamat Lengkap Akses Lokasi Rute
- 2 Tiket Masuk
- 3 Fasilitas
- 4 Sejarah
- 5 Larangan Dan Aturan
- 6 Aktivitas
- 7 Keunikan Daya Tarik
- 8 Kuliner Tempat Makan
- 9 Penginapan
- 9.1 Hotel Dekat
- 9.1.1 Hotel Pop Sangaji Jogja
- 9.1.2 Hotel Santika Premiere Jogja
- 9.1.3 The Phoenix Hotel
- 9.1.4 Citradream Hotel Jogja
- 9.1.5 Hotel 101 Yogyakarta
- 9.1.6 Hotel Arjuna Jogja
- 9.1.7 Harper Hotel Jogja
- 9.1.8 KHAS Hotel Yogyakarta
- 9.1.9 Gria Sentana Hotel
- 9.1.10 Airy Tugu Yogyakarta
- 9.1.11 Hotel Pakuning
- 9.1.12 Golden In Jogjakarta 2
- 9.1.13 Pop Hotel Sangaji
- 9.1.14 Homestay Ndalem Soewondo
- 9.1.15 Griya Jogja Hotel
- 9.1.16 Yobel Hotel
- 9.1 Hotel Dekat
- 10 Wisata Sekitar
- 11 Tips
- 12 FAQ
- 13
- 14 Review Video
Alamat Lengkap Akses Lokasi Rute
Alamat lengkap dan rute akses ke Tugu Jogja adalah sebagai berikut:
Alamat: Tugu Jogja Jl. Jenderal Sudirman, Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233, Indonesia
Rute Akses:
- Jika Anda berada di pusat Kota Yogyakarta, Anda dapat mengambil Jalan Pangeran Mangkubumi ke arah selatan.
- Lanjutkan perjalanan melewati persimpangan Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jenderal Sudirman.
- Teruslah mengikuti Jalan Jenderal Sudirman.
- Setelah beberapa waktu, Anda akan sampai di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman, Jalan A.M Sangaji, dan Jalan Diponegoro.
- Terletak tepat di persimpangan tersebut.
Anda dapat menggunakan aplikasi peta atau navigasi GPS untuk mendapatkan rute yang lebih terperinci berdasarkan lokasi awal Anda di Yogyakarta.
Tiket Masuk
Tidak dikenakan biaya tiket masuk untuk mengunjungi Tugu Jogja. Tugu ini merupakan ruang publik yang terbuka untuk umum, sehingga siapa pun dapat mengunjunginya tanpa harus membayar biaya masuk. Hal ini memungkinkan semua orang, baik penduduk lokal maupun wisatawan, untuk menikmati keindahan dan pesona tanpa hambatan finansial. Dengan demikian, Tugu Jogja menjadi salah satu tempat yang ramah bagi semua kalangan untuk menikmati ikon Kota Jogja ini tanpa perlu membayar tiket masuk.
Fasilitas
Meskipun Tugu Jogja sebenarnya bukan tempat wisata resmi, namun ada beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan di sekitar area tersebut. Wisatawan biasanya menggunakan fasilitas yang disediakan oleh instansi-instansi seperti kantor atau SPBU.
Bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, mencari tempat parkir dapat menjadi sulit terutama pada malam hari. Salah satu opsi yang sering digunakan adalah memarkir mobil di kantor Mandiri yang berlokasi tidak jauh dari tugu. Selain itu, toilet dan mushola yang tersedia biasanya merupakan fasilitas dari SPBU terdekat. Bagi pengunjung yang menggunakan sepeda motor, mereka dapat memarkirkan kendaraan di pinggir jalan.
Di sekitar area tugu, terdapat bangku taman yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk duduk dan menikmati keindahan tugu. Jika merasa lapar, wisatawan tidak perlu khawatir karena terdapat banyak restoran, kafe, warung, dan angkringan yang menjual berbagai kuliner. Anda dapat mencoba makanan khas Jogja seperti soto, gudeg, dan nasi kucing saat menjelajahi kuliner di sekitar tugu.
Untuk pengunjung yang membutuhkan tempat menginap, terdapat berbagai pilihan penginapan mulai dari hotel hingga homestay yang tersebar. Harga penginapan bervariasi, sehingga Anda dapat memilih sesuai dengan budget yang dimiliki. Berkunjung ke Tugu Jogja memang menjadi keharusan ketika berada di Kota Gudeg ini. Berbagai aktivitas menarik dapat dilakukan oleh wisatawan ketika berada di sekitar tugu tersebut.
Sejarah
Tugu Jogja memiliki sejarah yang sangat kaya dan unik. Pada tahun 1755, Sri Sultan Hamengku Buwono I, pendiri Keraton Yogyakarta, membangun tugu ini. Memiliki makna simbolis yang melibatkan unsur magis karena menghubungkan tiga elemen penting, yaitu Laut Selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.
Pada awalnya, Tugu Jogja secara jelas melambangkan semangat Manunggaling Kawula Gusti, yaitu persatuan antara rakyat dan penguasa dalam perlawanan melawan penjajahan. Dalam struktur bangunan tugu, terlihat dengan jelas semangat persatuan tersebut dengan bentuk silinder (gilig) dan puncak yang bulat (golong), sehingga dikenal sebagai Tugu Golong Gilig.
Bangunan Tugu Jogja pada awalnya memiliki bentuk silinder yang meruncing ke atas. Pada bagian dasarnya terdapat pagar melingkar, sedangkan puncaknya berbentuk bulat. Tinggi tugu saat itu mencapai 25 meter.
Namun, pada tanggal 10 Juni 1867, gempa bumi menghancurkan Tugu Jogja. Meskipun demikian, Pemerintah Belanda kemudian melakukan perbaikan terhadap tugu tersebut. Tugu kemudian diperbarui dengan bentuk persegi dan dihiasi dengan prasasti di setiap sisinya untuk memperingati mereka yang terlibat dalam renovasi.
Puncak tugu tidak lagi berbentuk bulat, melainkan berbentuk kerucut yang meruncing. Ketinggian bangunan Tugu Jogja setelah direnovasi menjadi lebih rendah, yaitu sekitar 15 meter, atau mengalami penyusutan sebanyak 10 meter dari ketinggian bangunan aslinya. Sejak saat itu, tugu ini dikenal sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.
Perubahan bangunan tersebut sebenarnya merupakan upaya taktis dari pemerintah Belanda untuk mempengaruhi persatuan antara rakyat dan raja. Namun, rakyat Jogja dengan cepat menyadari maksud tersebut. Tugu tersebut kemudian diresmikan oleh Sri Sultan HB VII pada tanggal 3 Oktober 1889 dan diberi nama Tugu Pal Putih.
Tugu Pal Putih memiliki banyak simbol yang terlihat, seperti bintang enam sudut, titik emas, sudut meruncing, dan daun teratai. Puncak tugu juga memiliki bentuk spiral seperti tanduk unicorn, yang menjadi daya tarik utama dari Tugu Pal Putih tersebut.
Pembangunan dan Renovasi Tugu
Tugu Jogja memiliki perjalanan panjang dalam pembangunannya. Pada awalnya, tugu ini berdiri dengan tinggi mencapai 25 meter sebelum mengalami kehancuran akibat gempa pada tahun 1867. Guncangan dahsyat tersebut juga merusak banyak bangunan penting dan menggoyahkan stabilitas pemerintahan di Jogja.
Setelah beberapa waktu, pada tahun 1889, tugu dibangun kembali oleh pemerintah Belanda dengan perubahan signifikan pada desainnya. Bentuk silinder tugu berubah menjadi persegi dengan prasasti yang tersemat di setiap sisinya.
Perubahan paling mencolok terjadi pada puncak tugu yang awalnya bulat, kemudian diubah menyerupai tanduk kerucut yang runcing ke atas. Selain itu, tinggi tugu juga mengalami penurunan drastis dari 25 meter menjadi 15 meter, dilakukan dengan tujuan mengurangi risiko runtuh.
Perubahan desain yang drastis tersebut merupakan upaya Belanda untuk memecah persatuan antara masyarakat Jogja dan Sultan, namun upaya tersebut tidak berhasil. Tugu ini tetap menjadi simbol persatuan dan akhirnya dikenal dengan nama De White Paal atau Tugu Pal Putih, seperti yang dikenal saat ini.
Selama tahun-tahun berikutnya, Tugu Jogja mengalami beberapa kali proses revitalisasi dan penataan ulang mulai dari tahun 2012 hingga 2020. Proses ini bertujuan untuk memperindah tampilan tugu dan menciptakan pemandangan yang lebih teratur dan indah. Kabel-kabel yang mengganggu estetika juga telah dihilangkan.
Saat ini, Tugu Jogja menjadi daya tarik wisata yang populer dan menjadi tempat yang ideal untuk mengabadikan momen liburan dengan foto-foto yang menakjubkan. Keindahan tugu yang mengalami renovasi dan perubahan penataan menciptakan latar belakang yang menarik bagi para pengunjung.
Arti 4 Prasasti yang Tertempel di Tugu Jogja
Tugu Jogja, juga dikenal sebagai Tugu Pal Putih, adalah salah satu ikon Kota Yogyakarta. Monumen yang menjulang tinggi dengan warna putih dan ujung yang runcing ini selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berfoto di sekitarnya.
Tugu Jogja atau Tugu Golong Gilig, yang dibangun pada tahun 1756, terletak di persimpangan Jalan Margo Utomo (dahulu Jalan Mangkubumi), Jalan AM Sangaji, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan P Diponegoro.
Monumen ini, yang menjadi simbol persatuan antara raja dan rakyat, memiliki bentuk persegi dengan ujung yang lancip di bagian atasnya. Bentuk ini mengalami perubahan setelah kejadian robohnya tugu akibat gempa pada tahun 1867. Sebelumnya, monumen ini memiliki bentuk silinder (golong) dan bulat (gilig).
Saat ini, Tugu Jogja memiliki empat prasasti yang tertanam di keempat sisinya. Dalam catatan dari kratonjogja.id, empat prasasti yang terdapat pada Tugu Jogja ditulis menggunakan aksara Jawa dan dikelilingi oleh bingkai emas. Prasasti-prasasti ini merekam proses pembangunan ulang Tugu Jogja tersebut.
Di bagian sisi barat Tugu Jogja ada terdapat prasasti yang bunyinya, “YASAN DALEM INGKANG SINUHUN KANJENG SULTAN HAMENGKUBUWANA KAPING VII”. Prasasti ini menandakan bahwa tugu tersebut dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VII.
Di bagian sisi timur Tugu Jogja juga terdapat prasasti yang memiliki bunyi: “INGKANG MANGAYUBAGYA KARSA DALEM KANJENG TUWAN RESIDHEN Y. MULLEMESTER”. Prasasti ini mencatat bahwa Y. Mullemester, Residen Yogyakarta pada saat itu, memberikan dukungan terhadap pembangunan tugu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Belanda tidak terlibat dalam pembiayaan.
Di bagian sisi selatan Tugu Jogja ada juga terdapat prasasti yang bunyinya, “WIWARA HARJA MANGGALA PRAJA, KAPING VII SAPAR ALIP 1819”. Sengkalan “Wiwara Harja Manggala Praja” memang melambangkan selesainya pembangunan Tugu Golong Gilig yang baru. Sengkalan ini mengacu pada angka sembilan (wiwara), satu (harja), delapan (manggala), dan satu (praja). Di atas tulisan pada prasasti terdapat lambang padi dan kapas dengan tulisan HB VII, serta lambang mahkota Belanda di puncaknya. Lambang tersebut merupakan lambang resmi yang digunakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana VII.
Prasasti yang terletak di sisi utara Tugu Jogja memuat tulisan yang berbeda-beda. Salah satu prasasti bagian sisi tersebut menyebutkan, “PAKARYANIPUN SINEMBADAN PATIH DALEM KANJENG RADEN ADIPATI DANUREJA INGKANG KAPING V. KAUNDHAGEN DENING TUWAN YPF VAN BRUSSEL. OPSIHTER WATERSTAAT”. Prasasti ini mengungkapkan bahwa pembangunan Tugu Jogja dipimpin oleh Patih Danurejo V (1879-1899), sedangkan arsitektur tugu dirancang oleh YPF Van Brussel, seorang petugas Dinas Pengairan Belanda yang bertugas di Yogyakarta. Prasasti ini secara khusus mencatat peran dan kontribusi dari Patih Danurejo V dan YPF Van Brussel dalam perjalanan pembangunan Tugu Jogja.
Larangan Dan Aturan
Tugu Jogja, meskipun merupakan tempat wisata populer, tetap memiliki sejumlah larangan dan aturan yang harus diikuti oleh pengunjung. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan, kebersihan, serta kelestarian tugu tersebut. Berikut adalah beberapa larangan dan aturan yang berlaku:
- Dilarang merusak atau mencoret-coret bagian tugu.
- Dilarang membuang sampah sembarangan di sekitar tugu. Pengunjung diharapkan untuk menggunakan tempat sampah yang disediakan.
- Dilarang merokok di area sekitar tugu, mengingat pentingnya menjaga kebersihan dan menghindari risiko kebakaran.
- Dilarang membawa hewan peliharaan ke area tugu.
- Dilarang memanjat atau duduk di bagian tugu, mengingat hal tersebut dapat merusak struktur dan mengancam keselamatan.
- Dianjurkan untuk menjaga ketertiban dan tidak berisik di sekitar tugu, menghormati pengunjung lain yang ingin menikmati suasana.
- Pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan toilet dan fasilitas umum yang ada di sekitar tugu.
- Dianjurkan untuk menghormati tradisi dan nilai-nilai budaya yang melekat pada tugu, seperti menghindari tindakan yang dianggap tidak sopan atau mengganggu suasana.
Selalu perhatikan dan patuhi larangan serta aturan yang berlaku untuk menciptakan pengalaman yang aman dan menyenangkan bagi semua pengunjung.
Aktivitas
Tugu Jogja, yang menjadi salah satu ikon Kota Jogja, memiliki nilai sejarah yang tinggi dan sering dikunjungi oleh wisatawan, terutama pada malam hari. Kota Yogyakarta sendiri merupakan destinasi wisata yang menarik bagi para pelancong yang mencari keramahan dan tempat-tempat eksotis. Setiap tahun, jutaan wisatawan dari berbagai belahan dunia mengunjungi daerah ini. Kota yang juga dikenal sebagai Kota Pelajar ini memiliki beberapa tempat wisata yang menjadi ikonnya, salah satunya adalah Tugu Jogja yang selalu ramai terutama saat malam tiba.
Tugu Jogja adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi ketika berkunjung di Yogyakarta. Bahkan, ada peraturan tidak tertulis yang menganggap orang belum benar-benar mengunjungi Jogja jika belum melihat tugu bersejarah ini. Seperti objek wisata lainnya, tugu ini memiliki sejarah panjang yang melingkupi keberadaannya di tengah-tengah Kota Jogja.
Secara administratif, Tugu Jogja terletak di persimpangan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan AM Sangaji, Jalan Jendral Soedirman, dan Jalan Pangeran Diponegoro. Untuk mencapai lokasi tugu ini, wisatawan dapat menempuh jarak sekitar 5 kilometer atau melakukan perjalanan selama sekitar 15 menit dari titik 0 Kilometer Kota Jogja.
Menuju ke lokasi tugu sangatlah mudah, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda, mobil, atau motor. Selain itu, terdapat pilihan transportasi umum seperti Transjogja, becak, ojek, angkot, dan lainnya. Pengunjung juga dapat memilih menggunakan becak atau andong untuk berkeliling dan menikmati keindahan Kota Jogja sambil berwisata.
Menikmati Keindahan Tugu
Anda dapat menikmati keindahan Tugu Jogja pada dua waktu yang paling tepat, yaitu pagi hari saat masih sepi kendaraan dan malam hari. Pada malam hari, Tugu Jogja menghadirkan suasana yang istimewa dan memukau. Anda dapat melihat megahnya tugu yang telah berusia 250 tahun dan menjadi simbol kebanggaan warga Yogyakarta. Lampu-lampu yang menerangi tugu memberikan sentuhan indah dan memperkuat daya tarik monumen ini yang menjadi penghubung antara masyarakat.
Menikmati keindahan Tugu Jogja dapat dilakukan dengan duduk santai di pinggir jalan dan berbincang dengan teman-teman terdekat. Menikmati malam Jogja yang indah dengan orang-orang terdekat akan menciptakan kenangan tak terlupakan sepanjang hidup. Suasana malam di tempat ini juga memiliki kesan romantis. Anda bisa mengajak pasangan Anda untuk menghabiskan waktu bersama di tengah hiruk pikuk kota, menciptakan momen yang penuh kehangatan.
Spot Foto
Berkunjung ke Tugu Jogja tidak lengkap rasanya tanpa mengabadikan momen dengan berfoto di depannya. Menjadi sebuah keharusan untuk mengambil foto dengan latar belakang tugu yang menjadi ikon Kota Jogja ini. Tidak mengherankan jika kamu melihat banyak anak muda yang rela mengantri hanya untuk mendapatkan sebuah gambar yang sempurna.
Namun, perlu diingat bahwa kamu perlu berhati-hati ketika berfoto karena ada banyak kendaraan yang melintas di sekitar jalan. Untuk mendapatkan foto yang sempurna, disarankan untuk mengunjungi tugu pada pukul 23.00 WIB atau setelahnya, saat volume kendaraan yang melintas sudah berkurang. Tempat ini adalah surga bagi pecinta fotografi dan sangat instagramable, sehingga cocok bagi kamu yang gemar berfoto dan ingin mendapatkan hasil yang menarik untuk diunggah di media sosial.
Keunikan Daya Tarik
Tugu Jogja tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengabadikan momen di spot ikonik Jogja tersebut, yang terletak di persimpangan Jalan Margo Utomo, Jalan A.M. Sangaji, Jln. Jendral Sudirman, dan Jln. P. Diponegoro.
Pada malam minggu, Tugu Jogja menjadi ramai dengan pengunjung yang ingin berfoto dan menikmati malam sambil menikmati minuman kopi di kafe-kafé di sekitar tugu. Meskipun Tugu Jogja, yang juga dikenal sebagai Tugu Golong Gilig, berada di tengah jalan dan telah diberi pagar untuk menjaga jarak, namun masih tetap menjadi ikon yang terus dikunjungi. Wisatawan sering berjalan ke tengah untuk mendapatkan foto terbaik.
Namun, bagi Anda yang gemar berfoto di depan Tugu Jogja, sudahkah Anda mengetahui sejarah, makna, dan perkembangan Tugu Jogja ini? Penting untuk memahami latar belakang dan nilai-nilai yang terkandung dalam monumen yang indah ini.
Pesona Tugu Jogja
Pesona Tugu Jogja memang luar biasa dan mampu menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Selain memiliki nilai historis yang kuat, tugu ini juga menawarkan keindahan arsitektur yang terus diperbarui dari generasi ke generasi. Cahaya lampu yang berwarna-warni melengkapi pesona tugu ini dan memancarkan keindahannya di malam hari.
Di pagi hari, sekitar Tugu Jogja akan dijumpai orang-orang yang sedang berolahraga sambil menikmati keberadaan monumen yang sudah berdiri kokoh selama lebih dari 250 tahun. Waktu terbaik untuk mengunjungi tugu ini adalah antara pukul 05.00 hingga 06.00 WIB, ketika lalu lintas masih sepi. Udara masih segar dan polusi kendaraan bermotor juga minim pada saat tersebut.
Ketika malam tiba, Tugu Jogja menjadi tujuan yang ramai dikunjungi oleh penduduk lokal dan para mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi di Jogja. Bukan hanya itu, banyak pula wisatawan dari luar kota yang singgah untuk melihat Tugu Jogja yang tegak kokoh. Ada kepercayaan bahwa jika seseorang berada di Jogja namun belum mengunjungi tugu ini, maka dianggap belum benar-benar mengunjungi Jogja.
Bahkan, ada tradisi di kalangan mahasiswa bahwa mereka yang belajar di Jogja harus merayakan kelulusan mereka dengan mencium Tugu Jogja. Ada pula mitos yang masih diperdebatkan kebenarannya, bahwa jika seseorang berani berfoto di tugu sebelum lulus, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studinya akan lebih lama.
Terlepas dari kebenaran mitos tersebut, pesona Tugu Jogja memang sulit untuk diabaikan. Pada malam hari, wisatawan biasanya lebih suka duduk di sekitar tugu sambil menikmati keindahan malam di Jogja. Cahaya lampu yang berkilauan dan lalu lintas kendaraan menjadi teman yang menyenangkan bagi mereka yang menikmati waktu santai di tepi jalan. Tak jarang, musisi jalanan mengisi suasana dengan melodi yang membuat malam semakin romantis.
Sumbu Filosofis
Tugu Golong Gilig, yang berlokasi di utara Kraton Jogja, menjadi bagian integral dari sumbu filosofis yang membentang dari Gunung Merapi, Tugu Golong Gilig, Kraton, Panggung Krapyak, hingga Laut Selatan. Dikarenakan bentuknya yang memanjang dan warnanya yang putih, orang-orang Belanda mengenalnya sebagai “white paal” (tiang putih). Itulah sebabnya hingga saat ini, Tugu Golong Gilig kadang-kadang masih disebut sebagai Tugu Pal Putih. Namun, penting untuk dicatat bahwa tugu ini memiliki keunikan dan makna yang mendalam yang melebihi sekadar julukannya.
Jadi Tiang Pandang
Pada masa lampau, bulatan atau gilig di puncak Tugu Jogja digunakan sebagai titik pandang ketika Sri Sultan melakukan sinawaka (meditasi) di Bangsal Manguntur Tangkil. Bangsal Manguntur Tangkil adalah ruang tahta yang terletak di Siti Hinggil Lor, sebuah pelataran di dalam Kraton Jogja yang memiliki tanah yang ditinggikan. Titik pandang dari Tugu Jogja ini memungkinkan Sri Sultan untuk mengamati lingkungan sekitar dan merenungkan secara tenang.
Pernah Runtuh
Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VI, pada tanggal 10 Juni 1867, terjadi gempa tektonik yang dahsyat di Jogja. Gempa tersebut menyebabkan beberapa bangunan roboh, termasuk Tugu Golong Gilig. Pilar tugu patah sekitar sepertiga bagian. Peristiwa ini diabadikan dalam candra sengkala yang berbunyi “Obah Trus Pitung Bumi” (tujuh bumi terus berguncang), yang merujuk pada tahun Jawa 1796. Kejadian tersebut menjadi peringatan akan kekuatan alam dan kerapuhan manusia di hadapannya.
Sempat Terbengkalai
Selama beberapa tahun, Tugu Golong Gilig mengalami masa terbengkalai. Barulah pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII (1877-1921), tugu ini direnovasi dan dibangun kembali, kemudian diresmikan kembali pada tanggal 3 Oktober 1889. Proses pembangunan kembali ini mengubah bentuk tugu dari yang sebelumnya berbentuk golong dan gilig menjadi berbentuk persegi dengan ujung yang lancip seperti yang kita lihat sekarang. Selain itu, ketinggian tugu juga mengalami perubahan, dari 25 meter menjadi hanya 15 meter. Ada dugaan bahwa desain baru ini merupakan upaya dari pemerintah Belanda untuk menghilangkan simbol persatuan antara raja dan rakyat yang terlihat dalam desain tugu sebelumnya.
Kuliner Tempat Makan
Selain menikmati keindahan Tugu Jogja, wisatawan juga dapat menjelajahi ragam kuliner yang menggugah selera di sekitar tugu. Angkringan menjadi pilihan utama dengan berbagai hidangan lezat seperti nasi kucing, kopi jos, wedhang ronde, gorengan, dan lainnya. Selain harganya yang terjangkau, kuliner-kuliner ini menjadi teman yang sempurna untuk menikmati suasana malam Jogja.
Jika ingin mencoba variasi kuliner yang lebih beragam, terdapat banyak restoran, kafe, dan warung makan di sekitar tugu yang menawarkan hidangan yang menggugah selera. Kamu dapat memanjakan lidah dengan menyantap bakmi jawa, gudeg, bebek goreng, dan masih banyak lagi. Tersedia pilihan kuliner yang cocok untuk berbagai selera dan keinginan, sehingga kamu dapat memenuhi keinginan kulinermu sambil menikmati pesona malam Jogja.
Penginapan
Bagi wisatawan yang ingin menginap di dekat Tugu Jogja, terdapat berbagai pilihan penginapan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan budget. Berikut adalah beberapa jenis penginapan yang tersedia:
- Hotel: Terdapat banyak hotel berbintang dengan fasilitas lengkap yang dapat ditemukan di sekitar Tugu Jogja. Hotel-hotel ini menawarkan kenyamanan dan kemewahan bagi para tamu, serta biasanya dilengkapi dengan restoran, kolam renang, pusat kebugaran, dan layanan kamar.
- Guesthouse atau Homestay: Alternatif lain adalah menginap di guesthouse atau homestay yang lebih sederhana dan ramah budget. Penginapan ini umumnya dikelola oleh pemilik rumah yang menyewakan beberapa kamar untuk tamu. Meskipun fasilitasnya mungkin lebih terbatas, tetapi tamu akan merasakan suasana yang lebih hangat dan ramah.
- Losmen atau Penginapan Budget: Bagi wisatawan dengan budget terbatas, losmen atau penginapan budget adalah pilihan yang cocok. Losmen biasanya menawarkan kamar dengan fasilitas sederhana dengan harga yang terjangkau. Meskipun sederhana, penginapan ini tetap memberikan kenyamanan dan privasi yang cukup untuk istirahat setelah beraktivitas seharian.
- Apartemen atau Guesthouse Sewa Harian: Bagi kelompok atau keluarga yang lebih besar, memilih apartemen atau guesthouse sewa harian bisa menjadi pilihan yang ekonomis. Tersedia berbagai pilihan apartemen atau guesthouse dengan berbagai ukuran dan fasilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Pastikan untuk memesan penginapan dengan cukup waktu sebelum kedatangan, terutama pada periode liburan atau saat event khusus di Jogja. Selalu periksa ulasan dan fasilitas penginapan sebelum melakukan reservasi untuk memastikan pengalaman menginap yang menyenangkan selama berada di dekat Tugu Jogja.
Hotel Dekat
Tugu Pal Putih, juga dikenal sebagai Tugu Jogja, menjadi salah satu ikon yang tak terlewatkan di Kota Gudeg, menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh warga dan pengunjung yang ingin mengabadikan momen berharga di lokasi tersebut.
Sebagai pusat kota di Yogyakarta, tak heran jika sekitar Tugu Pal Putih banyak berdiri deretan hotel dan penginapan yang berlomba-lomba menyediakan fasilitas dan kenyamanan terbaik kepada para tamu. Saat ini, Anda dapat menemukan berbagai pilihan penginapan yang memenuhi kebutuhan dan preferensi Anda dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan. Dengan begitu banyak pilihan, Anda dapat memilih tempat menginap yang sesuai dengan keinginan Anda untuk menikmati pengalaman yang tak terlupakan di sekitar Tugu Pal Putih.
Hotel Pop Sangaji Jogja
Terkenal dengan desain yang ceria dan perabotan berwarna-warni, Hotel Pop Sangaji memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan dengan layanan terbaik untuk setiap pengunjungnya. Terletak dengan lokasi yang strategis, hotel ini sangat dekat dengan Tugu Pal Putih Jogja, sehingga memudahkan para tamu untuk mengeksplorasi keindahan kota ini.
Hotel ini juga memiliki akses yang mudah ke berbagai fasilitas di sekitarnya. Kamu dapat dengan mudah menemukan beragam pilihan tempat makan, kafe, dan toserba, bahkan pasar tradisional yang menyajikan berbagai produk lokal yang menarik.
Terletak di Jalan AM Sangaji nomor 16-18, Cokrodiningratan Jetis, Kota Jogja, Hotel Pop Sangaji Jogja siap menyambut para tamu dengan kenyamanan dan fasilitas yang lengkap untuk membuat pengalaman menginap Anda menjadi tak terlupakan.
Hotel Santika Premiere Jogja
Hotel Santika Premiere Jogja merupakan pilihan ideal bagi para wisatawan yang mencari pengalaman menginap yang mewah dan nyaman. Terletak hanya beberapa langkah dari Tugu Jogja, hotel bintang empat ini menawarkan akses yang mudah untuk mengeksplorasi keindahan kota ini.
Dengan total 148 kamar yang lengkap dengan fasilitas modern, termasuk kamar mandi, AC, WiFi, dan TV, Santika Premiere Jogja memberikan kenyamanan yang tak tertandingi kepada para tamu. Selain itu, hotel ini juga menawarkan fasilitas tambahan yang memanjakan seperti kolam renang yang menyegarkan, pusat kebugaran yang lengkap, dan Spa yang menghadirkan relaksasi dan kesegaran setelah berkeliling kota.
Terletak di Jalan Jenderal Sudirman nomor 19, Cokrodiningratan Jetis, Kota Jogja, Hotel Santika Premiere Jogja memberikan pengalaman menginap yang istimewa dengan lokasi yang strategis dan fasilitas yang lengkap. Dengan pelayanan yang ramah dan profesional, hotel ini siap memberikan pengalaman menginap yang tak terlupakan bagi para tamu.
The Phoenix Hotel
The Phoenix Hotel merupakan destinasi ideal bagi para wisatawan yang mencari pengalaman menginap yang elegan dan berkelas di Kota Jogja. Dengan arsitektur yang klasik dan mewah, hotel ini menghadirkan suasana vintage yang memikat dan mempesona.
Dengan harga kamar mulai dari Rp 630ribu per malam, The Phoenix Hotel menawarkan pengalaman menginap yang memadai dengan tarif yang terjangkau. Setiap kamar dilengkapi dengan balkon yang menawarkan pemandangan indah kolam renang yang terletak di bawahnya, menciptakan suasana yang menenangkan dan memanjakan para tamu.
Selain itu, hotel ini juga menyediakan fasilitas lengkap yang mencakup spa untuk relaksasi total, kolam renang yang menenangkan, pusat kebugaran yang modern, restoran yang menyajikan hidangan lezat, serta bar yang cocok untuk bersantai dan menikmati minuman favorit.
Terletak di Jalan Jenderal Sudirman nomor 9, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Jogja, The Phoenix Hotel menawarkan lokasi yang strategis untuk menjelajahi keindahan kota ini. Dengan pelayanan yang ramah dan profesional, hotel ini menjamin pengalaman menginap yang tak terlupakan bagi para tamu.
Citradream Hotel Jogja
Citradream Hotel Jogja merupakan pilihan ideal bagi wisatawan yang mencari penginapan dengan desain yang ceria dan fasilitas yang lengkap. Dengan 110 kamar bergaya minimalis, hotel ini menghadirkan pengalaman menginap yang modern dan nyaman.
Terletak hanya sekitar 300 meter dari Tugu Jogja, Citradream Hotel menawarkan akses yang mudah bagi para tamu yang ingin menjelajahi keindahan Kota Jogja. Setiap kamar dilengkapi dengan fasilitas seperti TV, AC, shower, dan wifi, sehingga para tamu dapat menikmati kenyamanan dan koneksi internet yang cepat selama menginap.
Dengan lokasinya yang strategis di Jalan AM Sangaji nomor 8, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Jogja, hotel ini juga berada dekat dengan berbagai tempat makan dan pusat perbelanjaan di sekitarnya, memudahkan para tamu dalam mencari pilihan kuliner dan berbelanja.
Citradream Hotel Jogja merupakan pilihan yang sempurna untuk para wisatawan yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan akses ke berbagai objek wisata di Kota Jogja. Dengan harga yang terjangkau, hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang memuaskan bagi para tamu.
Hotel 101 Yogyakarta
Hotel 101 Yogyakarta adalah destinasi ideal bagi para wisatawan yang mencari penginapan mewah dengan lokasi strategis di tengah kota. Dengan jarak hanya sekitar 150 meter dari Tugu Jogja, hotel ini menawarkan kemudahan akses ke berbagai tempat wisata dan atraksi di Kota Jogja.
Dengan arsitektur modern yang memukau, Hotel 101 Yogyakarta menawarkan pengalaman menginap yang elegan dan nyaman. Dengan berbagai fasilitas seperti kolam renang, restoran, bar, dan gym, para tamu dapat bersantai dan menikmati fasilitas yang disediakan oleh hotel ini.
Lokasi strategis di Jalan Margo Utomo nomor 103 Gowongan, Jetis, Kota Jogja juga membuat Hotel 101 menjadi pilihan yang ideal bagi para tamu yang ingin menjelajahi kekayaan budaya, kuliner, dan tempat belanja di sekitar kota. Dengan pelayanan yang ramah dan profesional, hotel ini akan memberikan pengalaman menginap yang tak terlupakan bagi setiap tamu.
Dengan segala kemewahan dan fasilitas yang disediakan, Hotel 101 Yogyakarta akan menjadi tempat yang sempurna untuk menghabiskan waktu liburan atau perjalanan bisnis di Kota Jogja.
Hotel Arjuna Jogja
Hotel Arjuna Jogja adalah tempat ideal untuk menginap bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi pesona Kota Jogja. Terletak di kawasan strategis, hotel ini menawarkan akses mudah ke Malioboro yang hanya berjarak sekitar 500 meter. Selain itu, Tugu Pal Putih juga dapat dicapai dengan berjalan kaki hanya dalam waktu sekitar 3 menit.
Hotel berbintang empat ini menyediakan kamar-kamar yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti AC, Wifi, TV, dan kamar mandi dengan shower. Kamu akan merasa betah dan rileks di dalam kamar yang dirancang dengan perhatian terhadap kenyamananmu.
Hotel Arjuna Jogja juga menawarkan beragam fasilitas yang memanjakan tamu, termasuk spa untuk relaksasi dan perawatan tubuh, gym untuk menjaga kebugaran, restoran yang menyajikan hidangan lezat, kolam renang yang menyegarkan, serta bar yang mewah untuk bersantai dan menikmati minuman favorit.
Dengan lokasinya yang strategis di Jalan P. Mangkubumi nomor 44, Gowongan, Kapanewon Jetis, Hotel Arjuna Jogja memberikan kemudahan akses ke berbagai tempat wisata, restoran, dan pusat perbelanjaan di sekitarnya. Staf hotel yang ramah dan profesional siap memberikan pelayanan terbaik untuk membuat pengalaman menginapmu menjadi tak terlupakan.
Pilihlah Hotel Arjuna Jogja sebagai tempat menginapmu dan nikmatilah kenyamanan serta kemewahan yang ditawarkan untuk membuat liburanmu di Kota Jogja menjadi lebih istimewa.
Harper Hotel Jogja
Harper Hotel Jogja adalah hotel bintang empat yang berlokasi dekat dengan Tugu Jogja, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk menginap saat berada di Kota Jogja. Hotel ini menawarkan empat tipe kamar yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhanmu, yaitu Harper Suite, Deluxe, Junior Suite, dan Superior. Setiap kamar dirancang dengan perhatian mendetail dan dilengkapi dengan fasilitas serta perabotan yang berkualitas untuk memastikan kenyamanan tinggalmu.
Selain kamar-kamar yang nyaman, Harper Hotel Jogja juga menyediakan berbagai fasilitas yang dapat meningkatkan pengalaman menginapmu. Kamu dapat bersantai dan menyegarkan diri di kolam renang yang tersedia, memanjakan diri dengan perawatan spa yang menenangkan, menjaga kebugaran di fasilitas gym, atau mengadakan pertemuan bisnis di ruang pertemuan yang modern. Tersedia juga restoran yang menyajikan hidangan lezat untuk memenuhi kebutuhan kulinermu.
Dengan arsitektur yang modern dan lokasi strategis di Jalan Mangkubumi nomor 5, Gowongan, Jetis, Harper Hotel Jogja memberikan akses yang mudah ke berbagai tempat wisata dan pusat kegiatan di sekitar Kota Jogja. Staf hotel yang ramah dan profesional siap memberikan pelayanan terbaik untuk membuat pengalaman menginapmu menjadi lebih istimewa.
Pilih Harper Hotel Jogja sebagai tempat menginapmu dan nikmatilah kenyamanan serta fasilitas mewah yang ditawarkan. Dengan suasana yang elegan dan layanan yang berkualitas, hotel ini akan membuat pengalaman menginapmu di Kota Jogja menjadi tak terlupakan.
KHAS Hotel Yogyakarta
KHAS Hotel Yogyakarta adalah pilihan ideal untuk para wisatawan yang mencari akomodasi berkualitas dekat dengan Tugu Jogja. Dengan jarak hanya sekitar 450 meter dari tugu yang ikonik, hotel ini menawarkan fasilitas mewah dan lengkap dengan tarif yang terjangkau, sehingga membuat pengalaman menginapmu menjadi lebih istimewa.
Setiap kamar di KHAS Hotel Yogyakarta dirancang dengan kenyamanan dan kualitas sebagai prioritas utama. Dilengkapi dengan TV, AC, Wifi, dan kamar mandi pribadi, kamar-kamar tersebut memberikan tempat yang nyaman untuk beristirahat setelah menjelajahi keindahan Kota Jogja.
Selain kamar yang nyaman, KHAS Hotel Yogyakarta juga menyediakan fasilitas yang akan memperkaya pengalaman menginapmu. Kamu dapat bersantai dan merilekskan diri di kolam renang yang menyegarkan, menjelajahi cita rasa kuliner di restoran hotel, atau memanjakan diri dengan perawatan spa yang menenangkan. Jika ingin menjaga kebugaran, fasilitas gym juga tersedia untukmu.
Terletak di Jalan Pangeran Diponegoro nomor 99 Bumijo, Jetis, KHAS Hotel Yogyakarta memiliki akses yang mudah ke berbagai tempat wisata populer di Jogja, serta berbagai pusat hiburan dan belanja yang menarik. Staf hotel yang ramah dan profesional siap memberikan pelayanan terbaik untuk membuat pengalaman menginapmu menjadi tak terlupakan.
Pilih KHAS Hotel Yogyakarta sebagai tempat menginapmu dan nikmati kualitas dan kenyamanan yang ditawarkan dengan tarif yang terjangkau. Dengan lokasi yang strategis dan fasilitas yang lengkap, hotel ini akan memberikan pengalaman menginap yang menyenangkan selama berada di Jogja.
Gria Sentana Hotel
Gria Sentana Hotel adalah pilihan ideal untuk penginapan yang nyaman dan dekat dengan pusat keramaian Jogja. Hotel elegan ini menawarkan kamar-kamar dengan fasilitas kamar mandi dalam, shower, TV, dan AC untuk kenyamanan pengunjung. Dengan jarak sekitar 1 km dari Malioboro, hotel ini memberikan akses yang mudah ke pusat keramaian kota.
Selain kenyamanan dalam kamar, Gria Sentana Hotel juga menyediakan restoran di area hotel, memudahkan para tamu untuk menikmati makanan lezat tanpa harus berjalan jauh. Pelayanan 24 jam oleh staf hotel juga menjadi fasilitas favorit yang memberikan kenyamanan tambahan kepada para tamu.
Gria Sentana Hotel terletak di Jalan Gowongan Lor nomor 65-67, Jetis, Kota Jogja. Lokasinya yang strategis memungkinkan tamu untuk menjelajahi berbagai tempat wisata, toko-toko, dan pusat perbelanjaan di Malioboro dengan mudah.
Tarif hotel bervariasi tergantung pada musim liburan. Mulai dari Rp300 ribu per malam, kamu dapat menemukan harga yang sesuai dengan anggaranmu. Keuntungan menginap di hotel-hotel di sekitar Tugu Jogja adalah kamu dapat berjalan kaki menuju Tugu Jogja dan Malioboro tanpa harus menghadapi kemacetan atau mengeluarkan biaya transportasi tambahan.
Airy Tugu Yogyakarta
Airy Tugu Yogyakarta adalah hotel yang terletak di Jalan Poncowinatan No. 3, Gowongan, Jetis, Yogyakarta. Lokasinya sangat dekat dengan Tugu Jogja dan juga memiliki akses yang mudah ke Pasar Kranggan. Hal ini memudahkan para tamu untuk menemukan sarapan, berbelanja, dan mencari oleh-oleh dengan mudah.
Airy Tugu Yogyakarta menawarkan pelayanan dan kebersihan yang memuaskan bagi para tamu. Hotel ini menyediakan fasilitas yang nyaman dan memadai untuk penginapan. Dengan tarif mulai dari Rp139.391 per malam, hotel ini memberikan nilai yang sangat menguntungkan bagi para wisatawan yang ingin menghemat anggaran penginapan mereka.
Keistimewaan lainnya adalah lokasi yang strategis, dekat dengan Tugu Jogja dan akses mudah ke Pasar Kranggan. Tamu dapat dengan mudah menemukan makanan, berbelanja, dan mencari oleh-oleh di sekitar hotel. Dengan harga yang terjangkau dan pelayanan yang memuaskan, Airy Tugu Yogyakarta menjadi pilihan yang baik untuk menginap saat berwisata di Yogyakarta.
Hotel Pakuning
Hotel Pakuning adalah pilihan penginapan yang cocok bagi Anda yang menginginkan kamar yang bersih, AC yang dingin, dan harga terjangkau. Hotel ini menyediakan fasilitas kamar yang lengkap, termasuk TV, air panas, dan koneksi Wi-Fi.
Hotel Pakuning merupakan pilihan yang tepat untuk acara keluarga atau jika Anda hanya membutuhkan tempat singgah sementara selama liburan di Jogja. Dengan tarif mulai dari Rp135.666 per malam, hotel ini menawarkan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas pelayanan dan fasilitas yang disediakan.
Nikmati kenyamanan menginap di Hotel Pakuning dengan kamar yang bersih dan fasilitas yang lengkap. Anda akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan serta harga yang sesuai dengan anggaran liburan Anda di Jogja.
Golden In Jogjakarta 2
Golden In Jogjakarta 2 adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang mencari hotel dengan budget minim namun tetap ingin menikmati fasilitas kamar yang lengkap. Dengan tarif mulai dari Rp99.211, Anda sudah bisa mendapatkan satu kamar yang cukup luas untuk ditinggali sendiri.
Hotel ini berlokasi di Jalan Kranggan, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta. Meskipun dengan harga yang terjangkau, Golden In Jogjakarta 2 tetap menyediakan fasilitas yang memadai untuk kebutuhan Anda selama menginap. Anda akan merasakan kenyamanan dengan kamar yang luas dan dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap.
Nikmati pengalaman menginap yang menyenangkan di Golden In Jogjakarta 2, dengan tarif yang terjangkau namun tetap dapat menikmati fasilitas kamar yang lengkap. Lokasinya yang strategis juga memudahkan Anda untuk menjelajahi berbagai tempat wisata dan pusat perbelanjaan di sekitar Yogyakarta.
Pop Hotel Sangaji
Pop Hotel Sangaji adalah sebuah hotel bintang 2 yang menawarkan banyak kamar untuk para tamu. Meskipun kelasnya hanya bintang 2, hotel ini tetap memberikan pelayanan yang baik, fasilitas yang lengkap, dan menjaga kebersihan dengan baik sehingga tamu merasa nyaman selama menginap di sana.
Salah satu keunggulan Pop Hotel Sangaji adalah menyediakan sarapan bagi para tamu. Dengan demikian, Anda tidak perlu terlalu banyak mencari makan di luar hotel. Selain itu, hotel ini juga memiliki fasilitas parkir yang luas sehingga tamu tidak perlu khawatir mencari tempat parkir.
Lokasi Pop Hotel Sangaji terletak di Jalan A.M. Sangaji No. 16-18, Cokrodiningratan, Yogyakarta. Dengan tarif mulai dari Rp181.220, hotel ini menawarkan harga yang terjangkau dengan berbagai fasilitas yang disediakan. Meskipun tarifnya lebih terjangkau, tetapi Anda tetap dapat menikmati kenyamanan dan fasilitas yang disediakan oleh hotel ini. Sesuai pepatah, “selalu ada harga, ada rupa.”
Homestay Ndalem Soewondo
Jika Anda sedang mencari tempat menginap yang cocok untuk liburan bersama keluarga di Jogja, Homestay Ndalem Soewondo bisa menjadi pilihan yang tepat. Homestay ini cocok untuk dihuni oleh satu keluarga dan menawarkan tarif yang sangat terjangkau dibandingkan dengan hotel lainnya. Mulai dari Rp76.087, Anda dapat menikmati kenyamanan menginap di sini.
Salah satu kelebihan Homestay Ndalem Soewondo adalah suasana perkampungan yang tenang di tengah kebisingan Kota Jogja. Anda dapat merasakan atmosfer yang lebih alami dan damai di sekitar homestay ini. Selain itu, homestay ini juga menyediakan dapur, sehingga Anda memiliki kemudahan untuk memasak makanan, misalnya mie, tanpa harus keluar mencari tempat makan.
Lokasi Homestay Ndalem Soewondo terletak di Cokrodiningratan 100, RT/RW : 11/03, Jetis, Yogyakarta. Anda dapat menikmati suasana yang tenang dan nyaman di sini dengan harga yang terjangkau.
Griya Jogja Hotel
Jika Anda mencari hotel dengan harga terjangkau di Jogja, Griya Jogja Hotel bisa menjadi pilihan yang tepat. Hotel ini menawarkan tarif mulai dari Rp193.492, yang masih di bawah Rp200 ribu. Dengan harga tersebut, Anda dapat menikmati kamar yang sangat luas selama menginap di sini.
Selain itu, Griya Jogja Hotel juga menyediakan parkiran yang luas sehingga Anda tidak perlu khawatir mencari tempat parkir. Staf hotelnya juga terkenal ramah dan siap membantu untuk memastikan kenyamanan Anda selama menginap.
Fasilitas yang disediakan di hotel ini juga sangat lengkap, sesuai dengan standar hotel bintang rendah. Anda akan merasa nyaman dengan fasilitas yang ada di dalam kamar. Lokasi Griya Jogja Hotel berada di Jalan Pakuningratan No. 3, Cokrodiningratan, Yogyakarta.
Dengan harga yang terjangkau dan fasilitas yang memadai, Griya Jogja Hotel menjadi pilihan yang baik untuk menginap saat berada di Jogja.
Yobel Hotel
Yobel Hotel merupakan salah satu pilihan hotel dengan harga terjangkau di sekitar Tugu Jogja. Meskipun namanya terdengar seperti nama toko plastik, tetapi hotel ini menawarkan kualitas yang baik dalam hal kebersihan dan fasilitas.
Desain kamar yang minimalis namun nyaman membuat pengunjung merasa nyaman saat menginap di hotel ini. Dengan tarif sekitar Rp186.000, Anda sudah dapat menikmati fasilitas yang disediakan oleh hotel tersebut.
Lokasi Yobel Hotel berada di Jalan Pakuningratan No. 24, Cokrodiningratan, Jetis, Yogyakarta. Lokasi ini cukup strategis dan dekat dengan Tugu Jogja, sehingga memudahkan Anda untuk menjelajahi Kota Jogja.
Sebagai catatan penting, jika Anda berencana mengunjungi Jogja saat periode liburan seperti Hari Raya Idul Fitri atau liburan akhir tahun, disarankan untuk memesan hotel jauh-jauh hari sebelumnya. Hal ini karena pada periode tersebut, permintaan hotel biasanya meningkat drastis, dan harga hotel dapat melonjak tinggi. Untuk menghindari hal tersebut, lebih baik melakukan persiapan dan pemesanan hotel dengan waktu yang cukup.
Jadi, jika Anda berencana menghabiskan liburan di Jogja, sebaiknya persiapkan rencana dan pemesanan hotel Anda dengan baik agar dapat menikmati liburan dengan nyaman dan tanpa khawatir.
Wisata Sekitar
Jika Anda memiliki waktu terbatas untuk menikmati objek wisata di Yogyakarta, ada beberapa pilihan wisata yang dekat dengan Stasiun Tugu yang dapat Anda kunjungi. Meskipun kunjungan singkat, Anda masih bisa merasakan pesona kota ini. Berikut adalah beberapa rekomendasi wisata yang dekat dengan Stasiun Tugu:
Malioboro
Malioboro memang merupakan pusat perbelanjaan dan kegiatan wisata yang khas di Yogyakarta. Menelusuri jalan ini akan memberikan pengalaman yang benar-benar kental dengan nuansa Jogja.
Di sepanjang jalan Malioboro, Anda akan menemukan berbagai jenis oleh-oleh khas Jogja seperti batik, kerajinan tangan, gantungan kunci, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada juga galeri seni dan toko-toko yang menjual karya seniman lokal, seperti lukisan dan ukiran.
Jangan lupa untuk mencicipi jajanan khas Jogja yang tersedia di Malioboro, seperti bakpia, wedang ronde, kue putu, dan masih banyak lagi. Anda juga akan melihat banyak tukang becak dan tukang delman yang menawarkan jasa mereka. Meskipun sedikit insisten, tetaplah bersikap sabar dan sopan saat menolak jika tidak berminat.
Malioboro dapat dicapai dengan jalan kaki sekitar 5 menit dari Stasiun Tugu. Kawasan ini telah diperindah dengan bangku-bangku panjang untuk istirahat, lampu jalan yang menambah keindahan malam, dan juga spot foto yang menarik untuk mengabadikan momen Anda.
Nikmati suasana Malioboro yang ramai dan berenergi, sambil berbelanja oleh-oleh, mencoba kuliner khas, dan menikmati kehidupan kota Yogyakarta yang khas. Jangan lupa menjaga barang bawaan Anda dengan baik dan berhati-hati terhadap tas kosong atau perhatian yang berlebihan.
Tugu Pal Putih
Tugu Pal Putih, yang juga dikenal sebagai Tugu Jogja, merupakan sebuah tugu yang terletak di tengah jalan di sekitar area Malioboro. Awalnya dikenal sebagai Tugu Golong Gilig, tugu ini memiliki nilai sejarah yang khas di Yogyakarta. Anda dapat mencapainya dengan berjalan kaki sekitar 12 menit melalui Jalan Margo Utomo.
Meskipun terletak di tengah jalan raya, Tugu Pal Putih menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan yang mengunjunginya untuk berfoto, baik siang maupun malam hari. Tugu ini memiliki sejarah yang panjang dan menjadi salah satu ikon kota Yogyakarta.
Pada tahun 1755, tugu ini dibangun oleh Pangeran Raden Mas Sujadan (Sultan Hamengkubuwono I) sebagai simbol persatuan dalam melawan penjajahan Belanda. Usia tugu ini sudah sangat tua dan menjadi saksi bisu dari perjuangan dan kebersamaan raja dan rakyat Jogja.
Jika Anda ingin mengunjungi Tugu Pal Putih, pastikan untuk berjalan dengan hati-hati karena lokasinya di tengah jalan raya yang ramai. Jangan lupa untuk mengabadikan momen Anda di tugu ini dan menikmati pesonanya yang mengandung nilai sejarah yang tinggi.
Kampung Wisata Sosromenduran
Kampung Wisata Sosromenduran, yang dapat dicapai dengan berjalan kaki sekitar 12 menit melalui Jalan Pasar Kembang atau Jalan Sosrowijayan, merupakan sebuah destinasi yang unik di Yogyakarta.
Kampung wisata ini menawarkan pengalaman multikultural dan dianggap sebagai penyangga bagi kawasan objek wisata Malioboro. Di sini, Anda dapat menikmati berbagai atraksi seni seperti pertunjukan barongsai, musik keroncong, bregodo keprajuritan, dan tari-tarian tradisional.
Jika Anda ingin menikmati seluruh acara yang ditawarkan, disarankan untuk mengikuti even tahunan yang diadakan di kampung wisata ini. Salah satu contohnya adalah tradisi apeman yang meriah dan berlangsung sepanjang hari. Acara ini melibatkan prosesi pembuatan apem, kirab budaya, dan kenduri raya. Biasanya, terdapat juga paket tur grup dengan harga sekitar Rp150.000 per orang (dengan minimal 15 orang).
Kunjungan ke Kampung Wisata Sosromenduran akan memberikan Anda pengalaman budaya yang beragam dan menarik. Anda dapat menikmati pertunjukan seni yang khas serta menjelajahi keunikan dan keberagaman kultur di kawasan ini.
Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo, yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Stasiun Tugu, adalah destinasi wisata yang sempurna bagi pecinta belanja di Yogyakarta. Anda dapat mencapainya dengan berjalan kaki sekitar 15 menit melalui Malioboro atau 20 menit melalui Jalan Mataram.
Pasar Beringharjo terkenal sebagai tempat yang ideal untuk membeli batik. Namun, sebenarnya di pasar ini Anda juga dapat menemukan berbagai jenis oleh-oleh lainnya. Mulai dari kaos oblong, totebag, dress batik, pouch, seprai, sandal batik, jamu, hingga suvenir pernikahan.
Produk-produk yang dijual di Pasar Beringharjo biasanya memiliki harga yang terjangkau, terutama jika Anda pandai menawar. Namun, tetaplah waspada terhadap keamanan dompet Anda. Pastikan untuk tetap waspada dan tidak terlalu terfokus pada belanja sehingga tidak menjadi korban kecopetan.
Berkunjung ke Pasar Beringharjo akan memberikan Anda pengalaman berbelanja yang seru dan menawarkan berbagai produk khas Yogyakarta. Jangan lupa untuk menikmati suasana pasar yang ramai dan berinteraksi dengan para penjual yang ramah.
Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg, yang terletak sekitar 1,6 kilometer dari Stasiun Tugu, dapat dicapai dengan berjalan kaki sekitar 20 menit melalui Malioboro dan Margo Mulyo.
Museum Benteng Vredeburg merupakan bekas penjara yang digunakan untuk menahan para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan. Kini, bangunan bersejarah ini telah diubah menjadi museum yang menampilkan berbagai artefak dan informasi mengenai perjuangan bangsa Indonesia.
Selain menawarkan pengalaman sejarah yang menarik, Museum Benteng Vredeburg juga menjadi tempat yang cocok untuk mengambil foto-foto yang menakjubkan. Bangunan kolonial yang megah dan lingkungan sekitarnya menciptakan suasana yang unik dan bernuansa sejarah.
Kunjungan ke Museum Benteng Vredeburg akan memberikan wawasan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta memberikan pengalaman yang berharga bagi pengunjung. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan tata tertib selama mengunjungi museum ini.
Titik 0 Kilometer Yogyakarta
Titik 0 Kilometer Yogyakarta, yang terletak sekitar 1,6 kilometer dari Stasiun Tugu, dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 20 menit melalui Malioboro dan Jalan Jenderal Sudirman.
Titik 0 Kilometer Yogyakarta adalah sebutan untuk kawasan perempatan di Kantor Pos Besar Yogyakarta. Tempat ini merupakan ruang publik yang sering digunakan oleh warga dan komunitas lokal untuk berbagai aktivitas. Di sini, Anda dapat merasakan suasana kota Yogyakarta yang ramai dan dinamis.
Selain itu, di sekitar area ini terdapat bangunan-bangunan bersejarah seperti Benteng Vredeburg, Gedung BNI, dan Gedung Agung. Arsitektur bangunan-bangunan tersebut menggambarkan keindahan dan kekayaan sejarah kota Yogyakarta.
Berjalan-jalan di area Titik 0 Kilometer Yogyakarta adalah pengalaman yang murah meriah dan memberikan kesempatan untuk merasakan atmosfer kota dan kehidupan sehari-hari warga lokal. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan menghormati lingkungan serta aturan yang berlaku di area ini.
Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo, yang terletak sekitar 1,6 kilometer dari Stasiun Tugu, dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 20 menit melalui Malioboro dan Jalan Jenderal Ahmad Yani.
Museum Sonobudoyo didirikan pada tahun 1935 dan sejak tahun 1974 dikelola oleh pemerintah Indonesia. Museum ini terdiri dari dua kompleks, yaitu Unit I dan Unit II. Di dalamnya terdapat berbagai koleksi yang mencakup benda-benda purbakala, sejarah, etnografi, biologi, geologi, dan seni rupa.
Koleksi-koleksi yang ada di Museum Sonobudoyo memiliki nilai ilmiah dan sejarah yang tinggi. Pengunjung dapat menjelajahi dan mempelajari berbagai aspek budaya, sejarah, dan kehidupan masyarakat di Yogyakarta melalui koleksi-koleksi yang dipamerkan di museum ini.
Museum Sonobudoyo menjadi tempat yang menarik bagi para pengunjung yang tertarik dengan budaya dan sejarah, serta bagi mereka yang ingin menambah pengetahuan tentang kekayaan warisan budaya Indonesia.
Taman Pintar Yogyakarta (Tampin)
Taman Pintar Yogyakarta (Tampin), yang berjarak sekitar 1,8 kilometer dari Stasiun Tugu, dapat diakses dengan berjalan kaki sekitar 25 menit melalui Malioboro atau Jalan Mataram.
Taman Pintar Yogyakarta (Tampin) menawarkan wisata edukasi yang menyenangkan dengan berbagai permainan dan aktivitas. Di sana terdapat Gedung Oval, Gedung Kotak, Gedung Planetarium, Gedung Paud, Theater 3D, dan Kampung Kerajinan yang menyediakan berbagai kegiatan belajar sambil bermain untuk anak-anak.
Pengunjung dapat mengikuti aktivitas seperti membuat kerajinan gerabah, melukis kaos, membuat roket air, dan membatik dengan membayar tarif sekitar Rp13.000,00 hingga Rp50.000,00. Taman Pintar Yogyakarta (Tampin) sering dikunjungi oleh keluarga pada hari Minggu, dan tarif masuknya sekitar Rp15.000,00 untuk pelajar dan Rp20.000,00 untuk dewasa.
Taman Pintar Yogyakarta (Tampin) adalah tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga sambil belajar dan bermain. Di sana, anak-anak dapat memperluas pengetahuan mereka melalui aktivitas yang interaktif dan menyenangkan.
Shopping Book Center Jogja
Shopping Book Center Jogja adalah destinasi yang sempurna bagi pecinta buku. Terletak sekitar 1,8 kilometer dari Stasiun Tugu, Anda dapat mencapainya dengan berjalan kaki sekitar 25 menit melalui Malioboro.
Shopping Book Center Jogja menawarkan berbagai macam buku dari berbagai genre dengan harga yang terjangkau. Anda akan menemukan koleksi buku yang lengkap dan bisa memilih sesuai minat Anda. Selain itu, ada juga bonus khusus seperti diskon atau penawaran menarik yang bisa Anda nikmati.
Dengan atmosfer yang nyaman dan suasana yang tenang, tempat ini adalah surga bagi para pembaca yang mencari buku baru. Anda dapat menikmati waktu berbelanja sambil menjelajahi berbagai judul buku yang tersedia.
Shopping Book Center Jogja adalah tempat yang sempurna untuk melengkapi koleksi buku Anda atau mencari bacaan baru yang menarik. Jadi, luangkan waktu untuk mengunjungi tempat ini jika Anda adalah pecinta buku sejati.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta adalah salah satu objek wisata terkenal di Jogja yang terletak sekitar 2 kilometer dari Stasiun Tugu. Anda dapat mencapai Keraton Yogyakarta dengan berjalan kaki sekitar 25-30 menit melalui Malioboro.
Kompleks Keraton Yogyakarta menawarkan pengalaman unik dalam menjelajahi sejarah dan budaya Yogyakarta. Bangunan keraton yang indah dan megah dipelihara dengan baik, memberikan gambaran tentang kehidupan di masa lalu. Di dalam kompleks, Anda juga dapat menemukan diorama yang menggambarkan kehidupan masyarakat Yogyakarta pada masa lalu.
Selama kunjungan Anda, Anda dapat menikmati pemandangan yang indah, menjelajahi bangunan bersejarah, dan belajar tentang tradisi dan kebudayaan Jawa. Ada juga pertunjukan seni dan tari tradisional yang diadakan di Keraton Yogyakarta, yang merupakan kesempatan sempurna untuk menyaksikan keindahan budaya lokal.
Jadi, jika Anda memiliki energi dan waktu yang cukup, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Keraton Yogyakarta dan merasakan pesonanya yang kaya akan sejarah dan budaya.
Sentra Gudeg Wijilan
Sentra Gudeg Wijilan adalah destinasi wisata kuliner yang terletak sekitar 2,1 kilometer dari Stasiun Tugu. Anda dapat mencapainya dengan berjalan kaki sekitar 26 menit melalui Jalan Malioboro dan Jendral Ahmad Yani.
Jalan Wijilan dikenal sebagai sentra gudeg di Yogyakarta, dengan banyak warung yang menyajikan hidangan gudeg khas. Salah satu warung gudeg yang terkenal di daerah ini adalah Gudeg Yu Djum, namun ada juga banyak pedagang gudeg lain yang juga menyajikan hidangan yang lezat. Sebelum menikmati hidangan gudeg, jangan lupa untuk mengabadikan momen di gerbang Plengkung Wijilan yang menjadi ikon daerah tersebut.
Dengan mengunjungi sentra gudeg Wijilan, Anda dapat menikmati hidangan tradisional Yogyakarta yang terkenal dan merasakan cita rasa autentik dari gudeg. Jalan ini juga memiliki atmosfer yang khas dengan suasana pedesaan yang tenang. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba kuliner khas Yogyakarta di sentra gudeg Wijilan selama perjalanan Anda di Jogja.
Tips
Berikut ini adalah beberapa tips berwisata di Tugu Jogja:
- Berhati-hatilah saat ingin berfoto di tugu, karena banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang di sekitar area tugu. Perhatikan keselamatan diri dan jangan mengganggu lalu lintas.
- Pilih waktu yang tepat untuk berfoto di tugu, terutama pada malam hari. Waktu terbaik adalah setelah pukul 23.00 WIB ketika volume kendaraan berkurang, sehingga kamu dapat lebih tenang menikmati keindahan tugu.
- Jika kamu berkunjung pada hari Sabtu dan Minggu, perhatikan bahwa tugu akan lebih ramai dengan wisatawan, sehingga akan sulit untuk mendapatkan tempat parkir. Usahakan datang lebih awal atau mencari alternatif transportasi seperti angkutan umum atau ojek online.
- Jagalah kebersihan lingkungan sekitar tugu dengan tidak membuang sampah sembarangan. Gunakan tempat sampah yang telah disediakan untuk membuang sampah dengan benar.
- Penting untuk menjaga kelestarian tugu dengan tidak merusak atau mengganggu apapun yang ada di sekitar tugu. Hormati nilai historis dan keberadaan tugu sebagai simbol persatuan yang bersejarah.
Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat menikmati wisata dengan lebih nyaman, aman, dan menjaga kelestarian lingkungan serta nilai historis dari tugu tersebut.
Kekurangan
Meskipun Tugu Jogja merupakan salah satu ikon yang terkenal di Yogyakarta, namun ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:
- Fasilitas yang Terbatas: Tugu Jogja tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti toilet, tempat parkir yang cukup luas, dan area istirahat. Hal ini dapat menyulitkan pengunjung yang membutuhkan aksesibilitas dan kenyamanan selama kunjungan mereka.
- Lalu Lintas yang Padat: Karena letaknya di persimpangan jalan yang sibuk, Tugu Jogja seringkali menghadapi masalah lalu lintas yang padat. Hal ini dapat membuat sulit untuk berjalan-jalan di sekitar tugu atau mencari tempat parkir.
- Kurangnya Informasi Sejarah: Meskipun memiliki nilai historis yang tinggi, namun terkadang kurangnya informasi yang disediakan mengenai sejarah dan makna tugu tersebut. Ini dapat mengurangi pemahaman pengunjung tentang arti penting tugu dalam konteks budaya dan sejarah Yogyakarta.
- Kepadatan Pengunjung: Terutama pada hari-hari libur dan akhir pekan, Tugu Jogja sering menjadi tujuan wisata yang ramai. Kepadatan pengunjung dapat membuat suasana menjadi kurang nyaman dan mengurangi pengalaman berwisata yang optimal.
- Kurangnya Penjagaan dan Pemeliharaan: Terkadang terlihat bahwa tugu ini tidak selalu dalam kondisi terawat dengan baik. Pengecatan yang luntur dan kerusakan pada struktur tugu dapat mengurangi keindahan dan kesan yang diberikan.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, Tugu Jogja tetap merupakan tujuan wisata yang menarik dan memiliki nilai historis yang tinggi. Dengan pengembangan yang tepat dan upaya pemeliharaan yang baik, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperbaiki untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
FAQ
Pertanyaan Umum tentang Tugu Jogja (FAQ)
- Apa yang membuat Tugu Jogja menjadi ikonik? Menjadi ikonik karena memiliki nilai historis yang tinggi dan melambangkan persatuan antara raja dan rakyat. Tugu ini juga terletak di persimpangan jalan yang strategis di Kota Yogyakarta.
- Bagaimana cara mencapai lokasi Tugu Jogja? Terletak di persimpangan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan AM Sangaji, Jalan Jendral Soedirman, dan Jalan Pangeran Diponegoro. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil atau motor, atau menggunakan transportasi umum seperti becak, ojek, atau angkutan kota.
- Apakah ada biaya masuk untuk mengunjungi Tugu Jogja? Tidak, tidak ada biaya masuk. Tugu ini merupakan ruang publik yang dapat diakses oleh siapa saja secara gratis.
- Apa yang bisa saya lakukan di sekitar Tugu Jogja? Selain berfoto, Anda juga dapat menikmati keindahan malam Jogja, mencoba kuliner khas di sekitar tugu, atau duduk santai di bangku taman yang disediakan. Terdapat juga beberapa restoran, kafe, dan warung makan yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman lezat.
- Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Tugu Jogja? Waktu terbaik untuk mengunjungi adalah pada pagi hari ketika masih sepi dan suasana masih segar. Malam hari juga merupakan waktu yang populer karena dapat menikmati keindahan tugu yang terang benderang dengan latar belakang malam Jogja yang menawan.
- Apakah ada aturan tertentu yang perlu diikuti ketika berkunjung ke Tugu Jogja? Beberapa aturan yang perlu diikuti ketika berkunjung antara lain menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak fasilitas yang ada, dan memperhatikan keselamatan saat berfoto di sekitar tugu karena banyaknya kendaraan yang lalu-lalang.
- Apakah ada fasilitas parkir di sekitar Tugu Jogja? Ya, terdapat beberapa tempat parkir, namun pada hari Sabtu dan Minggu dapat sulit mencari tempat parkir karena banyaknya pengunjung.
- Apakah ada informasi sejarah yang disediakan di Tugu Jogja? Meskipun memiliki nilai historis yang tinggi, terkadang kurangnya informasi yang disediakan di sekitar tugu. Namun, Anda dapat mencari informasi mengenai sejarah Tugu Jogja sebelumnya untuk memperkaya pengetahuan Anda.
- Apakah ada tempat penginapan di sekitar Tugu Jogja? Ya, terdapat banyak pilihan penginapan seperti hotel dan homestay. Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.
- Apa yang membuat Tugu Jogja unik? Memiliki keunikan dalam bentuk arsitektur yang menarik, makna historisnya sebagai simbol persatuan, serta kepopulerannya sebagai tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.