Review Candi Jago, Situs Bersejarah Kerajaan Singasari di Malang

Candi Jago Malang, Situs Bersejarah Kerajaan Singasari
Candi Jago Malang, Situs Bersejarah Kerajaan Singasari

Candi Jago adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13 sebagai penghormatan bagi Raja ketiga Singhasari, Wisnuwardhana. Nama Jago sendiri berasal dari kata “Jajaghu” yang artinya adalah ‘keagungan’, dan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tempat suci.

Candi Jago memiliki latar belakang agama Buddha Tatrayana. Salah satu ciri dari agama Buddha Tatrayana adalah adanya arcanya yang berbentuk amoghapasa, bentuk Tatris dari awaloketeswara disertai pengiring-pengiringnya. Arca tersebut merupakan arca dari perwujudan dari raja keempat Singasari yang bernama Raja Wisnuwarddhana, yang meninggal pada tahun 1190 Saka (1280 Masehi).

Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut cerita setempat, hal tersebut disebabkan oleh tersambar petir. Candi Jago memiliki relief Kunjarakarna dan Pancatantra yang bisa ditemukan di sekitar bangunannya. Keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.

Selain itu, pada Candi Jago juga ditemukan Arca Manjusri yang saat ini tersimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris D. 214. Arca ini ditempatkan oleh Adityawarman berdasarkan Prasasti Manjusri.

Candi Jago pertama kali ditemukan oleh Belanda pada tahun 1834. Saat ditemukan, kondisi candi sudah dalam keadaan rusak karena akar-akar pohon beringin besar yang tumbuh di dekat candi. Keberadaan pohon di sekitar candi mungkin sengaja ditanam sebagai penanda sekaligus pelindung keberadaan candi dari marabahaya dan bencana. Pada tahun 1890, candi ini dipugar, dan baru pada tahun 1908, candi ini memiliki bentuk seperti sekarang ini. Meskipun begitu, bagian atas candi masih belum mengalami bentuk sempurna karena bagian-bagian yang belum ditemukan sehingga sulit untuk direkonstruksi.

Candi Jago menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Malang. Selain keindahan bangunannya, sejarah dan makna keberadaannya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan pengunjung yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai peradaban pada masa lalu.

Karakteristik

Memiliki beberapa karakteristik yang menarik. Pertama, bentuk arsitektur yang mengikuti struktur punden berundak. Candi Jago memiliki tiga teras yang menjulang, dengan badan candi terletak di atas teras ketiga. Kedua, relief-relief yang terdapat pada dinding luar kaki candi sangat menarik dan beragam. Relief tersebut menggambarkan berbagai cerita seperti Khresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma, dan cerita fabel. Cerita-cerita tersebut memberikan pesan moral dan menggambarkan kehidupan pada masa lalu.

Ketiga, bentuk atap masih menjadi misteri, namun ada dugaan bahwa atapnya menyerupai bentuk Meru atau Pagoda. Keempat, pada bagian atap dan badan candi terdapat hiasan dan relief yang tidak sebanyak pada kaki candi. Hal ini menunjukkan bahwa Candi Jago mungkin telah mengalami kerusakan dan perombakan pada bagian atasnya. Kelima, terletak di area yang cukup luas dan hijau, sehingga memberikan suasana yang menenangkan dan nyaman bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan dan sekitarnya.

Arsitektur

Arsitektur Candi Jago memiliki ciri khas teras punden berundak yang dibangun dengan bahan batu andesit. Candi ini memiliki panjang 23,71 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 9,97 meter. Terdapat tiga buah teras yang menyangga badan candi, dan teras depan yang menjorok. Pada bagian depan teras ke tiga, terletak badan candi. Atap dan sebagian badan candi telah terbuka, sehingga bentuk asli atap belum diketahui dengan pasti.

Pada dinding luar kaki candi dipahatkan relief-relief cerita seperti Khresnayana, Parthayana, Arjunawiwaha, Kunjarakharna, Anglingdharma, dan cerita fabel. Cerita-cerita tersebut ditampilkan dalam urutan tertentu sehingga untuk mengikuti urutan cerita relief Candi Jago, pengunjung perlu berjalan mengelilingi candi searah putaran jarum jam (pradaksina).

Selain itu, terdapat juga hiasan pada badan Candi yang tidak sebanyak pada kakinya, yaitu relief adegan Kalayawana yang berkaitan dengan cerita Kresnayana. Arsitektur Candi Jago menunjukkan keahlian teknis yang tinggi dan kemampuan seni ukir yang luar biasa dari para pengrajin batu pada masa itu.

Sejarah

Menurut kitab Negarakertagama dan Pararaton, candi ini dibangun atas perintah Raja Kertanagara pada masa pemerintahan Kerajaan Singasari. Pembangunan candi dimulai pada tahun 1268 M dan selesai pada tahun 1280 M sebagai penghormatan bagi ayahandanya Raja Singasari ke-4, Sri Jaya Wisnuwardhana, yang wafat pada tahun 1268.

Meskipun dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Singasari, Memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Majapahit. Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit sering mengunjungi Candi Jago pada tahun 1359 M. Motif teratai pada tatakan arca-arcanya sangat populer pada masa Kerajaan Singasari.

Candi Jago pertama kali dipublikasikan oleh Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul History of Java pada tahun 1917. Namun, siapa yang menemukan candi ini pertama kali masih belum diketahui. Sebelumnya, candi ini pernah diteliti oleh beberapa ahli, antara lain R.H.T Friederich (1854) kemudian melakukan penelitian dan menerbitkan buku yang berjudul Jago Monografi pada tahun 1904.

Sejarah Candi Jago juga menunjukkan adanya kebiasaan raja-raja zaman dahulu untuk memugar candi-candi yang didirikan oleh raja-raja sebelumnya. Telah mengalami pemugaran pada tahun 1343 M atas perintah Raja Adityawarman dari Melayu yang masih memiliki hubungan darah dengan Raja Hayam Wuruk. Raja Adityawarman juga mendirikan candi tambahan dan menempatkan Arca Manjusri di sana. Merupakan warisan sejarah yang berharga bagi bangsa Indonesia. Dengan keindahan arsitekturnya yang menggabungkan unsur Hindu dan Buddha, candi ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di Indonesia.

Fungsi

Candi Jago memiliki berbagai fungsi dalam konteks sejarah dan budaya Jawa. Beberapa fungsi yang dapat disebutkan antara lain:

  1. Sebagai tempat pemujaan agama Hindu-Buddha pada masa lalu. Didirikan pada abad ke-13 sebagai penghormatan bagi Sri Jaya Wisnuwardhana, yang mangkat pada tahun 1268. Oleh karena itu, Merupakan bukti keberadaan agama Hindu-Buddha pada masa itu dan juga sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu-Buddha.
  2. Sebagai peninggalan sejarah dan kebudayaan Jawa. Memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi karena menjadi bukti kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa lalu. Selain itu, Menjadi saksi bisu dari perkembangan seni arsitektur dan ukiran pada masa itu.
  3. Sebagai tempat wisata sejarah dan budaya. Kini menjadi salah satu objek wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Malang. Tempat ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk melihat langsung peninggalan sejarah dan kebudayaan Jawa yang masih terjaga dengan baik.
  4. Sebagai objek penelitian dan studi. Menjadi objek penelitian dan studi bagi para ahli sejarah, arkeologi, dan seni. Dalam hal ini, Memberikan banyak informasi dan wawasan mengenai perkembangan sejarah dan kebudayaan pada masa lalu.

Alamat Akses

Candi Jago terletak di Jl. Wisnuwardhana, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65156, Indonesia. Untuk menuju, dapat menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Dari Kota Malang, dapat ditempuh dengan kendaraan selama sekitar 1-2 jam tergantung dari kepadatan lalu lintas. Jika menggunakan angkutan umum, bisa naik bus atau travel dari Terminal Arjosari Malang menuju Tumpang, kemudian dilanjutkan dengan ojek atau taksi online.

Rute

Berikut adalah beberapa opsi rute yang dapat ditempuh untuk mencapai Candi Jago:

  1. Rute dari Kota Malang
  • Mulai dari Kota Malang, arahkan kendaraan ke arah timur menuju Kecamatan Tumpang.
  • Dari Tumpang, teruskan perjalanan ke arah timur menuju Desa Tumpang.
  • Di Desa Tumpang, ikuti petunjuk arah yang terletak sekitar 3 km dari pusat desa.
  1. Rute dari Kota Batu
  • Mulai dari Kota Batu, arahkan kendaraan ke arah timur laut menuju Kecamatan Pujon.
  • Dari Pujon, teruskan perjalanan ke arah timur laut menuju Desa Tumpang.
  • Di Desa Tumpang, ikuti petunjuk arah yang terletak sekitar 3 km dari pusat desa.
  1. Rute dari Kota Surabaya
  • Mulai dari Kota Surabaya, arahkan kendaraan ke arah selatan menuju Kota Malang.
  • Dari Malang, ikuti rute yang sama seperti opsi pertama dari Kota Malang.

Perlu diketahui bahwa untuk mencapai Candi Jago, terdapat beberapa jalan setapak dan tanjakan yang curam. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan kendaraan yang dapat melewati medan berat seperti mobil off-road atau sepeda motor trail. Jangan lupa untuk berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan.

Aktivitas

Sebagai sebuah situs sejarah dan keagamaan, Candi Jago memang tidak menyediakan berbagai aktivitas yang banyak ditemukan di tempat wisata modern seperti taman bermain atau wahana air. Namun, ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Melihat dan mempelajari arsitektur: Anda bisa mengagumi keindahan arsitektur yang unik dan mempelajari tentang sejarah dan kebudayaan di baliknya.
  2. Berfoto: Tempat ini menyajikan lanskap dan pemandangan yang sangat menarik, yang bisa diabadikan dalam foto.
  3. Bermeditasi dan berdoa: menjadi tujuan bagi orang-orang yang ingin bermeditasi dan berdoa. Ada beberapa ruangan dan sudut yang bisa digunakan untuk meditasi atau berdoa.
  4. Menjelajahi sekitar: Anda bisa menjelajahi area sekitar dan menikmati keindahan alam dan desa sekitarnya.
  5. Menghadiri acara keagamaan: masih digunakan sebagai tempat upacara keagamaan bagi umat Hindu dan Buddha setempat. Anda bisa menghadiri acara ini dan mempelajari lebih lanjut tentang kepercayaan setempat.

Keunikan Daya Tarik

Candi Jago memiliki beberapa keunikan daya tarik, di antaranya adalah:

  1. Arsitektur memiliki arsitektur yang unik dan menarik. Terlihat dari bentuk bangunannya yang menyerupai gunung, serta ornamen-ornamen yang beragam dan kaya akan detail. Arsitektur juga memiliki pengaruh dari berbagai kebudayaan, seperti India, Jawa Tengah, dan Bali.
  2. Kesejarahan Sebagai salah satu candi peninggalan Kerajaan Singasari, memiliki kisah-kisah sejarah yang menarik. Mulai dari pembangunan candi sebagai penghormatan kepada Sri Jaya Wisnuwardhana, hingga kunjungan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit.
  3. Lokasi terletak di ketinggian sehingga menawarkan pemandangan alam yang indah, terutama pada saat matahari terbit dan terbenam. Selain itu, juga berada di area pegunungan dan dekat dengan air terjun, sehingga menjadi tempat wisata yang ideal untuk bersantai dan menikmati alam.
  4. Keragaman Budaya juga menjadi tempat yang menarik untuk mengenal dan mempelajari keragaman budaya Indonesia. merupakan tempat ibadah agama Hindu, namun di sekitarnya terdapat juga makam-makam dan tempat ibadah agama Islam, sehingga menciptakan kerukunan antarumat beragama.
  5. Wisata Religi Bagi orang-orang yang ingin melakukan wisata religi, juga menjadi pilihan yang tepat. Di dalam candi terdapat banyak arca dan relief yang menceritakan cerita dari agama Hindu, sehingga memberikan pengalaman spiritual yang berbeda. Selain itu, di sekitar candi juga terdapat beberapa tempat ibadah agama Islam dan makam para wali.

Fasilitas

Sejauh yang kami ketahui, Candi Jago tidak memiliki fasilitas wisata yang terlalu lengkap karena merupakan situs purbakala yang dikelola oleh pemerintah. Namun, beberapa fasilitas dasar seperti area parkir, toilet, dan warung makan kecil dapat ditemukan di sekitar candi. Pengunjung juga dapat memanfaatkan jasa guide atau penyewaan audio guide untuk mendapatkan penjelasan lebih detail tentang sejarah dan arsitektur Candi Jago. Jadi, jika Anda berencana mengunjungi, pastikan untuk membawa perlengkapan yang cukup serta mengecek kondisi fisik Anda karena area sekitar candi cukup terjal dan perlu berjalan kaki untuk mencapai lokasi candi.

Spot Foto

Ada beberapa spot foto menarik di Candi Jago, di antaranya adalah:

  1. Pintu Masuk: Pintu masuk candi ini memiliki gapura yang cukup besar dan mengesankan dengan ukiran yang indah. Spot foto ini sangat populer di kalangan wisatawan.
  2. Dinding Batu Candi: memiliki dinding batu yang indah dengan ukiran yang rumit dan menarik. Anda bisa berpose di depan dinding batu ini untuk mengambil foto yang unik.
  3. Arca di dalam Candi: Di dalam candi terdapat beberapa arca yang masih cukup utuh. Anda bisa berfoto dengan latar belakang arca ini untuk mengambil foto yang artistik.
  4. Pemandangan Gunung: terletak di kaki Gunung Arjuna, sehingga Anda bisa menikmati pemandangan gunung yang indah dari lokasi ini. Pemandangan ini akan memberikan latar belakang yang menarik untuk foto Anda.
  5. Area sekitar Candi: Anda bisa mengambil foto di area sekitar candi yang hijau dan asri. Terdapat banyak pepohonan dan tanaman di sekitar candi yang akan memberikan latar belakang yang menarik untuk foto Anda.

Tiket Masuk

Untuk tiket masuk Candi Jago, tidak ada biaya yang dikenakan untuk pengunjung. Namun, pengunjung yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan biaya parkir. Perlu diingat bahwa meskipun tidak ada biaya tiket masuk, tetap diharapkan agar pengunjung menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkungan sekitar candi.

Hotel Dekat

Untuk penginapan di sekitar Candi Jago, terdapat beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan, di antaranya:

  1. Hotel Tugu Malang (sekitar 25 km) Alamat: Jl. Tugu No.3, Klojen, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119 Telepon: (0341) 363891
  2. Hotel Tugu Blitar (sekitar 55 km) Alamat: Jl. Merdeka No.173, Sananwetan, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur 66112 Telepon: (0342) 801017
  3. The Shalimar Boutique Hotel (sekitar 28 km) Alamat: Jl. Abdul Gani Atas No.25, Oro Oro Dowo, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119 Telepon: (0341) 327777
  4. The Balava Hotel (sekitar 26 km) Alamat: Jl. Tondano No.1, Oro Oro Dowo, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119 Telepon: (0341) 330123
  5. Hotel Santika Premiere Malang (sekitar 26 km) Alamat: Jl. Letjen S. Parman No.69-71, Purwantoro, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65125 Telepon: (0341) 404444

Pastikan untuk mempertimbangkan jarak dari penginapan yang dipilih ke Candi Jago serta fasilitas dan harga yang ditawarkan.

Tempat Makan

Di sekitar Candi Jago terdapat beberapa pilihan tempat makan yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan, di antaranya:

  1. Warung Makan Bambu Runcing: Merupakan warung makan yang menyajikan menu masakan tradisional Indonesia dengan suasana yang cukup nyaman dan alami karena menggunakan bahan bangunan bambu. Warung makan ini terletak di Jl. Raya Tumpang, sekitar 2 km.
  2. Pondok Wisata Bunga: Merupakan restoran yang terletak di Jl. Raya Tumpang, sekitar 2 km. Restoran ini menyajikan menu masakan Indonesia dan juga menyediakan paket wisata lengkap dengan penginapan dan aktivitas outdoor.
  3. RM. Tumpang Indah: Merupakan restoran yang menyajikan menu masakan tradisional Indonesia dan juga menyediakan paket makan prasmanan untuk rombongan. Restoran ini terletak di Jl. Raya Tumpang, sekitar 2 km.
  4. Warung Makan Cepu Indah: Merupakan warung makan yang menyajikan menu masakan Indonesia dengan harga yang terjangkau. Warung makan ini terletak di Jl. Raya Cepu, sekitar 5 km.
  5. Rumah Makan Puri Bening: Merupakan restoran yang menyajikan menu masakan Indonesia dan juga menyediakan paket makan prasmanan untuk rombongan. Restoran ini terletak di Jl. Raya Tumpang, sekitar 3 km.

Namun, sebaiknya sebelum berkunjung, Anda memastikan terlebih dahulu jam buka dan menu yang disajikan di tempat makan tersebut untuk menghindari ketidaknyamanan selama perjalanan.

Wisata Sekitar

Beberapa wisata yang bisa dikunjungi di sekitar Candi Jago antara lain:

  1. Gunung Bromo: Salah satu gunung berapi paling terkenal di Indonesia yang terletak sekitar 50 km. Anda bisa menyaksikan matahari terbit dari puncak Gunung Bromo atau menjelajahi kawahnya.
  2. Kawah Ijen: Kawah beracun yang juga terletak di Jawa Timur. Di sini, anda bisa melihat api biru yang keluar dari kawahnya pada malam hari.
  3. Air Terjun Coban Pelangi: Terletak sekitar 7 km, air terjun ini terkenal dengan keindahan pelangi yang sering muncul di sekitarnya.
  4. Desa Wisata Sumberbrantas: Desa wisata yang terletak sekitar 12 km ini menawarkan keindahan alam pegunungan serta budaya dan kerajinan lokal yang unik.
  5. Museum Angkut: Museum yang menampilkan berbagai jenis kendaraan dari zaman dahulu hingga modern, termasuk koleksi mobil klasik dan kendaraan militer. Terletak sekitar 85 km.
  6. Taman Safari Prigen: Salah satu taman safari terbesar di Indonesia yang terletak sekitar 65 km. Anda bisa melihat berbagai jenis hewan seperti gajah, harimau, jerapah, dan lain-lain.

Dari informasi yang telah disediakan, Candi Jago merupakan situs sejarah dan tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini dibangun pada tahun 1268 M oleh Raja Kertanagara sebagai penghormatan kepada ayahandanya, Raja Singasari ke-4 Sri Jaya Wisnuwardhana. merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit pada tahun 1359 M. Selain itu, Candi Jago juga pernah mengalami pemugaran pada tahun 1343 M atas perintah Raja Adityawarman dari Melayu.

Memiliki keunikan dan daya tarik yang berupa arsitektur khas Jawa Timur dengan dekorasi relief dan patung yang cantik. Selain itu, ada juga spot foto yang bagus untuk diabadikan. Dibuka untuk umum setiap hari dari jam 07.00 – 18.00 dan tidak memungut biaya tiket masuk, namun dikenakan biaya parkir bagi yang membawa kendaraan pribadi.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, seperti mempersiapkan kendaraan, membawa bekal makanan dan minuman, serta tidak mencoret-coret dinding candi. Di sekitar Candi Jago juga terdapat penginapan dan tempat makan yang bisa dijadikan alternatif bagi wisatawan yang ingin menginap atau beristirahat setelah berkeliling.

Untuk wisata lain di sekitar Candi Jago, wisatawan bisa mengunjungi Gunung Bromo, Kawasan Wisata Coban Rondo, dan Museum Angkut Batu.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *