Review Menarik Pura Besakih Karangasem, Pura Terbesar di Bali

Pura Besakih , Wisata Pura di Bali yang Selalu Ramai
Pura Besakih , Wisata Pura di Bali yang Selalu Ramai

Pura Besakih adalah salah satu sebuah area pura yang terletak di Desa Besakih, Kec. Rendang, Kab. Karangasem, Bali, Indonesia. Kompleks pura ini terdiri dari 1 Pura Pusat, yaitu Pura Penataran Agung Besakih, dan 18 Pura Pendamping, termasuk Pura Basukian dan 17 Pura lainnya. Pura Basukian merupakan tempat diterimanya wahyu Tuhan pertama kali oleh Hyang Rsi Markendya, yang merupakan cikal bakal Agama Hindu Dharma di Bali. Menjadi pusat kegiatan seluruh pura di Bali, dan Pura Penataran Agung merupakan pura terbesar dengan bangunan pelinggih yang paling banyak dan jenis upakara yang paling beragam. Di Pura Penataran Agung terdapat tiga pelinggih utama yang disebut Padma Tiga, yang melambangkan Tri Purusha atau tiga tingkat kesadaran rohani.

Pura Besakih , Wisata Pura di Bali yang Selalu Ramai
Pura Besakih , Wisata Pura di Bali yang Selalu Ramai

Pura Besakih bukan hanya tempat pemujaan Tuhan Yang Maha Esa dalam Agama Hindu Dharma yang terbesar di pulau Bali, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan Gunung Agung. Gunung Agung dianggap sebagai pusat Pemerintahan Alam Arwah dan Alam Para Dewata, yang menjadi utusan Tuhan bagi wilayah Bali dan sekitarnya. Oleh karena itu, Pura Besakih dibangun di lereng Barat Daya Gunung Agung sebagai tempat suci bagi umat manusia dengan makna filosofis. Juga menjadi objek penelitian terkait kehidupan sosial budaya masyarakat di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

Penelitian menunjukkan bahwa bangunan fisik Pura Besakih telah mengalami perkembangan dari kebudayaan pra-Hindu dengan adanya bukti peninggalan seperti menhir, punden berundak-undak, dan arca. Bangunan-bangunan tersebut berkembang menjadi meru, pelinggih, gedong, dan padmasana sebagai hasil kebudayaan Hindu. Keberadaan fisik Pura Besakih di lereng Gunung Agung sebagai tempat ibadah juga memiliki makna sebagai tempat menyembah Dewa yang dipercaya sebagai istana Dewa tertinggi.

Dalam budaya masyarakat Hindu Bali, Pura Besakih diidentifikasi sebagai bagian dari perkembangan budaya sosial masyarakat Bali dari masa pra-Hindu hingga masa kini yang dipengaruhi oleh perubahan unsur-unsur budaya. Perubahan tersebut memengaruhi perubahan dalam wujud budaya ide, wujud budaya aktivitas, dan wujud budaya material. Ajaran Tattwa, Tata-susila, dan Upacara merupakan tiga ajaran yang saling terkait dalam Agama Hindu Dharma di Bali.

Masalah pungutan liar yang dilakukan oleh batur atau pemuda dari desa sekitar pura telah lama menjadi permasalahan bagi wisatawan yang ingin mengunjungi pura ini. Meskipun sudah dikenakan biaya tiket masuk resmi di pintu masuk pura, pengunjung sering dimintai uang lagi di pos-pos lain dengan dalih kebersihan atau jasa pemandu. Pungutan liar ini biasanya meminta biaya tambahan sebesar 50 dollar AS kepada turis asing dan sebesar 200.000 rupiah kepada turis lokal. Praktik pemerasan ini merupakan tindakan ilegal, dan wisatawan disarankan untuk menolak dan melaporkan pemerasan tersebut. Keluhan mengenai pungutan liar ini telah muncul dan praktik tersebut telah merusak citra pariwisata Bali. Meskipun demikian, tindakan yang dilakukan oleh aparat setempat untuk menghentikan praktik ini masih terbatas.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, diketahui bahwa masalah ini sedikit berkurang karena adanya peningkatan pengawasan dari otoritas keamanan setempat. Tindakan penindakan terhadap praktik pungutan liar semakin diperketat untuk melindungi wisatawan dan menjaga kepercayaan pada sektor pariwisata Bali.

Penting bagi otoritas dan masyarakat setempat untuk terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik pungutan liar ini, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga keaslian dan integritas pariwisata, serta menghormati hak-hak wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat suci seperti Pura Besakih.

Alamat Lengkap Akses Rute

Alamat lengkap Pura Agung Besakih adalah sebagai berikut:

Pura Agung Besakih Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali 80863, Indonesia.

Untuk mencapai Pura Agung Besakih, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau tur dengan agen wisata. Jalan menuju pura ini dapat dijangkau melalui jalan raya yang terhubung ke berbagai kota dan tempat wisata di Bali.

Pura Agung Besakih terletak sekitar 45 kilometer dari Denpasar, ibu kota Bali, dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5-2 jam perjalanan dengan kendaraan dari Denpasar. Anda dapat mengikuti petunjuk arah menuju Pura Besakih atau menggunakan aplikasi peta untuk memudahkan navigasi.

Pastikan untuk mempersiapkan diri dengan pakaian yang sopan dan sesuai dengan aturan kunjungan ke pura. Juga, perhatikan bahwa pura ini adalah tempat suci, jadi pastikan untuk menghormati aturan dan tradisi keagamaan yang berlaku saat berkunjung.

Saat tiba di Pura Agung Besakih, Anda dapat menikmati keindahan arsitektur pura yang megah, menjelajahi kompleks pura yang luas, dan mengamati upacara keagamaan yang mungkin sedang berlangsung. Juga, jangan lupa untuk menikmati pemandangan indah dari lereng Gunung Agung yang mengelilingi pura ini.

Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di Pura Besakih mencakup:

  1. Tempat parkir: Terdapat area parkir yang luas untuk kendaraan pribadi maupun turis bus.
  2. Kamar mandi umum: Fasilitas kamar mandi umum tersedia untuk pengunjung.
  3. Warung dan kios: Anda dapat menemukan warung dan kios di sekitar pura yang menyediakan makanan, minuman, serta barang-barang suvenir.
  4. Bale Pesandekan: Bale Pesandekan adalah bangunan yang digunakan untuk kegiatan seremonial dan keagamaan, dan juga sebagai tempat persiapan dalam upacara keagamaan.
  5. Jalur pejalan kaki: Terdapat jalur pejalan kaki yang nyaman untuk memudahkan pengunjung berkeliling di kompleks pura.
  6. Pengawalan keamanan: Keamanan di Pura Besakih cukup dijaga dengan adanya petugas keamanan yang berjaga di area pura.
  7. Informasi dan pemandu wisata: Terdapat pemandu wisata lokal yang dapat memberikan informasi dan penjelasan tentang sejarah dan keunikan.
  8. Area peristirahatan: Tersedia area peristirahatan di sekitar pura, tempat pengunjung dapat beristirahat dan menikmati suasana.

Selain fasilitas tersebut, juga terdapat berbagai acara dan upacara keagamaan yang diadakan di Pura Besakih. Pengunjung dapat menyaksikan dan mengikuti upacara tersebut sesuai dengan aturan dan kebijakan yang berlaku.

Namun, penting untuk diingat bahwa Pura Besakih adalah tempat suci yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, pengunjung diharapkan untuk menghormati aturan, tradisi, dan etika yang berlaku di pura tersebut.

Harap dicatat bahwa informasi mengenai fasilitas dapat berubah dari waktu ke waktu, jadi disarankan untuk memperbarui informasi terkini sebelum mengunjungi Pura Besakih.

Tiket Masuk

Harga tiket masuk ke Kawasan Pura Besakih adalah sebagai berikut:

  • Tiket masuk untuk wisatawan domestik: Rp 30.000 per orang.
  • Tiket masuk untuk wisatawan asing: Rp 60.000 per orang.

Harap dicatat bahwa harga tiket masuk dapat berubah dari waktu ke waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Oleh karena itu, disarankan untuk memverifikasi harga tiket terbaru sebelum mengunjungi Pura Besakih. Selain itu, pastikan untuk membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup untuk membayar tiket masuk.

Sejarah

Memiliki sejarah yang kaya dan menjadi pusat keagamaan dan kebudayaan di Bali. Berikut adalah gambaran singkat tentang sejarah Pura Besakih:

  1. Pra-Hindu dan Hindu Awal: Sebelum kedatangan agama Hindu di Bali, Pura Besakih diyakini sudah ada sebagai tempat pemujaan dalam kepercayaan pra-Hindu di pulau ini. Setelah masuknya agama Hindu ke Bali sekitar abad ke-8, Menjadi pusat pengembangan kebudayaan Hindu di pulau ini.
  2. Hyang Rsi Markendya: Memiliki keterkaitan dengan tokoh Hyang Rsi Markendya. Menurut legenda, di Pura Basukian, di areal Pura Besakih, Hyang Rsi Markendya menerima wahyu Tuhan yang menjadi cikal bakal Agama Hindu Dharma di Bali. Tempat inilah yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan spiritual.
  3. Pengembangan dan Pertumbuhan: Seiring berjalannya waktu, Mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Bangunan-bangunan suci seperti meru, pelinggih, gedong, dan padmasana dibangun dan menjadi bagian dari kompleks. Perubahan ini mencerminkan perkembangan kebudayaan Hindu di Bali.
  4. Letusan Gunung Agung: Pada tahun 1963, Gunung Agung yang berada di dekat Pura Besakih mengalami letusan besar. Meskipun letusan itu merusak sebagian pura, Pura Besakih berhasil bertahan dan menjadi simbol kekuatan dan ketahanan spiritual bagi masyarakat Bali.
  5. Pengakuan sebagai Pura Nasional: Pada tahun 1963, Pura Besakih diakui sebagai Pura Nasional oleh pemerintah Indonesia, yang menegaskan pentingnya Pura Besakih sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan dan dijaga.

Hingga saat ini, Tetap menjadi tempat suci dan pusat kegiatan keagamaan Hindu di Bali. Ribuan orang setiap tahunnya mengunjungi untuk beribadah, mengikuti upacara keagamaan, atau hanya sekadar mengagumi keindahan arsitektur dan budayanya. Pura Besakih tetap menjadi salah satu daya tarik utama pariwisata di Bali dan merupakan salah satu situs budaya yang paling penting dan dihormati di pulau tersebut.

Mitos Legenda Misteri

Pura Besakih juga dikelilingi oleh berbagai mitos, legenda, dan misteri yang telah berkembang seiring berjalannya waktu. Berikut adalah beberapa mitos, legenda, dan misteri yang terkait:

  1. Mitos Gunung Agung: Gunung Agung, yang berada di dekat Pura Besakih, dianggap sebagai gunung yang suci dan diyakini menjadi tempat tinggal para dewa. Mitosnya menyatakan bahwa gunung ini merupakan jantung spiritual pulau Bali, dan Pura Besakih sebagai pusat kegiatan keagamaan yang terkait dengan kekuatan dan energi alam yang ada di sekitarnya.
  2. Legenda Dewa-Dewi dan Arca: Memiliki berbagai arca yang diyakini mewakili para dewa dan dewi dalam agama Hindu. Legenda-legenda menceritakan tentang interaksi para dewa dan dewi yang tinggal di Pura Besakih dengan manusia, memberikan petunjuk dan memberkati mereka dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Misteri Keberuntungan: Pura Besakih dianggap sebagai tempat yang penuh dengan energi positif dan keberuntungan. Orang-orang datang ke pura ini untuk memohon berkah dan kesuksesan dalam kehidupan mereka. Diyakini bahwa jika seseorang berdoa dengan tulus dan menghormati tata tertib dan tradisi, mereka akan mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan.
  4. Pengaruh Spiritual: Memiliki reputasi sebagai tempat yang memancarkan aura spiritual yang kuat. Banyak orang percaya bahwa berada di pura ini dapat membantu menyucikan pikiran, tubuh, dan jiwa, serta meningkatkan koneksi spiritual dengan dunia yang lebih tinggi.
  5. Kisah Mistis dan Gaib: Seiring dengan kekayaan sejarahnya, Juga dikaitkan dengan kisah-kisah mistis dan gaib. Beberapa orang melaporkan pengalaman-pengalaman spiritual atau kejadian tak terduga saat berada di pura ini, seperti melihat cahaya atau mendengar suara-suara yang tidak dapat dijelaskan.
  6. Legenda Sang Hyang Widhi: Pura Besakih dianggap sebagai tempat tinggal Sang Hyang Widhi, entitas yang dianggap sebagai sumber kehidupan dan pencipta segala sesuatu dalam agama Hindu. Pura Besakih dipercaya sebagai tempat di mana Sang Hyang Widhi memberikan berkah dan perlindungan kepada umat Hindu.
  7. Mitos Gunung Agung: Gunung Agung, yang berada di sebelah Pura Besakih, memiliki nilai mistis yang kuat. Mitos mengatakan bahwa Gunung Agung adalah tubuh dari Naga Basuki, naga suci dalam kepercayaan Hindu Bali. Gunung ini dianggap sebagai tempat yang suci dan memiliki energi spiritual yang tinggi.
  8. Keberadaan Energi Gaib: Pura Besakih dipercaya memiliki keberadaan energi gaib yang kuat. Banyak orang percaya bahwa pura ini merupakan tempat di mana roh-roh leluhur dan entitas spiritual berkumpul, menciptakan suasana yang penuh dengan energi mistis.
  9. Misteri Perlindungan dari Bencana: Meskipun beberapa kali Gunung Agung meletus dan mengancam Pura Besakih, pura ini selalu terhindar dari kerusakan yang serius. Hal ini dianggap sebagai misteri dan perlindungan dari kekuatan spiritual yang ada di pura tersebut.
  10. Mitos Pertahanan Gaib: Konon, Memiliki pertahanan gaib yang melindunginya dari invasi musuh. Dalam sejarahnya, pura ini diyakini telah selamat dari serangan dan invasi, memberikan kesan kekuatan mistis yang melindungi pura ini.
  11. Mitos Pohon Beringin Suci: Di dalam kompleks terdapat pohon beringin suci yang diyakini memiliki kekuatan magis dan keramat. Konon, pohon ini adalah tempat tinggal dari roh leluhur yang menjaga dan melindungi pura.

Mitos, legenda, dan misteri ini memberikan warna dan daya tarik yang lebih dalam bagi Pura Besakih. Mereka mencerminkan kekuatan dan keunikan budaya serta spiritualitas Bali yang kaya dan terus hidup. Bagi banyak orang, Pura Besakih tidak hanya sebuah tempat suci, tetapi juga sumber inspirasi dan keajaiban yang memperkaya pengalaman mereka.

Upacara Di Pura Besakih

Pura Besakih merupakan tempat yang sering digunakan untuk melaksanakan berbagai upacara keagamaan oleh umat Hindu. Upacara-upacara tersebut mencerminkan kehidupan beragama dan budaya Bali yang kaya. Beberapa upacara yang sering dilaksanakan di Pura Besakih antara lain:

  1. Galungan dan Kuningan: Merupakan salah satu upacara paling penting dalam agama Hindu Bali. Upacara ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali untuk memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan). Selama Galungan, Pura Besakih menjadi pusat kegiatan upacara yang melibatkan prosesi keagamaan, persembahan, tarian, dan musik tradisional.
  2. Nyepi: Nyepi adalah Hari Raya Tahun Baru Saka (penanggalan Bali) yang dirayakan dengan melakukan puasa, meditasi, dan menyepi diri. Pura Besakih menjadi tempat untuk melaksanakan upacara persembahan dan prosesi agama yang dilakukan sebelum dan sesudah hari Nyepi.
  3. Piodalan: Merupakan upacara perayaan ulang tahun pura yang dilaksanakan setiap 210 hari atau satu tahun penanggalan Bali. Piodalan di Pura Besakih dihadiri oleh umat Hindu Bali dari berbagai daerah di Bali dan diisi dengan prosesi persembahan, upacara keagamaan, tarian, dan musik tradisional.
  4. Ngaben: Ngaben adalah upacara kremasi atau pemakaman dalam agama Hindu Bali. Pura Besakih sering digunakan sebagai tempat melaksanakan upacara ngaben untuk menghormati dan memuliakan orang yang telah meninggal.
  5. Saraswati: Upacara Saraswati dilaksanakan untuk memuja Dewi Saraswati, dewi ilmu pengetahuan dan seni dalam kepercayaan Hindu. Upacara ini diadakan setiap enam bulan sekali dan sering dilakukan di Pura Besakih.

Selama mengunjungi Pura Besakih, Anda mungkin berkesempatan untuk menyaksikan salah satu upacara ini. Namun, penting untuk diingat bahwa upacara-upacara keagamaan ini memiliki makna dan tata cara yang khusus, sehingga penting untuk menghormati dan mematuhi aturan serta etika yang berlaku saat mengamati atau berpartisipasi dalam upacara tersebut.

Karya Di Pura Besakih

Pura Besakih dianggap sebagai salah satu karya arsitektur dan seni yang mengagumkan di Bali. Beberapa karya yang mencolok di Pura Besakih meliputi:

  1. Bangunan Pura Utama (Pura Penataran Agung): Pura Utama adalah pusat keagamaan utama di Pura Besakih. Bangunannya menggabungkan elemen-elemen arsitektur Bali klasik dengan ornamen-ornamen yang indah. Struktur bangunan terdiri dari beberapa tingkat dan memiliki atap bertingkat yang dihiasi dengan ukiran dan lukisan.
  2. Meru: Meru adalah menara suci yang menjadi ciri khas Pura Besakih. Meru adalah bangunan bertingkat dengan atap pelana yang dihiasi dengan hiasan ukiran dan lukisan. Setiap tingkat Meru mewakili tingkatan spiritual dalam kepercayaan Hindu. Meru yang paling tinggi biasanya merupakan tempat untuk memuja Dewa tertinggi.
  3. Lukisan dan Ukiran: Pura Besakih juga terkenal dengan lukisan dan ukiran yang menghiasi dinding dan pintu-pintu bangunan. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan cerita-cerita epik Hindu dan mitologi Bali, sementara ukiran-ukiran menggambarkan berbagai simbol dan motif keagamaan.
  4. Patung Dewa-dewa: Di Pura Besakih terdapat banyak patung Dewa-dewa dalam agama Hindu, seperti Dewa Siwa, Wisnu, Brahma, dan Dewi Saraswati. Patung-patung ini diukir dengan indah dan ditempatkan di berbagai altar dan pelataran pura.
  5. Gerbang Candi Bentar: Candi Bentar adalah gerbang tradisional Bali yang terdiri dari dua pintu gerbang yang berdiri sendiri. Gerbang ini sering ditemukan di Pura Besakih dan menjadi simbol pemisahan dunia materi dengan dunia rohani.

Karya-karya seni dan arsitektur ini mencerminkan kekayaan budaya Bali dan keindahan seni rupa tradisional mereka. Melalui desain yang teliti dan ornamen yang indah, Pura Besakih menjadi tempat yang memukau dan mempesona bagi pengunjung yang datang untuk mengagumi karya-karya ini.

Larangan Dan Aturan

Pura Besakih, sebagai tempat suci dan pusat kegiatan keagamaan Hindu, memiliki beberapa larangan dan aturan yang harus diikuti oleh pengunjung. Berikut adalah beberapa larangan dan aturan umum:

  1. Pakaian yang Tepat: Pengunjung diharapkan mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan etika keagamaan Hindu. Pakaian yang terlalu terbuka atau transparan tidak diperbolehkan. Sarung kain (kain sarung) untuk laki-laki dan kain selendang (selendang) untuk perempuan seringkali diberikan sebagai pilihan untuk menutupi kaki atau lengan yang terbuka.
  2. Penghormatan Terhadap Area Suci: Pengunjung diharapkan menghormati area suci dan tidak melakukan tindakan yang tidak pantas atau mengganggu kegiatan ibadah yang sedang berlangsung. Menginjak-injak atau menyentuh benda-benda suci secara sembarangan tidak diperbolehkan.
  3. Perilaku yang Menghormati: Pengunjung diharapkan untuk menjaga perilaku yang menghormati tempat suci dan umat Hindu yang sedang beribadah. Berbicara dengan suara pelan, tidak berlaku ceroboh, dan menghindari tindakan yang mengganggu ketenangan dan kesakralan lingkungan.
  4. Fotografi dan Rekaman: Pengunjung diharapkan untuk mematuhi aturan tentang pengambilan foto atau video di dalam Pura Besakih. Beberapa area mungkin memiliki larangan atau batasan terkait dengan fotografi, terutama pada upacara keagamaan. Penting untuk mematuhi petunjuk dan batasan yang diberikan oleh pengelola pura atau petugas keamanan.
  5. Penggunaan Telepon Genggam: Untuk menjaga keheningan dan ketenangan lingkungan suci, penggunaan telepon genggam sebaiknya diminimalkan atau dihindari selama berada di dalam Pura Besakih. Jika perlu, pastikan untuk menggunakan mode senyap dan menghindari berbicara dengan suara keras.
  6. Kebersihan dan Sampah: Pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan pura dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tempatkan sampah pada tempat yang disediakan atau bawa pulang sampah Anda.
  7. Menghormati Pandangan dan Tradisi: Pengunjung diharapkan untuk menghormati pandangan dan tradisi keagamaan Hindu yang ada. Ikuti petunjuk dari para pendeta atau petugas keagamaan yang ada di pura.

Penting untuk diingat bahwa Pura Besakih adalah tempat suci yang dipandang dengan sangat serius oleh masyarakat Hindu Bali. Dengan menghormati larangan dan aturan yang ada, pengunjung dapat memberikan penghormatan yang pantas kepada kepercayaan dan budaya setempat serta menjaga keharmonisan dalam pengalaman wisata mereka di Pura Besakih.

Aktivitas

Terdapat sejumlah kegiatan yang menarik untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa Anda lakukan saat mengunjungi Pura Besakih:

  1. Wisata Religi: Anda dapat menyaksikan dan mengamati kegiatan persembahyangan dan upacara keagamaan yang berlangsung di pura ini. Memperhatikan ritual dan tradisi keagamaan Hindu Bali dapat memberikan pengalaman spiritual yang mendalam.
  2. Mendaki Gunung Agung: Terletak di lereng Gunung Agung, sehingga Anda memiliki kesempatan untuk melakukan pendakian ke puncak Gunung Agung. Pendakian ini akan memberikan pengalaman petualangan yang menarik dan pemandangan alam yang indah.
  3. Berkeliaran di Kompleks Pura: Luangkan waktu untuk menjelajahi kompleks Pura Besakih. Anda dapat berkeliling dan mengunjungi pura-pura yang ada di dalam kompleks. Melalui anak tangga yang mengarah ke puncak, Anda dapat menikmati pemandangan megah Gunung Agung dan melihat 18 pura pendamping yang berada di sekitar pura utama.
  4. Berfoto: Manfaatkan momen di Pura Besakih untuk berfoto. Lokasi ini menawarkan banyak spot menarik yang cocok sebagai latar belakang foto. Gunung Agung, pura-pura kecil, dan arsitektur pura yang indah dapat menjadi objek foto yang menarik.
  5. Membeli Souvenir dan Kuliner: Jelajahi warung-warung di sekitar Pura Besakih yang menjual makanan dan minuman khas Bali. Anda dapat mencicipi kuliner khas Bali dan membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang kepada keluarga dan teman-teman.

Selama menjalankan kegiatan di Pura Besakih, penting untuk menghormati aturan dan etika yang berlaku. Memakai pakaian sopan, menghormati tempat suci, dan mengikuti petunjuk yang diberikan adalah hal yang penting untuk menghargai keberadaan pura ini.

Keunikan Daya Tarik

Memiliki sejumlah keunikan dan daya tarik yang membuatnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa keunikan daya tarik Pura Besakih adalah sebagai berikut:

  1. Tempat Suci Terbesar di Bali: Merupakan kompleks pura terbesar di Pulau Bali. Dengan 18 pura pendamping dan satu pura utama, Pura Besakih memancarkan keagungan dan kebesaran dalam arsitektur dan ukiran pura-pura yang indah.
  2. Pemandangan Alam yang Memukau: Terletak di lereng Gunung Agung, Menawarkan pemandangan alam yang spektakuler. Hijau gunung dan lembah yang mengelilingi pura menciptakan latar belakang yang menakjubkan dan menambah daya tarik wisatawan.
  3. Arsitektur yang Megah: Bangunan pura di Pura Besakih dibangun dengan arsitektur tradisional Bali yang megah. Setiap pura memiliki desain yang khas, dengan ukiran-ukiran halus, patung-patung Dewa, dan ornamen-ornamen yang indah. Arsitektur pura ini mencerminkan keindahan dan keagungan seni Hindu Bali.
  4. Keberagaman Pura dalam Satu Kompleks: Terdiri dari berbagai pura pendamping yang berada dalam satu kompleks. Setiap pura memiliki keunikan dan fungsi masing-masing, menciptakan keberagaman dan kekayaan budaya dalam satu tempat.
  5. Sentra Ibadah Hindu: Sebagai tempat suci bagi umat Hindu, Pura Besakih adalah pusat ibadah dan aktivitas keagamaan yang penting. Wisatawan memiliki kesempatan untuk menyaksikan upacara keagamaan yang berlangsung di pura ini, memberikan pengalaman spiritual yang mendalam.
  6. Keindahan Budaya Hindu Bali: Merupakan wujud dari keindahan budaya Hindu Bali yang kaya. Melalui arsitektur, ukiran, tarian, dan upacara keagamaan, Memperlihatkan kekayaan dan kedalaman budaya Hindu Bali kepada pengunjung.
  7. Keberadaan Mitos dan Legenda: Juga dihiasi oleh mitos dan legenda yang menambah aura misteri dan daya tarik tempat ini. Mitos dan legenda tersebut memberikan dimensi magis dan spiritual yang membuat pengunjung merasa terpesona.

Keunikan daya tarik Pura Besakih tidak hanya terletak pada keindahan fisiknya, tetapi juga pada makna spiritual, sejarah, dan budaya yang melekat di dalamnya. Merupakan tempat yang penuh keagungan dan kesucian, menawarkan pengalaman yang mendalam bagi wisatawan yang mengunjunginya.

Spot Selfie

Saat mengunjungi Pura Besakih, terdapat beberapa spot yang cocok untuk berfoto selfie. Berikut adalah beberapa spot selfie yang menarik:

  1. Gerbang Utama: Di depan gerbang utama Pura Besakih terdapat struktur arsitektur yang megah dan indah. Spot ini bisa menjadi latar belakang yang bagus untuk foto selfie.
  2. Taman Pura: Di sekitar kompleks terdapat taman dengan pemandangan yang indah. Anda dapat mencari sudut yang bagus di taman ini untuk mengambil foto selfie yang menarik.
  3. Anak Tangga: Saat mendaki anak tangga yang mengarah ke puncak, Anda dapat menemukan beberapa sudut yang bagus untuk berfoto. Pemandangan Gunung Agung dan pura-pura di sekitar dapat menjadi latar belakang yang spektakuler.
  4. Area Pura Pendamping: Di sekitar kompleks terdapat 18 pura pendamping. Setiap pura memiliki arsitektur dan tata letak yang unik. Anda dapat menemukan spot selfie yang menarik di depan pura-pura ini.
  5. Terrace Sawah: Di sekitar terdapat teras-teras sawah yang indah. Anda dapat berfoto di tengah-tengah sawah dengan latar belakang Gunung Agung dan pura-pura.

Pastikan selalu memperhatikan aturan dan etika yang berlaku saat berfoto di Pura Besakih. Hormati tempat suci dan jangan mengganggu kegiatan ibadah atau upacara yang sedang berlangsung.

Prewedding

Pura Besakih juga sering dipilih sebagai lokasi prewedding karena keindahannya yang memukau dan memiliki nuansa spiritual. Berikut adalah beberapa tips dan panduan jika Anda ingin menggunakan Pura Besakih sebagai lokasi prewedding:

  1. Periksa Persyaratan: Pastikan Anda menghubungi pihak yang berwenang untuk mengetahui persyaratan dan izin yang diperlukan untuk melakukan pemotretan prewedding di tempat tersebut. Setiap pura mungkin memiliki aturan yang berbeda, jadi pastikan Anda memahami dan mematuhi semua persyaratan.
  2. Pilih Waktu yang Tepat: Pilih waktu yang tepat untuk melakukan pemotretan prewedding. Hindari waktu-waktu yang ramai dikunjungi oleh wisatawan atau saat upacara keagamaan sedang berlangsung. Pilih waktu yang tenang dan sepi agar Anda dapat dengan tenang mengambil foto-foto romantis.
  3. Konsultasikan dengan Fotografer: Bekerjasamalah dengan fotografer profesional yang berpengalaman dalam pemotretan prewedding di lokasi pura. Mereka dapat membantu Anda dalam menentukan konsep, posisi, dan pengaturan yang terbaik untuk mendapatkan foto-foto yang indah dan mengesankan.
  4. Pakaian yang Tepat: Sesuaikan pakaian yang Anda kenakan dengan kekhasan Pura Besakih dan budaya Hindu. Biasanya, wanita mengenakan kebaya atau busana tradisional Bali, sedangkan pria mengenakan kemeja dan sarung Bali. Pastikan Anda berpakaian sopan dan menghormati tempat suci.
  5. Manfaatkan Keindahan Alam: Gunakan keindahan alam sekitar Pura Besakih sebagai latar belakang yang menakjubkan untuk pemotretan prewedding Anda. Gunung Agung, sawah terasering, dan pura-pura lainnya dapat menjadi pemandangan yang memukau.
  6. Hormati Tempat Suci: Saat melakukan pemotretan, tetaplah menghormati tempat suci dan menjaga ketenangan serta kesakralan Pura Besakih. Jangan mengganggu kegiatan ibadah atau upacara yang mungkin sedang berlangsung di sekitar Anda.
  7. Bersikap Ramah: Jaga sikap ramah dan sopan selama pemotretan. Bersikaplah dengan baik terhadap pengunjung lainnya dan petugas yang bekerja. Ingatlah bahwa Anda sedang berada di tempat yang memiliki nilai religius dan budaya yang tinggi.

Selalu ingat bahwa Pura Besakih adalah tempat suci yang penting bagi umat Hindu, oleh karena itu, penting untuk menghormati dan menjaga tempat ini dengan baik selama pemotretan prewedding.

Penginapan

Berikut adalah beberapa penginapan murah di sekitar Pura Besakih:

  1. Volcano Terrace Bali: Terletak di sekitar Pura Besakih, penginapan ini menawarkan fasilitas yang lumayan dengan harga sekitar Rp. 483.843,- per malam.
  2. Ari La Casa: Terletak di daerah Karangasem dengan jarak sekitar 34,0 kilometer. Harga menginap per malamnya cukup murah, sekitar Rp 122.975,-.
  3. Kampung Sari Homestay: Penginapan ini cocok untuk anggaran minim. Terletak sekitar 25,3 kilometer dengan harga sekitar Rp 192.409,- per malam.
  4. Exotic Inn Lembongan: Terletak di daerah Karangasem dengan jarak sekitar 33,5 kilometer. Fasilitasnya memadai dengan harga per malam sekitar Rp 189.700,-.
  5. Rai House Sanur: Merupakan salah satu pilihan penginapan di daerah Karangasem. Jaraknya sekitar 39,5 kilometer dengan harga per malam sekitar Rp 193.108,-.

Harap diingat bahwa harga-harga ini dapat berubah tergantung pada waktu dan musim kunjungan. Sebaiknya melakukan pemesanan sebelumnya dan memastikan ketersediaan serta harga yang akurat.

Hotel Dekat

Berikut adalah beberapa hotel yang terletak dekat dengan Pura Besakih:

  1. Puri Agung Karangasem: Hotel ini menawarkan akomodasi yang nyaman dengan fasilitas lengkap.
  2. Mimpi Resort Tulamben: Hotel ini menawarkan pemandangan indah laut dan akses mudah ke tempat menyelam di Tulamben.
  3. Amarta Beach Cottages: Hotel ini menawarkan kenyamanan pantai dengan akses langsung ke pantai Candidasa.
  4. Villa Mandala: Hotel ini menawarkan villa-villa pribadi dengan kolam renang pribadi dan pemandangan laut yang menakjubkan.
  5. Alam Batu Beach Bungalow Resort: Hotel ini menawarkan penginapan yang tenang dengan pantai pribadi dan pemandangan Gunung Agung.

Harap diingat bahwa jarak dan ketersediaan hotel dapat berubah. Disarankan untuk melakukan pemesanan sebelumnya dan mengonfirmasi jarak dengan hotel terkait.

Kuliner Tempat Makan


Berikut adalah beberapa tempat makan di sekitar Pura Besakih:

  1. Warung Batur: Restoran ini terletak di Jalan Raya Besakih. Menyajikan masakan tradisional Bali dengan suasana yang tenang dan pemandangan yang indah.
  2. Warung Selingsing Cepik: Menyajikan hidangan khas Bali seperti nasi campur dan bebek betutu dengan harga terjangkau.
  3. Bali Asli Restaurant: Restoran ini terletak di daerah Karangasem. Menyajikan hidangan Indonesia dan internasional dengan bahan-bahan lokal yang segar.
  4. Warung Gerobak Bali: Restoran ini menyajikan masakan Indonesia dengan harga terjangkau. Menyediakan hidangan seperti nasi goreng, mie goreng, dan sate.
  5. Warung Bintang Bali: Restoran ini menyajikan hidangan laut segar seperti ikan bakar, udang goreng, dan sup seafood.

Pastikan untuk memeriksa jam buka dan melakukan reservasi jika diperlukan sebelum mengunjungi tempat makan tersebut.

Pantai Dekat

Berikut adalah beberapa pantai terdekat dari Pura Besakih:

  1. Pantai Virgin Beach: Pantai ini dikenal karena keindahan pasir putihnya dan air laut yang jernih. Anda dapat bersantai, berenang, atau snorkeling di sini.
  2. Pantai Bias Tugel: Pantai ini memiliki pasir putih yang halus dan air laut yang tenang. Anda dapat berenang, snorkeling, atau menyewa perahu untuk menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitar pantai.
  3. Pantai Amed: Pantai ini terkenal karena keindahan alam bawah lautnya yang cocok untuk snorkeling dan diving. Selain itu, Anda dapat menikmati pemandangan indah matahari terbit di sini.
  4. Pantai Padang Galak: Pantai ini memiliki ombak yang tenang dan luas. Tempat ini populer untuk bermain layang-layang dan juga menyelenggarakan festival layang-layang setiap tahunnya.
  5. Pantai Sanur: Pantai ini memiliki pantai yang luas dengan ombak yang tenang. Anda dapat berjalan-jalan di tepi pantai, berenang, atau menikmati makanan laut di restoran-restoran pantai yang ada di sini.

Pastikan untuk memperhatikan kondisi cuaca dan arus laut sebelum mengunjungi pantai-pantai tersebut. Selalu berhati-hati dan ikuti peringatan yang diberikan oleh petugas pantai untuk menjaga keselamatan Anda.

Wisata Sekitar

Berikut beberapa tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi di sekitar area Pura Besakih:

  1. Gunung Agung: Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali dan seringkali dijadikan tempat pendakian bagi para wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam yang indah. Gunung Agung juga dianggap sebagai gunung yang suci oleh masyarakat Bali.
  2. Taman Tirta Gangga: Taman Tirta Gangga merupakan taman air yang terletak di Karangasem, Bali. Taman ini dikelilingi oleh taman-taman yang indah dan memiliki kolam renang yang besar dan air terjun yang menakjubkan.
  3. Desa Trunyan: Desa Trunyan merupakan sebuah desa yang terletak di dekat Danau Batur. Desa ini terkenal dengan tradisi penguburan yang unik, yaitu dengan tidak menguburkan jasad, tetapi meletakkannya di bawah pohon khusus di tepi danau.
  4. Goa Lawah: Goa Lawah merupakan sebuah gua yang terletak di dekat pantai Klungkung, Bali. Gua ini merupakan tempat pemujaan bagi umat Hindu dan memiliki keunikan yaitu adanya keberadaan ribuan kelelawar di dalamnya.
  5. Pantai Pasir Putih: Pantai Pasir Putih terletak di dekat kota Candidasa, Bali. Pantai ini memiliki pasir putih yang indah dan air laut yang jernih. Di pantai ini juga terdapat banyak warung makanan dan fasilitas wisata lainnya.
  6. Desa Tenganan: Desa Tenganan merupakan desa Bali asli yang terletak di daerah Karangasem. Desa ini terkenal dengan kain tenun Bali yang khas dan juga dengan arsitektur rumah yang unik.
  7. Air Terjun Gitgit: Air Terjun Gitgit merupakan salah satu air terjun yang terkenal di Bali. Air terjun ini terletak di daerah Buleleng, Bali dan memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan.

Itu hanya beberapa dari banyak tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi di sekitar area Pura Besakih. Pastikan untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan menyesuaikan dengan waktu yang tersedia.

Tips

Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mengunjungi Pura Besakih dan sekitarnya:

  1. Berpakaian sopan: Pura Besakih adalah tempat suci bagi umat Hindu, oleh karena itu penting untuk menghormati aturan berpakaian yang sopan. Kenakan pakaian yang menutupi bahu dan lutut saat mengunjungi pura.
  2. Jaga kebersihan: Selalu jaga kebersihan saat mengunjungi Pura Besakih dan tempat-tempat wisata lainnya di sekitarnya. Bawa kantong sampah sendiri dan buang sampah pada tempatnya.
  3. Hormati aturan dan ritual: Pura Besakih adalah tempat ibadah, jadi penting untuk menghormati aturan dan ritual yang berlaku di pura. Ikuti petunjuk dan panduan yang diberikan oleh pihak pura serta hindari mengganggu proses ibadah yang sedang berlangsung.
  4. Jaga keheningan dan ketenangan: Pura Besakih adalah tempat yang tenang dan sakral. Jaga ketenangan Anda dan hindari membuat kebisingan yang mengganggu pengunjung lainnya.
  5. Gunakan transportasi yang aman: Jika Anda berencana mengunjungi tempat-tempat di sekitar, pastikan untuk menggunakan transportasi yang aman dan terpercaya. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya menyewa mobil dengan sopir atau menggunakan layanan taksi yang terpercaya.
  6. Persiapkan perlengkapan yang tepat: Bawalah perlengkapan yang diperlukan seperti topi/syal untuk melindungi diri dari sinar matahari, kacamata hitam, dan tabir surya. Juga, jangan lupa membawa air minum yang cukup untuk menjaga hidrasi.
  7. Patuhi peraturan dan tanda pengunjung: Ikuti peraturan yang terpampang di tempat wisata, patuhi tanda pengunjung, dan jangan memanjat atau merusak struktur atau benda di sekitar.
  8. Gunakan pemandu wisata jika perlu: Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah, budaya, dan keunikan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pemandu wisata yang berpengalaman.
  9. Perhatikan waktu kunjungan: Jika Anda ingin menghindari keramaian, usahakan untuk datang lebih awal di pagi hari. Juga, periksa waktu operasional pura atau tempat wisata lainnya sebelum mengunjunginya.
  10. Hargai budaya dan tradisi lokal: Selama kunjungan Anda, hargai budaya dan tradisi lokal. Jika ada upacara atau ritual yang sedang berlangsung, jaga sikap sopan dan menghormati kegiatan yang sedang dilakukan.

Semoga tips ini membantu Anda dalam merencanakan kunjungan ke Pura Besakih dan menikmati wisata di sekitarnya. Selamat menikmati perjalanan Anda!

Pura Besakih adalah tempat yang memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Sejarah pembangunannya yang kaya, arsitektur yang indah, dan pemandangan alam yang mempesona menjadikannya tujuan wisata yang menarik bagi para pengunjung. Di samping itu, Juga menawarkan berbagai kegiatan menarik, seperti mengikuti upacara keagamaan, mendaki Gunung Agung, berkeliling kompleks pura, berfoto, dan menikmati kuliner khas di sekitar area tersebut.

Ketika mengunjungi Pura Besakih, penting untuk menghormati aturan dan tradisi setempat, serta menjaga kebersihan dan ketenangan di sekitar pura. Memilih penginapan yang terdekat dan mempertimbangkan tempat makan yang tersedia di sekitarnya juga akan memudahkan perjalanan Anda. Selain itu, ada banyak tempat wisata menarik di sekitar Pura Besakih, termasuk pantai-pantai indah yang dapat Anda jelajahi.

Dalam perjalanan Anda, pastikan untuk mengikuti tips yang diberikan, seperti berpakaian sopan, menggunakan transportasi yang aman, dan mematuhi peraturan dan tanda pengunjung. Juga, hargai budaya dan tradisi lokal serta jaga sikap sopan saat mengunjungi tempat suci tersebut.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat menikmati kunjungan Anda dan mengambil manfaat maksimal dari pengalaman wisata di sekitarnya. Selamat menikmati perjalanan dan menjelajahi keindahan Pura Besakih!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *